Viral Bocah Ditinggal Wafat Ayah Ibunya Karena Covid-19 Pemkab Sragen Jemput Vino Ke Kutai Barat .

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen memfasilitasi penjemputan Alviano Dafa Raharjo atau Vino dari Kutai Barat Kalimantan Timur untuk kembali ke Sragen, Jawa Tengah.

Kisah Vino sempat viral setelah bocah itu ditinggal sendirian karena orang tuanya, Lina Safitri dan Kino Raharja, yang wafat akibat Covid-19.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati telah melepas keberangkatan Yatin, Kakek dari Vino, didampingi oleh petugas Dinas Sosial (Dinsos) Sragen di Rumah Dinas Bupati Sragen, Jumat (30/7).

“Sesuai dengan wasiat yang diberikan oleh orang tuanya bahwa Vino untuk dirawat di kampung halamannya Sragen. Penjemputan Insyaallah kita sudah fasilitasi sebelumnya. Jadi tinggal nanti pendamping yang membawa uangnya, untuk nanti apa yang dibutuhkan, apa yang diperlukan siap,” kata Kusdinar.

Terkait pendidikan, pihaknya siap untuk membiayai pendidikan Vino. “Pendidikan Vino saya tidak masalah. Tergantung Vino nantinya, saya hanya tidak mau menekan maupun intervensi dahulu, biar tenang dulu. Nanti kalau maunya sekolah dekat simbahnya, akan kita upayakan,” terangnya.

Kusdinar juga berpesan kepada Vino tetap semangat. Bagaimana pun Pemkab Sragen siap untuk membantu membesarkan Vino. Sementara Yatin, mengatakan kondisi Vino saat ini dalam keadaan sehat dan telah selesai menjalani isolasi mandiri sejak Senin (26/7) lalu.

“Kondisi terakhir Vino sehat sekali, bahkan kemarin saya telepon dia sedang asyik mancing,” akunya.

Yatin menyebut, Vino adalah pribadi dengan mental kuat. Bahkan Vino menghibur kakeknya agar tidak sedih saat menjemputnya nanti.

“Nanti kalau sudah sampai sini jangan sedih, nanti nyekar mama sama papa, tapi Simbah harus siap jangan sedih,” kata Yatin menirukan Vino.

Yatin menambahkan, soal tempat tinggal, dia menyerahkan semuanya ke Vino. Apaka akan ikut kakek neneknya yang tinggal di Sambungmacan atau di Sambirejo.

Sementara tim penjemputan nanti tidak akan berlama-lama di Kutai Barat. Jika situasi kondisinya memungkinkan, dan hasil PCR untuk kepulangan ke Sragen menunjukkan hasil negatif, langsung melakukan perjalanan pulang. [FAQ]

]]> .
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen memfasilitasi penjemputan Alviano Dafa Raharjo atau Vino dari Kutai Barat Kalimantan Timur untuk kembali ke Sragen, Jawa Tengah.

Kisah Vino sempat viral setelah bocah itu ditinggal sendirian karena orang tuanya, Lina Safitri dan Kino Raharja, yang wafat akibat Covid-19.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati telah melepas keberangkatan Yatin, Kakek dari Vino, didampingi oleh petugas Dinas Sosial (Dinsos) Sragen di Rumah Dinas Bupati Sragen, Jumat (30/7).

“Sesuai dengan wasiat yang diberikan oleh orang tuanya bahwa Vino untuk dirawat di kampung halamannya Sragen. Penjemputan Insyaallah kita sudah fasilitasi sebelumnya. Jadi tinggal nanti pendamping yang membawa uangnya, untuk nanti apa yang dibutuhkan, apa yang diperlukan siap,” kata Kusdinar.

Terkait pendidikan, pihaknya siap untuk membiayai pendidikan Vino. “Pendidikan Vino saya tidak masalah. Tergantung Vino nantinya, saya hanya tidak mau menekan maupun intervensi dahulu, biar tenang dulu. Nanti kalau maunya sekolah dekat simbahnya, akan kita upayakan,” terangnya.

Kusdinar juga berpesan kepada Vino tetap semangat. Bagaimana pun Pemkab Sragen siap untuk membantu membesarkan Vino. Sementara Yatin, mengatakan kondisi Vino saat ini dalam keadaan sehat dan telah selesai menjalani isolasi mandiri sejak Senin (26/7) lalu.

“Kondisi terakhir Vino sehat sekali, bahkan kemarin saya telepon dia sedang asyik mancing,” akunya.

Yatin menyebut, Vino adalah pribadi dengan mental kuat. Bahkan Vino menghibur kakeknya agar tidak sedih saat menjemputnya nanti.

“Nanti kalau sudah sampai sini jangan sedih, nanti nyekar mama sama papa, tapi Simbah harus siap jangan sedih,” kata Yatin menirukan Vino.

Yatin menambahkan, soal tempat tinggal, dia menyerahkan semuanya ke Vino. Apaka akan ikut kakek neneknya yang tinggal di Sambungmacan atau di Sambirejo.

Sementara tim penjemputan nanti tidak akan berlama-lama di Kutai Barat. Jika situasi kondisinya memungkinkan, dan hasil PCR untuk kepulangan ke Sragen menunjukkan hasil negatif, langsung melakukan perjalanan pulang. [FAQ]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories