Wamen Alue Matangkan Penanganan Banjir Kalsel

Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong mengapresiasi rencana Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyusun kerangka rencana aksi strategis penanganan banjir di Kalsel.

Dalam penyusunan mitigasi banjir, Wamen menambahkan dua hal yang harus menjadi pokok perhatian Pemprov Kalsel agar hasil kajian penanganan banjir semakin lengkap dan komprehensif. 

Nantinya, rencana strategis ini akan segera dilaporkan kepada Presiden Jokowi untuk diputuskan langkah terbaik selanjutnya. 

Pertama, aspek pengelolaan sampah mengingat lebih dari 50% wilayah Kalsel didominasi peruntukan lain, seperti permukiman.Oleh karena itu, pengelolaan sampah menjadi sangat penting.

Kedua,  pada komponen aksi perlu ditambahkan komponen perkebunan dan pertambangan terkait dengan strategi tindakan vegetatif dan tindakan sipil teknis. Demikian pula pada strategi pemberdayaan masyarakat dalam bentuk aksi edukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Selanjutnya,  KLHK juga menambahkan beberapa program kegiatan terkait rencana aksi, baik jangka pendek, menengah dan panjang.

Yaitu, relokasi kewajiban rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS)  pada 5 pemegang  Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH), Kajian kualitas air void dan potensi pemanfaatannya, Fasilitasi percepatan pemulihan lingkungan akibat pertambangan dan perkebunan dan pemulihan kerusakan lahan akses terbuka, Fasilitasi penyelesaian Raperda pengelolaan jasa lingkungan hidup, Kajian mikro zonasi (RTRW) berbasis pengendalian banjir, Kajian relokasi permukiman rawan banjir, Optimalisasi saluran drainase perkotaan, Edukasi pengelolaan sampah, dan Pengembangan sistem peringatan dini banjir rob.

Wamen berharap, Pemprov  Kalsel lebih banyak berperan dalam menyusun rencana aksi strategis ini.”Karena yang paling tahu kondisi adalah Pemerintah Kalsel,” imbuhnya.

Wamen mengatakan, penyusunan hasil kajian secara menyeluruh terhadap penyebab banjir Kalsel dan rekomendasi penanganan yang bersifat komprehensif dan integratif ini direncanakan selesai pada Desember 2021. 

Karena itu, Wamen berharap dalam penyusunan mitigasi banjir ini harus melalui koordinasi tingkat kementerian dan Pemprov Kalsel. Hal ini penting agar pelaksanaan aksi-aksi strategis dapat sinergis antar pihak-pihak terkait.

Sebelumnya, telah dilakukan Rapat Koordinasi secara daring Wamen LHK, Alue Dohong dengan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor membahas penanganan banjir 
dalam upaya pemulihan lingkungan pasca banjir Kalsel. [FIK] 

]]> Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong mengapresiasi rencana Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyusun kerangka rencana aksi strategis penanganan banjir di Kalsel.

Dalam penyusunan mitigasi banjir, Wamen menambahkan dua hal yang harus menjadi pokok perhatian Pemprov Kalsel agar hasil kajian penanganan banjir semakin lengkap dan komprehensif. 

Nantinya, rencana strategis ini akan segera dilaporkan kepada Presiden Jokowi untuk diputuskan langkah terbaik selanjutnya. 

Pertama, aspek pengelolaan sampah mengingat lebih dari 50% wilayah Kalsel didominasi peruntukan lain, seperti permukiman.Oleh karena itu, pengelolaan sampah menjadi sangat penting.

Kedua,  pada komponen aksi perlu ditambahkan komponen perkebunan dan pertambangan terkait dengan strategi tindakan vegetatif dan tindakan sipil teknis. Demikian pula pada strategi pemberdayaan masyarakat dalam bentuk aksi edukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Selanjutnya,  KLHK juga menambahkan beberapa program kegiatan terkait rencana aksi, baik jangka pendek, menengah dan panjang.

Yaitu, relokasi kewajiban rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS)  pada 5 pemegang  Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH), Kajian kualitas air void dan potensi pemanfaatannya, Fasilitasi percepatan pemulihan lingkungan akibat pertambangan dan perkebunan dan pemulihan kerusakan lahan akses terbuka, Fasilitasi penyelesaian Raperda pengelolaan jasa lingkungan hidup, Kajian mikro zonasi (RTRW) berbasis pengendalian banjir, Kajian relokasi permukiman rawan banjir, Optimalisasi saluran drainase perkotaan, Edukasi pengelolaan sampah, dan Pengembangan sistem peringatan dini banjir rob.

Wamen berharap, Pemprov  Kalsel lebih banyak berperan dalam menyusun rencana aksi strategis ini.”Karena yang paling tahu kondisi adalah Pemerintah Kalsel,” imbuhnya.

Wamen mengatakan, penyusunan hasil kajian secara menyeluruh terhadap penyebab banjir Kalsel dan rekomendasi penanganan yang bersifat komprehensif dan integratif ini direncanakan selesai pada Desember 2021. 

Karena itu, Wamen berharap dalam penyusunan mitigasi banjir ini harus melalui koordinasi tingkat kementerian dan Pemprov Kalsel. Hal ini penting agar pelaksanaan aksi-aksi strategis dapat sinergis antar pihak-pihak terkait.

Sebelumnya, telah dilakukan Rapat Koordinasi secara daring Wamen LHK, Alue Dohong dengan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor membahas penanganan banjir 
dalam upaya pemulihan lingkungan pasca banjir Kalsel. [FIK] 
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories