
Vision+ Rilis Original Series Sumber Rezeki
Vision+ merilis original series berkualitas berjudul Sumber Rezeki. Original series bergenre drama komedi yang mengusung tema e-sport ini, tayang di Vision+ mulai Rabu (17/3).
Director of OTT Product, Marketing, & Programming PT MNC Vision Networks Tbk (MVN), Clarissa Tanoesoedibjo mengatakan, peluncuran film series dengan konsep e-sports ini merupakan salah satu komitmen Vision+ dalam menyajikan konten-konten segar dan berkualitas kepada generasi muda Indonesia.
“Film series ini sangat spesial. Belum ada serial drama di luar sana yang meng- highlight e-sport, dan belum ada yang memakai konten kreator sebagai talent utama,” kata Clarissa, Kamis (18/3).
Ke depan, pihaknya akan terus mengembangkan serial-serial unik lainnya yang belum diangkat di Indonesia. Bukan hanya e-sport, Vision+ juga akan mengeksplorasi dunia influencer atau dunia content creation hingga kultur anak-anak milenial dan Gen Z.
“Ke depannya sudah ada beberapa proyek yang akan kita kembangkan,” katanya.
Director of Programming, Production, & Content Acquisition MVN Endang Mayawati mengatakan, film Sumber Rezeki tak hanya menyasar segmen anak muda saja. Ada unsur drama, komedi, dan romansa yang bisa dinikmati berbagai kalangan.
“Harapan saya semoga tayangan ini bisa ditonton dan dinikmati oleh semua kalangan terkhusus yang sudah mendownload Vision+,” kata Endang.
Untuk diketahui, film Sumber Rezeki disutradarai oleh Rifki Rifaldi, mengisahkan tentang kisah dua orang gamers dalam mewujudkan mimpinya masuk ke dalam tim e-sport. Sumber Rezeki menguak habis perjuangan sang tokoh untuk menjadi gamer profesional yang akan mengubah kehidupannya.
Dalam film ini menghadirkan sejumlah talenta-talenta muda berbakat. Menariknya, sebagian besar justru didominasi oleh sederet content creator ternama Indonesia, seperti Filipus “Bangpen” Fendi sebagai Udin, Sky (Ujang), Ghea ‘Idol’ Indrawari (Melati), Ina Marika (Mawar), dan Grace Blessing yang memerankan sosok Gadis.
Sedikit sinopsis dari Sumber Rezeki, film ini menceritakan Udin (Bang Pen) dan Ujang (Sky), perantau yang ingin menjadi Pro Player dalam game e-Sport. Mereka berdua menyewa kost-kostan untuk tempat tinggal di Jakarta.
Cinta dan persahabatan menjadi hambatan meraih cita cita. Selain itu, dengan mengikuti turnamen PUBGM se-Jakarta menjadi langkah awal yang mereka jalani untuk meraih mimpinya.
Diakui Ghea, sebagai jebolan Indonesian Idol, unjuk kemampuan akting di Sumber Rezeki ini merupakan pengalaman baru bagi dia yang malang melintang di dunia musik. Apalagi karakter Melati yang diperankannya terbilang unik. Ia harus menjadi sosok gadis muda yang lembut, pintar, ramah, sekaligus jago bermain game.
“Senang banget dapat kesempatan main di film ini. Selain membahas tentang e-sport, ada juga sisi romance dan perjuangannya. Kalau aku sendiri di sini, meski peran aku kayak yang cupu dan kalem, tapi ada juga beberapa scene yang mengharuskan aku nangis dan marah. Itu challenging banget tapi seru,” katanya.
Persis dengan Ghea, Sumber Rezeki ini juga momen pertama bagi Filipus Fendi alias Bang Pen di dunia akting. Meski dalam kehidupan sehari-harinya, Bang Pen berprofesi sebagai seorang content creator sekaligus gamers, ia mengaku menghadapi sejumlah tantangan selama proses syuting berlangsung.
“Proses syutingnya itu hampir 1 bulan. Kebetulan ini merupakan kali pertama saya terjun di dunia akting. Jadi sangat challenging. Tapi karena lingkungannya seru-seru, jadi semuanya di bawa happy,” ujarnya.
Dia juga merinci karakter Udin yang dimainkannya yakni mudah emosi, mudah ditipu, katrok, genit, kocak/lucu, tapi jago main game. “Aku berperan sebagai Udin, karakternya kayak gue banget, rada cupu, gampang terpengaruh, tapi jago banget main game. Nah di film ini, penuh pesan-pesan tentang kehidupan, tentang perjuangan seseorang dalam mewujudkan impiannya,” ungkap Fendi.
Bang Pen juga memaparkan tantangan selama proses produksi. Dimulai dari adegan dengan script yang panjang hingga adegan-adegan serius dan emosional. “Ada adegan PUBG Real Life. Itu syutingnya paling capek karena harus mengandalkan fisik, meskipun gak ada scriptnya. Intinya kami syuting itu dari pagi sampai malam. Jadi fisik memang harus dijaga. Kalau ada waktu luang, langsung dipakai untuk istirahat,” tandasnya. [DIT]
]]> Vision+ merilis original series berkualitas berjudul Sumber Rezeki. Original series bergenre drama komedi yang mengusung tema e-sport ini, tayang di Vision+ mulai Rabu (17/3).
Director of OTT Product, Marketing, & Programming PT MNC Vision Networks Tbk (MVN), Clarissa Tanoesoedibjo mengatakan, peluncuran film series dengan konsep e-sports ini merupakan salah satu komitmen Vision+ dalam menyajikan konten-konten segar dan berkualitas kepada generasi muda Indonesia.
“Film series ini sangat spesial. Belum ada serial drama di luar sana yang meng- highlight e-sport, dan belum ada yang memakai konten kreator sebagai talent utama,” kata Clarissa, Kamis (18/3).
Ke depan, pihaknya akan terus mengembangkan serial-serial unik lainnya yang belum diangkat di Indonesia. Bukan hanya e-sport, Vision+ juga akan mengeksplorasi dunia influencer atau dunia content creation hingga kultur anak-anak milenial dan Gen Z.
“Ke depannya sudah ada beberapa proyek yang akan kita kembangkan,” katanya.
Director of Programming, Production, & Content Acquisition MVN Endang Mayawati mengatakan, film Sumber Rezeki tak hanya menyasar segmen anak muda saja. Ada unsur drama, komedi, dan romansa yang bisa dinikmati berbagai kalangan.
“Harapan saya semoga tayangan ini bisa ditonton dan dinikmati oleh semua kalangan terkhusus yang sudah mendownload Vision+,” kata Endang.
Untuk diketahui, film Sumber Rezeki disutradarai oleh Rifki Rifaldi, mengisahkan tentang kisah dua orang gamers dalam mewujudkan mimpinya masuk ke dalam tim e-sport. Sumber Rezeki menguak habis perjuangan sang tokoh untuk menjadi gamer profesional yang akan mengubah kehidupannya.
Dalam film ini menghadirkan sejumlah talenta-talenta muda berbakat. Menariknya, sebagian besar justru didominasi oleh sederet content creator ternama Indonesia, seperti Filipus “Bangpen” Fendi sebagai Udin, Sky (Ujang), Ghea ‘Idol’ Indrawari (Melati), Ina Marika (Mawar), dan Grace Blessing yang memerankan sosok Gadis.
Sedikit sinopsis dari Sumber Rezeki, film ini menceritakan Udin (Bang Pen) dan Ujang (Sky), perantau yang ingin menjadi Pro Player dalam game e-Sport. Mereka berdua menyewa kost-kostan untuk tempat tinggal di Jakarta.
Cinta dan persahabatan menjadi hambatan meraih cita cita. Selain itu, dengan mengikuti turnamen PUBGM se-Jakarta menjadi langkah awal yang mereka jalani untuk meraih mimpinya.
Diakui Ghea, sebagai jebolan Indonesian Idol, unjuk kemampuan akting di Sumber Rezeki ini merupakan pengalaman baru bagi dia yang malang melintang di dunia musik. Apalagi karakter Melati yang diperankannya terbilang unik. Ia harus menjadi sosok gadis muda yang lembut, pintar, ramah, sekaligus jago bermain game.
“Senang banget dapat kesempatan main di film ini. Selain membahas tentang e-sport, ada juga sisi romance dan perjuangannya. Kalau aku sendiri di sini, meski peran aku kayak yang cupu dan kalem, tapi ada juga beberapa scene yang mengharuskan aku nangis dan marah. Itu challenging banget tapi seru,” katanya.
Persis dengan Ghea, Sumber Rezeki ini juga momen pertama bagi Filipus Fendi alias Bang Pen di dunia akting. Meski dalam kehidupan sehari-harinya, Bang Pen berprofesi sebagai seorang content creator sekaligus gamers, ia mengaku menghadapi sejumlah tantangan selama proses syuting berlangsung.
“Proses syutingnya itu hampir 1 bulan. Kebetulan ini merupakan kali pertama saya terjun di dunia akting. Jadi sangat challenging. Tapi karena lingkungannya seru-seru, jadi semuanya di bawa happy,” ujarnya.
Dia juga merinci karakter Udin yang dimainkannya yakni mudah emosi, mudah ditipu, katrok, genit, kocak/lucu, tapi jago main game. “Aku berperan sebagai Udin, karakternya kayak gue banget, rada cupu, gampang terpengaruh, tapi jago banget main game. Nah di film ini, penuh pesan-pesan tentang kehidupan, tentang perjuangan seseorang dalam mewujudkan impiannya,” ungkap Fendi.
Bang Pen juga memaparkan tantangan selama proses produksi. Dimulai dari adegan dengan script yang panjang hingga adegan-adegan serius dan emosional. “Ada adegan PUBG Real Life. Itu syutingnya paling capek karena harus mengandalkan fisik, meskipun gak ada scriptnya. Intinya kami syuting itu dari pagi sampai malam. Jadi fisik memang harus dijaga. Kalau ada waktu luang, langsung dipakai untuk istirahat,” tandasnya. [DIT]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .