
WHO Prediksi, Pandemi Corona Berakhir Awal 2022
Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa Hans Kluge memprediksi, pandemi virus Corina bakal berakhir awal 2022. Hal ini diperkirakan berkat pengendalian virus yang makin efektif.
Saat berbicara dalam acara radio Denmark, DR, dia mengungkapkan skenario terburuk pandemi telah berakhir. Saat ini, informasi mengenai SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 telah banyak tersedia dibanding tahun lalu.
Meski demikian, Kluge tetap mengingatkan, tidak ada yang benar-benar bisa mengetahui, perkembangan pandemi Covid-19 di masa depan. “Virus ini akan terus ada. Tapi pembatasan ketat sudah tidak lagi diperlukan. Kita optimis,” ujarnya, dikutip Anadolu Agency, Senin (22/2/2021).
Kluge yakin, makin banyak negara yang mencabut kebijakan lockdown dengan makin kian banyaknya program vaksinasi.
Selain itu, lanjutnya, mutasi adalah hal normal dan virus mencoba beradaptasi dengan orang yang terinfeksi. Namun, penyebaran mutasi yang cepat menjadi perhatian WHO.
Dokter asal Belgia itu menyebut, WHO sedang memantau dengan cermat keefektifan vaksin yang telah dikembangkan untuk menangkal varian baru virus Corona. Vaksin pun, jelas Kluge, dapat diubah berdasarkan mutasi, jika perlu. Dan mutasi tidak akan membuat virus menjadi di luar kendali. “Vaksinasi perlu untuk menekan penularan virus,” tegasnya.
Berdasarkan data John Hopkins University, sejauh ini, dunia telah mencatatkan 111.343.040 kasus Covid-19. Pandemi sudah membunuh lebih dari 2,4 juta jiwa secara global. [DAY]
]]> Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa Hans Kluge memprediksi, pandemi virus Corina bakal berakhir awal 2022. Hal ini diperkirakan berkat pengendalian virus yang makin efektif.
Saat berbicara dalam acara radio Denmark, DR, dia mengungkapkan skenario terburuk pandemi telah berakhir. Saat ini, informasi mengenai SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 telah banyak tersedia dibanding tahun lalu.
Meski demikian, Kluge tetap mengingatkan, tidak ada yang benar-benar bisa mengetahui, perkembangan pandemi Covid-19 di masa depan. “Virus ini akan terus ada. Tapi pembatasan ketat sudah tidak lagi diperlukan. Kita optimis,” ujarnya, dikutip Anadolu Agency, Senin (22/2/2021).
Kluge yakin, makin banyak negara yang mencabut kebijakan lockdown dengan makin kian banyaknya program vaksinasi.
Selain itu, lanjutnya, mutasi adalah hal normal dan virus mencoba beradaptasi dengan orang yang terinfeksi. Namun, penyebaran mutasi yang cepat menjadi perhatian WHO.
Dokter asal Belgia itu menyebut, WHO sedang memantau dengan cermat keefektifan vaksin yang telah dikembangkan untuk menangkal varian baru virus Corona. Vaksin pun, jelas Kluge, dapat diubah berdasarkan mutasi, jika perlu. Dan mutasi tidak akan membuat virus menjadi di luar kendali. “Vaksinasi perlu untuk menekan penularan virus,” tegasnya.
Berdasarkan data John Hopkins University, sejauh ini, dunia telah mencatatkan 111.343.040 kasus Covid-19. Pandemi sudah membunuh lebih dari 2,4 juta jiwa secara global. [DAY]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .