Wapres Pede Indonesia Jadi Pusat Ekonomi Syariah Global .

Jumlah penduduk muslim di tanah air dapat menjadi pasar potensial bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Namun kondisi ini belum membuat Indonesia sebagai pusat produsen produk halal dunia.

Karenanya, dengan diresmikannya Bank Syariah Indonesia (BSI) pada 1 Februari 2021, diharapkan jadi salah satu upaya pemerintah mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah di tingkat global.

“Marilah kita wujudkan cita-cita Bapak Presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat gravitasi ekonomi syariah regional dan global, dan BSI sebagai pemain utamanya,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H Ma’ruf Amin saat membuka Rapat Kerja Nasional Bank Syariah Indonesia (Rakernas BSI) melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres Jalan Diponegoro Nomor 2, Kamis (25/2).

Lebih jauh, Wapres mengungkapkan, penggunaan prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi merupakan pilihan masyarakat. Namun sifatnya tetap universal sesuai dengan prinsip ajaran Islam rahmatan lilalamin yang mampu merangkul semua golongan masyarakat.

“BSI sebagai salah satu piranti ekonomi dan keuangan syariah harus menjadi sebuah pilihan yang rasional bagi masyarakat sehingga tidak menjadi eksklusif,” ungkap Wapres.

Di sisi lain, Wapres meminta BSI harus mampu menangkap dan memanfaatkan peluang untuk menjangkau kebutuhan kelas menengah dan generasi milenial muslim. Berkembangnya kelas menengah dan generasi milenial muslim yang makin sadar akan kebutuhan untuk melakukan kegiatan sesuai keyakinannya, juga semakin meningkatkan kebutuhan produk layanan syariah.

“Peluang ini harus ditangkap dan dimanfaatkan dengan baik oleh BSI,” kata Wapres. Wapres menyadari, integrasi budaya kerja menjadi tantangan besar dari sebuah merger.

Oleh karena itu, penggabungan tiga bank himbara arau himpunan bank milik negara ini, dapat menjadi semangat baru untuk bekerja sama dalam satu BSI.

“Saudara-saudara sekalian bukanlah lagi pegawai Bank Syariah Mandiri, ataupun pegawai BNI Syariah, ataupun pegawai BRI Syariah. Tapi saudara semua harus melebur menjadi bagian dari satu BSI dengan budaya kerja yang sama,” imbau Wapres.

Selain itu, Kiai Ma’ruf menyampaikan pesan Presiden Jokowi yang menginginkan agar BSI dapat melayani nasabah dari segala segmen, termasuk nasabah mikro dan kecil, retail, hingga korporasi agar dapat menjadi naik kelas.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menyampaikan harapan besar kepada BSI sebagai sebuah organisasi baru, agar dapat menjadi bank syariah kebanggaan Indonesia.

“BSI akan membangun kapabilitas global. Di tiga tahun ke depan kita bisa menjadi bank nomor 5. Kita akan menjadi kebanggaan Indonesia di masa mendatang,” yakin Hery. [FAQ]

]]> .
Jumlah penduduk muslim di tanah air dapat menjadi pasar potensial bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Namun kondisi ini belum membuat Indonesia sebagai pusat produsen produk halal dunia.

Karenanya, dengan diresmikannya Bank Syariah Indonesia (BSI) pada 1 Februari 2021, diharapkan jadi salah satu upaya pemerintah mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah di tingkat global.

“Marilah kita wujudkan cita-cita Bapak Presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat gravitasi ekonomi syariah regional dan global, dan BSI sebagai pemain utamanya,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H Ma’ruf Amin saat membuka Rapat Kerja Nasional Bank Syariah Indonesia (Rakernas BSI) melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres Jalan Diponegoro Nomor 2, Kamis (25/2).

Lebih jauh, Wapres mengungkapkan, penggunaan prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi merupakan pilihan masyarakat. Namun sifatnya tetap universal sesuai dengan prinsip ajaran Islam rahmatan lil ‘alamin yang mampu merangkul semua golongan masyarakat.

“BSI sebagai salah satu piranti ekonomi dan keuangan syariah harus menjadi sebuah pilihan yang rasional bagi masyarakat sehingga tidak menjadi eksklusif,” ungkap Wapres.

Di sisi lain, Wapres meminta BSI harus mampu menangkap dan memanfaatkan peluang untuk menjangkau kebutuhan kelas menengah dan generasi milenial muslim. Berkembangnya kelas menengah dan generasi milenial muslim yang makin sadar akan kebutuhan untuk melakukan kegiatan sesuai keyakinannya, juga semakin meningkatkan kebutuhan produk layanan syariah.

“Peluang ini harus ditangkap dan dimanfaatkan dengan baik oleh BSI,” kata Wapres. Wapres menyadari, integrasi budaya kerja menjadi tantangan besar dari sebuah merger.

Oleh karena itu, penggabungan tiga bank himbara arau himpunan bank milik negara ini, dapat menjadi semangat baru untuk bekerja sama dalam satu BSI.

“Saudara-saudara sekalian bukanlah lagi pegawai Bank Syariah Mandiri, ataupun pegawai BNI Syariah, ataupun pegawai BRI Syariah. Tapi saudara semua harus melebur menjadi bagian dari satu BSI dengan budaya kerja yang sama,” imbau Wapres.

Selain itu, Kiai Ma’ruf menyampaikan pesan Presiden Jokowi yang menginginkan agar BSI dapat melayani nasabah dari segala segmen, termasuk nasabah mikro dan kecil, retail, hingga korporasi agar dapat menjadi naik kelas.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menyampaikan harapan besar kepada BSI sebagai sebuah organisasi baru, agar dapat menjadi bank syariah kebanggaan Indonesia.

“BSI akan membangun kapabilitas global. Di tiga tahun ke depan kita bisa menjadi bank nomor 5. Kita akan menjadi kebanggaan Indonesia di masa mendatang,” yakin Hery. [FAQ]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories