
Wagub DKI Siapkan 100 Sekolah Percontohan Pembelajaran Tatap Muka
Wakil Gubenur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, Pemprov DKI masih mengkaji pembukaan sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Dia memperkirakan, akan ada 50 sampai 100 sekolah percontohan yang akan tatap muka.
“Nanti kita lihat, bisa sampai 50 sekolah bahkan mungkin sampai 100. Kita lihat berapa, konfigurasinya mewakili wilayah dari SD sampai SMA, bahkan tersebar di seluruh Jakarta sebagai percontohan pembelajaran tatap muka,” kata Riza di Balai Kota Jakarta, Jumat (19/3) malam.
Namun demikian, Riza menyampaikan, pihaknya sampai saat ini belum memutuskan untuk melaksanakan sekolah tatap muka di Jakarta. Dia memastikan, kegiatan belajar mengajar masih dilakukan secara daring sembari melihat kemungkinan sekolah tatap muka.
“Sedang kita lakukan kajian, penelitian, apakah dimungkinkan. Kami masih godok konsep terbaiknya dan mohon masukannya yang terbaik,” pinta politisi Partai Gerindra ini.
Wagub akan erkoordinasi dengan berbagai pihak dari mulai pakar kesehatan, epidemiolog, pemerintah pusat dari sektor pendidikan dan kesehatan, serta Satgas Penanganan Covid-19.
“Kami tidak pernah putuskan sepihak. Kami ingin sinergi dan kolaborasi. Termasuk juga izin orang tua. Kalau nanti dimungkinkan, tapi orang tua berkeberatan, itu hak orang tua,” tambahnya.
Dinas Kesehatan, kata Riza, saat ini sedang membuat konsep pilot project di beberapa sekolah di seluruh wilayah Jakarta dengan percontohan. Yang jelas, sekolah tatap muka berlangsung dengan syarat protokol kesehatan ketat.
“Misalnya nanti 50 persen, persetujuan dari semua pihak. Ini lagi dicari, dipilih sekolah mana yang akan jadi percontohan tatap muka,” tandas Wagub.
Diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim telah menargetkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka mulai Juli 2021 di seluruh sekolah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar vaksinasi Covid-19 terhadap pendidik dan tenaga pendidik.
“Target kami hingga akhir Juni, vaksinasi Covid-19 bagi lima juta pendidik dan tenaga pendidik selesai, sehingga pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau pada minggu kedua dan ketiga Juli pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka,” ungkap Nadiem. [FAQ]
]]> Wakil Gubenur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, Pemprov DKI masih mengkaji pembukaan sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Dia memperkirakan, akan ada 50 sampai 100 sekolah percontohan yang akan tatap muka.
“Nanti kita lihat, bisa sampai 50 sekolah bahkan mungkin sampai 100. Kita lihat berapa, konfigurasinya mewakili wilayah dari SD sampai SMA, bahkan tersebar di seluruh Jakarta sebagai percontohan pembelajaran tatap muka,” kata Riza di Balai Kota Jakarta, Jumat (19/3) malam.
Namun demikian, Riza menyampaikan, pihaknya sampai saat ini belum memutuskan untuk melaksanakan sekolah tatap muka di Jakarta. Dia memastikan, kegiatan belajar mengajar masih dilakukan secara daring sembari melihat kemungkinan sekolah tatap muka.
“Sedang kita lakukan kajian, penelitian, apakah dimungkinkan. Kami masih godok konsep terbaiknya dan mohon masukannya yang terbaik,” pinta politisi Partai Gerindra ini.
Wagub akan erkoordinasi dengan berbagai pihak dari mulai pakar kesehatan, epidemiolog, pemerintah pusat dari sektor pendidikan dan kesehatan, serta Satgas Penanganan Covid-19.
“Kami tidak pernah putuskan sepihak. Kami ingin sinergi dan kolaborasi. Termasuk juga izin orang tua. Kalau nanti dimungkinkan, tapi orang tua berkeberatan, itu hak orang tua,” tambahnya.
Dinas Kesehatan, kata Riza, saat ini sedang membuat konsep pilot project di beberapa sekolah di seluruh wilayah Jakarta dengan percontohan. Yang jelas, sekolah tatap muka berlangsung dengan syarat protokol kesehatan ketat.
“Misalnya nanti 50 persen, persetujuan dari semua pihak. Ini lagi dicari, dipilih sekolah mana yang akan jadi percontohan tatap muka,” tandas Wagub.
Diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim telah menargetkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka mulai Juli 2021 di seluruh sekolah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar vaksinasi Covid-19 terhadap pendidik dan tenaga pendidik.
“Target kami hingga akhir Juni, vaksinasi Covid-19 bagi lima juta pendidik dan tenaga pendidik selesai, sehingga pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau pada minggu kedua dan ketiga Juli pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka,” ungkap Nadiem. [FAQ]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .