Waspadai Mutasi Covid-19 Dari PMI Rumah Tahanan Militer Angker Jadi Tempat Isolasi Untuk Pemudik .
Saat ini pemerintah tengah fokus mencegah masuknya varian baru virus Corona. Karena itu, pemerintah mewaspadai kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) jelang Lebaran 2021.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan, dua hari lalu di Bandara Juanda, Surabaya, ada 500 PMI yang datang. Kepulangan mereka tidak bisa ditolak karena kontraknya sudah habis.
“Tetapi harus diwaspadai betul karena sekarang Pemerintah Indonesia sedang fokus mencegah masuknya varian baru,” ujar Muhadjir, saat berkunjung ke Kota Madiun, Jawa Timur.
Muhadjir mengatakan, antisipasi tersebut dilakukan berkaca dari tingginya lonjakan kasus di India akibat munculnya varian baru virus Corona di negara itu.
Karenanya, kata Muhadjir, pemerintah saat ini memperketat kedatangan orang dari luar negeri. Termasuk, bagi para PMI yang pulang ke Tanah Air. Akan diterapkan karantina yang lebih ketat daripada sebelumnya.
Sebab, dijelaskan eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu, gejala inkubasi mutasi virus ini berbeda dengan Covid-19 sebelumnya.
Kalau dulu 5 hari sudah dinyatakan aman ketika tidak ada gejala. Sementara sekarang, bisa 10 hari baru muncul gejalanya.
“Karena sekarang variannya baru dan dari berbagai negara. Dan yang paling harus kita waspadai adalah dari India,” tegasnya.
Di Jawa Timur, Muhadjir meninjau tempat isolasi mandiri bagi mereka yang nekat mudik ke Kota Madiun, yaitu di bekas Rumah Tahanan Militer (RTM) Madiun yang terletak di Jalan A Yani, Kota Madiun.
Area bekas penjara zaman kolonial itu sengaja dipersiapkan oleh pihak Pemerintah Kota Madiun untuk masyarakat perantau yang nekat mudik. Memang terkesan angker, meski sudah dibersihkan dan ditata kembali oleh pihak Pemkot.
Dalam peninjauan tersebut, Muhadjir juga mengatakan, kondisi dari penampungan isolasi mandiri itu memang belum layak.
“Karena ini sudah viral saya ingin memastikan seperti apa kondisinya. Memang untuk sekarang menurut saya belum layak,” bebernya.
Dia menerangkan, berdasarkan laporan dari Wali Kota, Pemerintah Kota Madiun sebetulnya sudah menyiapkan lokasi isolasi lainnya, yaitu di asrama haji. Penyediaan RTM tersebut bertujuan bila daya tampung di asrama haji tidak mencukupi.
“Tapi saya imbau kepada siapa saja untuk tetap tidak mudik. Karena saya setuju dengan Pak Wali. Mereka yang nekat mudik nanti ditaruh di sini saja,” pungkas Muhadjir. [DIR]
]]> .
Saat ini pemerintah tengah fokus mencegah masuknya varian baru virus Corona. Karena itu, pemerintah mewaspadai kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) jelang Lebaran 2021.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan, dua hari lalu di Bandara Juanda, Surabaya, ada 500 PMI yang datang. Kepulangan mereka tidak bisa ditolak karena kontraknya sudah habis.
“Tetapi harus diwaspadai betul karena sekarang Pemerintah Indonesia sedang fokus mencegah masuknya varian baru,” ujar Muhadjir, saat berkunjung ke Kota Madiun, Jawa Timur.
Muhadjir mengatakan, antisipasi tersebut dilakukan berkaca dari tingginya lonjakan kasus di India akibat munculnya varian baru virus Corona di negara itu.
Karenanya, kata Muhadjir, pemerintah saat ini memperketat kedatangan orang dari luar negeri. Termasuk, bagi para PMI yang pulang ke Tanah Air. Akan diterapkan karantina yang lebih ketat daripada sebelumnya.
Sebab, dijelaskan eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu, gejala inkubasi mutasi virus ini berbeda dengan Covid-19 sebelumnya.
Kalau dulu 5 hari sudah dinyatakan aman ketika tidak ada gejala. Sementara sekarang, bisa 10 hari baru muncul gejalanya.
“Karena sekarang variannya baru dan dari berbagai negara. Dan yang paling harus kita waspadai adalah dari India,” tegasnya.
Di Jawa Timur, Muhadjir meninjau tempat isolasi mandiri bagi mereka yang nekat mudik ke Kota Madiun, yaitu di bekas Rumah Tahanan Militer (RTM) Madiun yang terletak di Jalan A Yani, Kota Madiun.
Area bekas penjara zaman kolonial itu sengaja dipersiapkan oleh pihak Pemerintah Kota Madiun untuk masyarakat perantau yang nekat mudik. Memang terkesan angker, meski sudah dibersihkan dan ditata kembali oleh pihak Pemkot.
Dalam peninjauan tersebut, Muhadjir juga mengatakan, kondisi dari penampungan isolasi mandiri itu memang belum layak.
“Karena ini sudah viral saya ingin memastikan seperti apa kondisinya. Memang untuk sekarang menurut saya belum layak,” bebernya.
Dia menerangkan, berdasarkan laporan dari Wali Kota, Pemerintah Kota Madiun sebetulnya sudah menyiapkan lokasi isolasi lainnya, yaitu di asrama haji. Penyediaan RTM tersebut bertujuan bila daya tampung di asrama haji tidak mencukupi.
“Tapi saya imbau kepada siapa saja untuk tetap tidak mudik. Karena saya setuju dengan Pak Wali. Mereka yang nekat mudik nanti ditaruh di sini saja,” pungkas Muhadjir. [DIR]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .