Usulan Migor Jadi Insentif Vaksinasi, DPR: Berat Buat Negara

Anggota Komisi VI DPR Ahmad Baidhowi tidak setuju dengan ide epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono yang menyarankan pemerintah agar memberikan minyak goreng gratis kepada masyarakat yang sudah divaksinasi dosis 2 dan booster.

“Nggak perlu lah, wong vaksinnya dapat gratis. Kalau dikasih insentif, ya tergantung kewenangan negara. Tapi kalau negara lagi yang menanggung insentifnya, kan berat lagi,” kata Awiek, sapaan akrab Ahmad Baidhowi saat dihubungi RM.id, Jumat (21/1).

Meski pemerintah telah menyebar minyak goreng murah seharga Rp 14.000 per liter di seluruh ritel modern yang tercatat sebagai anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), tetapi menurut Awiek, vaksin gratis juga sudah termasuk insentif dari pemerintah untuk masyarakat.

“Apalagi minyak goreng mahal. Kan vaksin sudah gratis. Terus ngapain lagi masih diinsentifkan lagi. Insentifnya ya vaksin gratis itu,” ujar politisi PPP itu.

Sebelumnya, epidemiolog UI Pandu Riono menilai, di tengah situasi seperti ini, pemerintah mestinya bisa menjadikan minyak goreng sebagai insentif bagi mereka yang menerima vaksinasi Covid-19.

“Seharusnya, yang divaksinasi untuk ke 2 dan ke 3, dapat minyak goreng ya, sebagai tanda apresiasi. Itu kalau mau berterima kasih dan berinovasi,” saran Pandu melalui akun Twitter-nya, Jumat (21/1). [FAQ]

]]> Anggota Komisi VI DPR Ahmad Baidhowi tidak setuju dengan ide epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono yang menyarankan pemerintah agar memberikan minyak goreng gratis kepada masyarakat yang sudah divaksinasi dosis 2 dan booster.

“Nggak perlu lah, wong vaksinnya dapat gratis. Kalau dikasih insentif, ya tergantung kewenangan negara. Tapi kalau negara lagi yang menanggung insentifnya, kan berat lagi,” kata Awiek, sapaan akrab Ahmad Baidhowi saat dihubungi RM.id, Jumat (21/1).

Meski pemerintah telah menyebar minyak goreng murah seharga Rp 14.000 per liter di seluruh ritel modern yang tercatat sebagai anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), tetapi menurut Awiek, vaksin gratis juga sudah termasuk insentif dari pemerintah untuk masyarakat.

“Apalagi minyak goreng mahal. Kan vaksin sudah gratis. Terus ngapain lagi masih diinsentifkan lagi. Insentifnya ya vaksin gratis itu,” ujar politisi PPP itu.

Sebelumnya, epidemiolog UI Pandu Riono menilai, di tengah situasi seperti ini, pemerintah mestinya bisa menjadikan minyak goreng sebagai insentif bagi mereka yang menerima vaksinasi Covid-19.

“Seharusnya, yang divaksinasi untuk ke 2 dan ke 3, dapat minyak goreng ya, sebagai tanda apresiasi. Itu kalau mau berterima kasih dan berinovasi,” saran Pandu melalui akun Twitter-nya, Jumat (21/1). [FAQ]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories