Positivity Rate 32,9 Persen Kasus Positif Turun Lagi Sampai 6.462, Kasus Suspek Nambah 2.213

Total kasus positif Covid-19 per hari ini, Senin (15/2) kini telah mencapai 1.223.930. Atau naik 6.462 kasus dibanding kemarin. Kenaikan jumlah kasus ini, adalah yang terkecil di sepanjang tahun 2021.

Tertinggi, dibukukan pada 16 Januari 2021, dengan angka 14.224. Jumlah kasus baru sebanyak 6.462, diperoleh dari hasil uji PCR terhadap 33.367 spesimen dari 19.641 orang yang dites.

Hingga saat ini, pemerintah telah melakukan uji PCR terhadap 10.087.796 spesimen dari 6.695.764 orang yang dites. Dari data tersebut, dapat dihitung nilai persentase kasus positif atau positivity rate, yang besarnya 32,9 persen.

Angka ini nyaris 6 kali lipat dibanding standar maksimal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang cuma dipatok 5 persen.

Dari jumlah kasus terkonfirmasi, tercatat 159.012 kasus aktif atau pasien dalam perawatan. Atau turun 2.719 kasus, dibanding kemarin. Sementara total kasus aktif alias pasien yang masih terinfeksi Covid-19 tercatat sebanyak 158.498 orang atau berkurang 514.

Untuk kasus sembuh, hari ini tembus ke angka 1.032.065. Bertambah 6.792 orang dibanding data Minggu (14/2). Sementara pasien meninggal bertambah 184, sehingga total menjadi 33.367.

Sementara kasus suspek, ada di angka 88.669 dengan spesimen yang diperiksa ada 26.378.

Seseorang dapat disebut sebagai suspek Covid-19 jika memiliki salah satu atau beberapa kriteria berikut ini:

a. Mengalami gejala infeksi saluran pernapasan (ISPA), seperti demam atau riwayat demam dengan suhu di atas 38 derajat Celsius dan salah satu gejala penyakit pernapasan, seperti batuk, sesak napas, sakit tenggorokan, dan pilek.

b. Memiliki riwayat kontak dengan orang yang termasuk kategori probable atau justru sudah terkonfirmasi menderita Covid-19 dalam waktu 14 hari terakhir.

c. Menderita infeksi saluran pernapasan (ISPA) dengan gejala berat, dan perlu menjalani perawatan di rumah sakit tanpa penyebab yang spesifik. 

Dari gambaran angka-angka tersebut, dapat diperoleh kesimpulan bahwa situasi pandemi masih jauh dari aman. Masih terjadi penularan yang masif di tengah masyarakat.

Karena itu, kombinasi vaksinasi Covid-19 dan kedisiplinan seluruh lapisan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan 5M: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas yang tak perlu akan sangat membantu upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Dari sisi pemerintah, upaya 3T: testing (pengujian), tracing (pelacakan kontak), dan treatment (pengobatan atau perawatan) juga harus terus digencarkan. [HES]

]]> Total kasus positif Covid-19 per hari ini, Senin (15/2) kini telah mencapai 1.223.930. Atau naik 6.462 kasus dibanding kemarin. Kenaikan jumlah kasus ini, adalah yang terkecil di sepanjang tahun 2021.

Tertinggi, dibukukan pada 16 Januari 2021, dengan angka 14.224. Jumlah kasus baru sebanyak 6.462, diperoleh dari hasil uji PCR terhadap 33.367 spesimen dari 19.641 orang yang dites.

Hingga saat ini, pemerintah telah melakukan uji PCR terhadap 10.087.796 spesimen dari 6.695.764 orang yang dites. Dari data tersebut, dapat dihitung nilai persentase kasus positif atau positivity rate, yang besarnya 32,9 persen.

Angka ini nyaris 6 kali lipat dibanding standar maksimal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang cuma dipatok 5 persen.

Dari jumlah kasus terkonfirmasi, tercatat 159.012 kasus aktif atau pasien dalam perawatan. Atau turun 2.719 kasus, dibanding kemarin. Sementara total kasus aktif alias pasien yang masih terinfeksi Covid-19 tercatat sebanyak 158.498 orang atau berkurang 514.

Untuk kasus sembuh, hari ini tembus ke angka 1.032.065. Bertambah 6.792 orang dibanding data Minggu (14/2). Sementara pasien meninggal bertambah 184, sehingga total menjadi 33.367.

Sementara kasus suspek, ada di angka 88.669 dengan spesimen yang diperiksa ada 26.378.

Seseorang dapat disebut sebagai suspek Covid-19 jika memiliki salah satu atau beberapa kriteria berikut ini:

a. Mengalami gejala infeksi saluran pernapasan (ISPA), seperti demam atau riwayat demam dengan suhu di atas 38 derajat Celsius dan salah satu gejala penyakit pernapasan, seperti batuk, sesak napas, sakit tenggorokan, dan pilek.

b. Memiliki riwayat kontak dengan orang yang termasuk kategori probable atau justru sudah terkonfirmasi menderita Covid-19 dalam waktu 14 hari terakhir.

c. Menderita infeksi saluran pernapasan (ISPA) dengan gejala berat, dan perlu menjalani perawatan di rumah sakit tanpa penyebab yang spesifik. 

Dari gambaran angka-angka tersebut, dapat diperoleh kesimpulan bahwa situasi pandemi masih jauh dari aman. Masih terjadi penularan yang masif di tengah masyarakat.

Karena itu, kombinasi vaksinasi Covid-19 dan kedisiplinan seluruh lapisan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan 5M: memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas yang tak perlu akan sangat membantu upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Dari sisi pemerintah, upaya 3T: testing (pengujian), tracing (pelacakan kontak), dan treatment (pengobatan atau perawatan) juga harus terus digencarkan. [HES]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories