Utang Lunas, Saham Viva Melejit

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/3), ditutup turun 14,56 poin atau sekitar 0,23 persen ke level 6.309,69. Penurunan indeks dipicu pelemahan yang terjadi pada 293 saham. 

Dalam kondisi ini, saham PT Visi Media Asia Tbk (Viva) justru naik. Harga saham Viva menguat 34,62 persen ke level Rp 70 per lembar atau naik 18 poin. Saham emiten media Grup Bakrie ini mencatatkan lonjakan tertinggi di daftar 10 top gainers. Kenaikan harga ini tidak lepas dari aksi Viva melakukan pelunasan terhadap utang perusahaan. 

Senin (15/3), – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Viva telah menyetujui rencana penjualan 39 persen saham Viva di PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), perusahaan induk ANTV dengan harga Rp 158 per lembar. 

Besaran saham yang dilepas emiten media Grup Bakrie itu setara dengan 15,29 miliar saham kepada Reliance Capital International Limited (RCIL), pihak yang disetujui kreditur untuk melaksanakan jual beli saham tersebut. Penjualan saham MDIA dilakukan dengan nilai 171,8 juta dolar AS atau setara dengan Rp 2,43 triliun.

“Seratus persen pemegang saham yang hadir menyetujui rencana tersebut. Artinya, investor dan pemegang saham memiliki confident atas Viva,” ujar Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk, Anindya Bakrie, dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (16/3).

Dalam Tambahan Keterbukaan Informasi tertanggal 10 Maret 2021, manajemen Viva menjelaskan, transaksi penjualan saham MDIA merupakan bagian dari skema penyelesaian atau pelunasan seluruh utang Grup Viva berdasarkan Debt Settlement Agreement (DSA) yang ditandatangani pada 22 Desember 2020. 

Setelah menjadi debt free company, kata Anindya, langkah selanjutnya adalah Viva Reloaded. Viva akan bertransformasi menjawab tantangan disrupsi digital. VIVA akan meluncurkan perusahaan yang fokus di bidang konten digital dan meluncurkan platform-platform digital baru untuk memperluas jangkauan konten-kontennya pada semester 1/2021.

“Viva akan jadi community base digital networks, dan sudah mengubah VIVAnews menjadi VIVA Network dengan berbagi kanal berbasis komunitasnya seperti IntipSeleb.com, Jagodangdut.com, 100kpj, Sahijabcom, Vlix, dan lain-lain,” terang Anindya.

Anindya melanjutkan, Viva juga akan menjadi medianya para influencer dan startup. ANTV akan membuat platform dan bekerja sama dengan para influencer. “Viva akan bekerja sama dengan provider teknologi terbaik di dunia dan untuk distribusinya juga akan bekerja sama dengan penyedia telekomunikasi terbaik,” pungkasnya. [USU]

]]> Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/3), ditutup turun 14,56 poin atau sekitar 0,23 persen ke level 6.309,69. Penurunan indeks dipicu pelemahan yang terjadi pada 293 saham. 

Dalam kondisi ini, saham PT Visi Media Asia Tbk (Viva) justru naik. Harga saham Viva menguat 34,62 persen ke level Rp 70 per lembar atau naik 18 poin. Saham emiten media Grup Bakrie ini mencatatkan lonjakan tertinggi di daftar 10 top gainers. Kenaikan harga ini tidak lepas dari aksi Viva melakukan pelunasan terhadap utang perusahaan. 

Senin (15/3), – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Viva telah menyetujui rencana penjualan 39 persen saham Viva di PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), perusahaan induk ANTV dengan harga Rp 158 per lembar. 

Besaran saham yang dilepas emiten media Grup Bakrie itu setara dengan 15,29 miliar saham kepada Reliance Capital International Limited (RCIL), pihak yang disetujui kreditur untuk melaksanakan jual beli saham tersebut. Penjualan saham MDIA dilakukan dengan nilai 171,8 juta dolar AS atau setara dengan Rp 2,43 triliun.

“Seratus persen pemegang saham yang hadir menyetujui rencana tersebut. Artinya, investor dan pemegang saham memiliki confident atas Viva,” ujar Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk, Anindya Bakrie, dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (16/3).

Dalam Tambahan Keterbukaan Informasi tertanggal 10 Maret 2021, manajemen Viva menjelaskan, transaksi penjualan saham MDIA merupakan bagian dari skema penyelesaian atau pelunasan seluruh utang Grup Viva berdasarkan Debt Settlement Agreement (DSA) yang ditandatangani pada 22 Desember 2020. 

Setelah menjadi debt free company, kata Anindya, langkah selanjutnya adalah Viva Reloaded. Viva akan bertransformasi menjawab tantangan disrupsi digital. VIVA akan meluncurkan perusahaan yang fokus di bidang konten digital dan meluncurkan platform-platform digital baru untuk memperluas jangkauan konten-kontennya pada semester 1/2021.

“Viva akan jadi community base digital networks, dan sudah mengubah VIVAnews menjadi VIVA Network dengan berbagi kanal berbasis komunitasnya seperti IntipSeleb.com, Jagodangdut.com, 100kpj, Sahijabcom, Vlix, dan lain-lain,” terang Anindya.

Anindya melanjutkan, Viva juga akan menjadi medianya para influencer dan startup. ANTV akan membuat platform dan bekerja sama dengan para influencer. “Viva akan bekerja sama dengan provider teknologi terbaik di dunia dan untuk distribusinya juga akan bekerja sama dengan penyedia telekomunikasi terbaik,” pungkasnya. [USU]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories