Vaksinasi Covid Berjalan Masif, Rakyat Indonesia Patut Bersyukur .
Indonesia menjadi salah satu dari beberapa negara dunia yang telah menjalankan program vaksinasi Covid-19.
Kenyataan tersebut patut disyukuri, mengingat sejumlah negara kesulitan mendapatkan vaksin.
Sebab saat ini, miliaran penduduk di sejumlah negara membutuhkan vaksin secara bersamaan. Di sisi lain, produksi vaksin belum sebanding dengan permintaan.
Itulah sebabnya, banyak negara yang masih belum bisa melakukan vaksinasi untuk masyarakatnya.
Pengamat Komunikasi lulusan Universitas Indonesia, Fatimah Ibtisam menilai, program vaksinasi ini sangat penting dan harus dimanfaatkan dengan baik, oleh masyarakat Indonesia.
“Kita patut bersyukur, sebab Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa menyediakan vaksin. Rasa syukur itu mesti dituangkan, dengan cara proaktif memanfaatkan program vaksinasi ini,” ujar Tisam kepada wartawan, Minggu (28/2).
Menurutnya, secara komunikasi publik, pemerintah perlu untuk lebih gencar menginformasikan kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi ini. Demi memutus mata rantai pandemi yang sudah berlangsung tepat setahun di Indonesia.
“Edukasi dan komunikasi publik penting untuk terus ditingkatkan. Agar masyarakat bisa memahami secara utuh, bahwa vaksin yang kini ada dan telah didistribusikan adalah vaksin yang aman dan halal. Dengan arus informasi yang begitu deras, sangat penting memastikan bahwa informasi kesehatan yang benar sampai ke masyarakat,” ujar wanita yang juga pegiat media tersebut.
Apa yang disampaikan Tisam senada dengan pernyataan Sekjen PBB Antonio Gutteres.
Gutteres menyesali masih banyaknya negara yang belum memulai program vaksinasi massal. Tercatat, ada sekitar 130 negara yang belum melakukan program vaksin Covid.
Sebaliknya, sejumlah negara maju telah melakukan vaksinasi sekitar 75 persen dari total masyarakatnya.
Indonesia jadi salah satu negara yang sejak awal tahun telah menggelar vaksinasi. Bahkan kini, vaksinasi telah menjangkau mayoritas tenaga kesehatan, keamanan, dan petugas di garda terdepan penanganan Covid.
Per Februari 2021, vaksin telah mulai dilakukan di kalangan masyarakat umum. Sejumlah pedagang pasar dan wartawan telah divaksinasi. Secara besar-besaran, vaksinasi akan dilakukan Maret dan April 2021.
“Tentu, ini akan menjadi saat yang paling penting bagi usaha untuk memutus mata rantai Covid. Vaksinasi serentak jelas bukan perkara mudah. Ini salah satu pekerjaan besar dalam pelayanan kesehatan publik,” papar Tisam.
Menururnya, pemerintah harus melakukan vaksin serentak bagi sekitar 200 juta masyarakat dalam waktu yang singkat. Pekerjaan besar ini tentu tak bisa sekadar dilakukan oleh pemerintah, tapi mesti melibatkan masyarakat yang proaktif.
“Manfaatkan keuntungan bahwa di Indonesia telah tersedia vaksin,” tandasnya.
Keberhasilan Indonesia mengamankan vaksin, tak lepas dari langkah cepat pemerintah, yang berkoordinasi dengan sejumlah lembaga di dunia.
Tim yang dipimpin Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, secara cepat melakukan kunjungan ke sejumlah negara untuk mengamankan stok vaksin. Seperti Chna, Swiss, Uni Emirat Arab, maupun Inggris.
Dari deretan kunjungan itu Indonesia telah memastikan ratusan juta vaksin siap disalurkan kepada masyarakat.
Target pemerintah pada akhir tahun ini, program vaksinasi pada mayoritas masyarakat dapat dituntaskan.
“Dengan program vaksinasi yang sukses, maka harapan besar untuk mengakhiri mata rantai pandemi yang telah menginfeksi 109 penduduk dunia dengan angka kematian mencapai sekitar 2,4 juta jiwa itu bisa dicapai,” pungkas Tisam. [HES]
]]> .
Indonesia menjadi salah satu dari beberapa negara dunia yang telah menjalankan program vaksinasi Covid-19.
Kenyataan tersebut patut disyukuri, mengingat sejumlah negara kesulitan mendapatkan vaksin.
Sebab saat ini, miliaran penduduk di sejumlah negara membutuhkan vaksin secara bersamaan. Di sisi lain, produksi vaksin belum sebanding dengan permintaan.
Itulah sebabnya, banyak negara yang masih belum bisa melakukan vaksinasi untuk masyarakatnya.
Pengamat Komunikasi lulusan Universitas Indonesia, Fatimah Ibtisam menilai, program vaksinasi ini sangat penting dan harus dimanfaatkan dengan baik, oleh masyarakat Indonesia.
“Kita patut bersyukur, sebab Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa menyediakan vaksin. Rasa syukur itu mesti dituangkan, dengan cara proaktif memanfaatkan program vaksinasi ini,” ujar Tisam kepada wartawan, Minggu (28/2).
Menurutnya, secara komunikasi publik, pemerintah perlu untuk lebih gencar menginformasikan kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi ini. Demi memutus mata rantai pandemi yang sudah berlangsung tepat setahun di Indonesia.
“Edukasi dan komunikasi publik penting untuk terus ditingkatkan. Agar masyarakat bisa memahami secara utuh, bahwa vaksin yang kini ada dan telah didistribusikan adalah vaksin yang aman dan halal. Dengan arus informasi yang begitu deras, sangat penting memastikan bahwa informasi kesehatan yang benar sampai ke masyarakat,” ujar wanita yang juga pegiat media tersebut.
Apa yang disampaikan Tisam senada dengan pernyataan Sekjen PBB Antonio Gutteres.
Gutteres menyesali masih banyaknya negara yang belum memulai program vaksinasi massal. Tercatat, ada sekitar 130 negara yang belum melakukan program vaksin Covid.
Sebaliknya, sejumlah negara maju telah melakukan vaksinasi sekitar 75 persen dari total masyarakatnya.
Indonesia jadi salah satu negara yang sejak awal tahun telah menggelar vaksinasi. Bahkan kini, vaksinasi telah menjangkau mayoritas tenaga kesehatan, keamanan, dan petugas di garda terdepan penanganan Covid.
Per Februari 2021, vaksin telah mulai dilakukan di kalangan masyarakat umum. Sejumlah pedagang pasar dan wartawan telah divaksinasi. Secara besar-besaran, vaksinasi akan dilakukan Maret dan April 2021.
“Tentu, ini akan menjadi saat yang paling penting bagi usaha untuk memutus mata rantai Covid. Vaksinasi serentak jelas bukan perkara mudah. Ini salah satu pekerjaan besar dalam pelayanan kesehatan publik,” papar Tisam.
Menururnya, pemerintah harus melakukan vaksin serentak bagi sekitar 200 juta masyarakat dalam waktu yang singkat. Pekerjaan besar ini tentu tak bisa sekadar dilakukan oleh pemerintah, tapi mesti melibatkan masyarakat yang proaktif.
“Manfaatkan keuntungan bahwa di Indonesia telah tersedia vaksin,” tandasnya.
Keberhasilan Indonesia mengamankan vaksin, tak lepas dari langkah cepat pemerintah, yang berkoordinasi dengan sejumlah lembaga di dunia.
Tim yang dipimpin Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, secara cepat melakukan kunjungan ke sejumlah negara untuk mengamankan stok vaksin. Seperti Chna, Swiss, Uni Emirat Arab, maupun Inggris.
Dari deretan kunjungan itu Indonesia telah memastikan ratusan juta vaksin siap disalurkan kepada masyarakat.
Target pemerintah pada akhir tahun ini, program vaksinasi pada mayoritas masyarakat dapat dituntaskan.
“Dengan program vaksinasi yang sukses, maka harapan besar untuk mengakhiri mata rantai pandemi yang telah menginfeksi 109 penduduk dunia dengan angka kematian mencapai sekitar 2,4 juta jiwa itu bisa dicapai,” pungkas Tisam. [HES]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .