KKP Melepas Ekspor Mutiara Lombok Ke China

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), melepas ekspor produk perikanan ke Tiongkok, Malaysia dan Vietnam. Ekspor ke China ini ialah biji mutiara air laut hasil budidaya sebanyak tujuh kilogram atau 6.304 butir.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meninjau produk perikanan yang diekspor tersebut di Balai KIPM Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (24/3). “Ini bagus sekali sudah bisa masuk pasar ekspor. Kita harus tingkatkan,” ujar Trenggono dalam keterangannya, Kamis (25/3). 

Selain China, produk yang ditujukan ekspor ke Malaysia ialah lobster origin paradise 120 ekor serta kakap dan kerapu seberat 240 kilogram. Lalu ke Vietnam sebanyak 440 ekor indukan vaname. Produk perikanan senilai lebih dari Rp200 juta tersebut dikirim ke negara tujuan menggunakan pesawat udara pada Kamis (25/3). 

Lisa, salah satu pembudidaya tiram mutiara di Lombok menyebut permintaan mutiara air laut di pasar ekspor dianggap tinggi. Bahkan menurutnya, Indonesia termasuk negara yang dapat menguasai pasar untuk komoditas tersebut. “Alhamdulillah hasilnya menjanjikan. Karena untuk budidaya mutiara air laut, China, Hong Kong, India, belum bisa. Hanya Indonesia dan Australia. Kita kuasai pasar,” tukas Lisa. 

Menurutnya, budidaya tiram mutiara merupakan investasi jangka panjang, sebab baru bisa dipanen 2 tahun kemudian. Aktivitas budidaya ini diklaim mampu menyerap banyak tenaga kerja. [EFI]

]]> Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), melepas ekspor produk perikanan ke Tiongkok, Malaysia dan Vietnam. Ekspor ke China ini ialah biji mutiara air laut hasil budidaya sebanyak tujuh kilogram atau 6.304 butir.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meninjau produk perikanan yang diekspor tersebut di Balai KIPM Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (24/3). “Ini bagus sekali sudah bisa masuk pasar ekspor. Kita harus tingkatkan,” ujar Trenggono dalam keterangannya, Kamis (25/3). 

Selain China, produk yang ditujukan ekspor ke Malaysia ialah lobster origin paradise 120 ekor serta kakap dan kerapu seberat 240 kilogram. Lalu ke Vietnam sebanyak 440 ekor indukan vaname. Produk perikanan senilai lebih dari Rp200 juta tersebut dikirim ke negara tujuan menggunakan pesawat udara pada Kamis (25/3). 

Lisa, salah satu pembudidaya tiram mutiara di Lombok menyebut permintaan mutiara air laut di pasar ekspor dianggap tinggi. Bahkan menurutnya, Indonesia termasuk negara yang dapat menguasai pasar untuk komoditas tersebut. “Alhamdulillah hasilnya menjanjikan. Karena untuk budidaya mutiara air laut, China, Hong Kong, India, belum bisa. Hanya Indonesia dan Australia. Kita kuasai pasar,” tukas Lisa. 

Menurutnya, budidaya tiram mutiara merupakan investasi jangka panjang, sebab baru bisa dipanen 2 tahun kemudian. Aktivitas budidaya ini diklaim mampu menyerap banyak tenaga kerja. [EFI]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories