Vaksinasi Tahap Dua Dimulai Hari Ini Pemerintah Gaspol Perangi Covid-19, Semoga Lancar .
Pekerja publik dan lanjut usia (lansia) bakal mulai divaksin hari ini. Jumlahnya mencapai 38,5 juta orang.
Pekerja publik yang akan disuntik vaksin Covid-19 adalah pendidik (guru dan dosen), pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai Pemerintah, TNI, Polri dan Satpol PP.
Kemudian masyarakat yang masuk kategori pelayan publik (perangkat desa, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan pemadam kebakaran), transportasi publik, atlet, wartawan dan pelaku sektor pariwisata (staf hotel, restoran dan tempat wisata).
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan, prioritas vaksinasi terhadap para guru untuk membantu murid-murid yang tidak dapat belajar online karena sejumlah keterbatasan.
“Dengan divaksin, dapat segera melakukan proses belajar dan mengajar secara tatap muka,” katanya.
Begitu juga dengan TNI dan Polri, serta kelompok pekerja keamanan lainnya. Kata Maxi, mereka menjadi prioritas karena memiliki peran penting dalam membantu meningatkan proses tracing atau penelusuran kontak.
“Sehingga Satgas Covid dapat menentukan langkah-langkah yang diperlukan sejak dini untuk menurunkan laju penyebaran virus,” katanya.
Maxi menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi tahap kedua akan dimulai di tujuh provinsi di Jawa dan Bali. Pulau Jawa-Bali akan menerima 70 persen atau 6,3 juta vaksin Covid-19.
Dua kawasan ini merupakan zona merah dengan jumlah pasien dan tingkat penyebaran Covid-19 tertinggi di Indonesia. “Sisanya 30 persen atau 2,7 juta untuk 27 provinsi lainnya,” jelasnya.
Untuk pelaksanaan vaksinasi dalam tahap ini, kata Maxi, menggunakan 4 metode. Pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan di fasilitas kesehatan (faskes) milik Pemerintah dan swasta. Saat ini sudah terdaftar 13.600 lebih faskes.
Kedua, vaksinasi dilakukan melalui institusi yang bersangkutan. Seperti, TNI-Polri vaksinasi dilakukan di fasilitas kesehatan TNI, Polri dan BUMN.
Ketiga, vaksinasi massal. Hal ini sudah terbukti sangat efektif di Yogyakarta, Surabaya Bandung, Jakarta, Makassar Manado dan Medan.
Keempat, vaksinasi akan dilakukan secara bergerak untuk sasaran tertentu, seperti pedagang di Pasar Tanah Abang. Artinya, vaksinator akan mendatangi langsung pedagang-pedagang tersebut.
Vaksinasi tahap kedua ini akan digelar 17 Februari 2021 dengan menyasar 38,5 juta orang; dengan 16,9 juta pekerja publik dan 21,5 juta lanjut usia.
Sebelumnya, vaksinasi tahap pertama digelar 13 Januari 2021 dan telah menyasar 1,4 juta tenaga kesehatan (nakes).
Netizen mengapresiasi langkah cepat Pemerintah melakukan vaksinasi terhadap orang-orang yang rawan terpapar di tengah pandemi.
“Vaksinasi tahap kedua yang rencana dimulai awal Maret, ternyata pertengahan Februari ini bisa langsung dimulai, Pemerintah gaspol,” kata Nashir.
“Semoga berjalan aman dan lancar. Bismillah,” masih kata Nashir memberi semangat.
Pujian kepada Pemerintah juga dilontarkan @arjuno_ireng01. Kata dia, vaksinasi tahap kedua akan segera dimulai. Aksi nyata ini, bukti bahwa Pemerintah melalui @KemenkesRI hadir memerangi Covid-19.
“Program vaksinasi tahap kedua akan berlangsung mulai minggu ketiga Februari 2021 dan ditargetkan dapat selesai Mei 2021,” kata Septian Adriyan.
Devita Arini menyambung. Dia menyebut, sasaran vaksinasi tahap kedua, yakni para pekerja publik terdiri dari pendidik (guru dan dosen), pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai Pemerintah, TNI, Polri, Satpol PP.
“Pedagang pasar mendapatkan prioritas vaksinasi dari Kemenkes sudah tepat, mengingat mereka berhadapan dengan orang banyak dan untuk memenuhi hajat hidup orang lain juga,” kata @NgkongRoses.
Amieuhudi_quenaraoss menyambung. Dia mengucap syukur Alhamdulilah karena tenaga pendidik mendapat prioritas utama. Dengan begitu, sekolah menjadi aman, sehingga bisa melepas anak-anak ke sekolah dengan tenang. “Semoga pandemi cepat berakhir,” harap dia.
Menurut @leonSR, sampai program vaksin tahap-1 selesai dilaksanakan, belum ada laporan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) yang berat. KIPI yang muncul hanya gejala ringan. [TIF]
]]> .
Pekerja publik dan lanjut usia (lansia) bakal mulai divaksin hari ini. Jumlahnya mencapai 38,5 juta orang.
Pekerja publik yang akan disuntik vaksin Covid-19 adalah pendidik (guru dan dosen), pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai Pemerintah, TNI, Polri dan Satpol PP.
Kemudian masyarakat yang masuk kategori pelayan publik (perangkat desa, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan pemadam kebakaran), transportasi publik, atlet, wartawan dan pelaku sektor pariwisata (staf hotel, restoran dan tempat wisata).
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan, prioritas vaksinasi terhadap para guru untuk membantu murid-murid yang tidak dapat belajar online karena sejumlah keterbatasan.
“Dengan divaksin, dapat segera melakukan proses belajar dan mengajar secara tatap muka,” katanya.
Begitu juga dengan TNI dan Polri, serta kelompok pekerja keamanan lainnya. Kata Maxi, mereka menjadi prioritas karena memiliki peran penting dalam membantu meningatkan proses tracing atau penelusuran kontak.
“Sehingga Satgas Covid dapat menentukan langkah-langkah yang diperlukan sejak dini untuk menurunkan laju penyebaran virus,” katanya.
Maxi menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi tahap kedua akan dimulai di tujuh provinsi di Jawa dan Bali. Pulau Jawa-Bali akan menerima 70 persen atau 6,3 juta vaksin Covid-19.
Dua kawasan ini merupakan zona merah dengan jumlah pasien dan tingkat penyebaran Covid-19 tertinggi di Indonesia. “Sisanya 30 persen atau 2,7 juta untuk 27 provinsi lainnya,” jelasnya.
Untuk pelaksanaan vaksinasi dalam tahap ini, kata Maxi, menggunakan 4 metode. Pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan di fasilitas kesehatan (faskes) milik Pemerintah dan swasta. Saat ini sudah terdaftar 13.600 lebih faskes.
Kedua, vaksinasi dilakukan melalui institusi yang bersangkutan. Seperti, TNI-Polri vaksinasi dilakukan di fasilitas kesehatan TNI, Polri dan BUMN.
Ketiga, vaksinasi massal. Hal ini sudah terbukti sangat efektif di Yogyakarta, Surabaya Bandung, Jakarta, Makassar Manado dan Medan.
Keempat, vaksinasi akan dilakukan secara bergerak untuk sasaran tertentu, seperti pedagang di Pasar Tanah Abang. Artinya, vaksinator akan mendatangi langsung pedagang-pedagang tersebut.
Vaksinasi tahap kedua ini akan digelar 17 Februari 2021 dengan menyasar 38,5 juta orang; dengan 16,9 juta pekerja publik dan 21,5 juta lanjut usia.
Sebelumnya, vaksinasi tahap pertama digelar 13 Januari 2021 dan telah menyasar 1,4 juta tenaga kesehatan (nakes).
Netizen mengapresiasi langkah cepat Pemerintah melakukan vaksinasi terhadap orang-orang yang rawan terpapar di tengah pandemi.
“Vaksinasi tahap kedua yang rencana dimulai awal Maret, ternyata pertengahan Februari ini bisa langsung dimulai, Pemerintah gaspol,” kata Nashir.
“Semoga berjalan aman dan lancar. Bismillah,” masih kata Nashir memberi semangat.
Pujian kepada Pemerintah juga dilontarkan @arjuno_ireng01. Kata dia, vaksinasi tahap kedua akan segera dimulai. Aksi nyata ini, bukti bahwa Pemerintah melalui @KemenkesRI hadir memerangi Covid-19.
“Program vaksinasi tahap kedua akan berlangsung mulai minggu ketiga Februari 2021 dan ditargetkan dapat selesai Mei 2021,” kata Septian Adriyan.
Devita Arini menyambung. Dia menyebut, sasaran vaksinasi tahap kedua, yakni para pekerja publik terdiri dari pendidik (guru dan dosen), pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai Pemerintah, TNI, Polri, Satpol PP.
“Pedagang pasar mendapatkan prioritas vaksinasi dari Kemenkes sudah tepat, mengingat mereka berhadapan dengan orang banyak dan untuk memenuhi hajat hidup orang lain juga,” kata @NgkongRoses.
Amieuhudi_quenaraoss menyambung. Dia mengucap syukur Alhamdulilah karena tenaga pendidik mendapat prioritas utama. Dengan begitu, sekolah menjadi aman, sehingga bisa melepas anak-anak ke sekolah dengan tenang. “Semoga pandemi cepat berakhir,” harap dia.
Menurut @leonSR, sampai program vaksin tahap-1 selesai dilaksanakan, belum ada laporan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) yang berat. KIPI yang muncul hanya gejala ringan. [TIF]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .