Pandemi Belum Berakhir, Jokowi Ingatkan Bupati Tetap Waspada dan Jangan Lengah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para bupati bahwa ujian menghadapi pandemi virus Corona belum berakhir. Mereka diwanti-wanti agar tidak lengah.  

“Saya titip penanganan pandemi Covid-19, sekali lagi, jangan lengah sedikit pun,” tegas Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Tahun 2021, di Istana Negara, Jumat (26/3).

Dibandingkan dengan negara-negara lain, jumlah kasus harian di Indonesia memang sudah menurun. Di India, ada 59 ribu kasus harin Covid-19. Di Brasil, 90.500 kasus harian.

Sementara di Amerika Serikat (AS), sebesar 66 ribu kasus harian. Indonesia, berada di kisaran 5.000 kasus harian. Tapi, kondisi ini tak boleh membuat para bupati lengah. “Jangan merasa sudah 5.000 langsung kendor kewaspadaan kita, dan kita lengah,” ujar Jokowi. 

Apalagi menurut eks Wali Kota Solo itu, virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak terlihat. “Sebab itu, satu-satunya jalan tetap waspada dan jangan lengah,” imbaunya lagi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta para bupati untuk terus menggencarkan upaya 3T, yakni testing, tracing, dan treatment.

“Tes, lacak kemudian diisolasi, dirawat. Jangan sampai lepas dari ini terutama yang masih zona merah, zona oranye/jingga, harus ditekan terus agar masuk zona hijau,” pinta Jokowi.

Diingatkannya, penanganan Covid-19 bukan hanya soal kesehatan, tapi juga pertumbuhan ekonomi. Aktivitas ekonomi juga harus terus digerakkan. Covid tidak bisa naik terus. Tapi ekonomi juga tidak bisa turun terus.

“Tidak mudah. begitu dilonggarkan di satu sektor, kita intip Covid-nya naik tidak? Begitu naik, setop, para bupati juga harus seperti itu,” tandasnya. [OKT]

]]> Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para bupati bahwa ujian menghadapi pandemi virus Corona belum berakhir. Mereka diwanti-wanti agar tidak lengah.  

“Saya titip penanganan pandemi Covid-19, sekali lagi, jangan lengah sedikit pun,” tegas Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Tahun 2021, di Istana Negara, Jumat (26/3).

Dibandingkan dengan negara-negara lain, jumlah kasus harian di Indonesia memang sudah menurun. Di India, ada 59 ribu kasus harin Covid-19. Di Brasil, 90.500 kasus harian.

Sementara di Amerika Serikat (AS), sebesar 66 ribu kasus harian. Indonesia, berada di kisaran 5.000 kasus harian. Tapi, kondisi ini tak boleh membuat para bupati lengah. “Jangan merasa sudah 5.000 langsung kendor kewaspadaan kita, dan kita lengah,” ujar Jokowi. 

Apalagi menurut eks Wali Kota Solo itu, virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak terlihat. “Sebab itu, satu-satunya jalan tetap waspada dan jangan lengah,” imbaunya lagi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta para bupati untuk terus menggencarkan upaya 3T, yakni testing, tracing, dan treatment.

“Tes, lacak kemudian diisolasi, dirawat. Jangan sampai lepas dari ini terutama yang masih zona merah, zona oranye/jingga, harus ditekan terus agar masuk zona hijau,” pinta Jokowi.

Diingatkannya, penanganan Covid-19 bukan hanya soal kesehatan, tapi juga pertumbuhan ekonomi. Aktivitas ekonomi juga harus terus digerakkan. Covid tidak bisa naik terus. Tapi ekonomi juga tidak bisa turun terus.

“Tidak mudah. begitu dilonggarkan di satu sektor, kita intip Covid-nya naik tidak? Begitu naik, setop, para bupati juga harus seperti itu,” tandasnya. [OKT]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories