
UNJ Gelar Virtual ICPESS Ke-6 2021, Dihadiri 76 Pembicara dari 37 Negara
Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bekerja sama dengan Foundation for Global Community Health (GCH) mengadakan Virtual International Conference of Physical Education and Sports Science ke-6 (6th Virtual ICPESS 2021). Virtual ICPESS ke-6 ini diadakan selama empat hari, 10-13 Juni 2021, di Jakarta.
Tahun ini adalah kali kedua UNJ menjadi tuan rumah konferensi internasional ICPESS. Pada 2015, UNJ telah menyelenggarakan 4th ICPESS dengan tuan rumah Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) UNJ. Saat itu, ada 24 negara dari 3 benua yang hadir.
ICPESS ke-6 menghadirkan 76 pembicara terbaik dari 37 negara dari 5 benua. Antara lain dari Indonesia, AS, Singapura, Spanyol, Jerman, Turki, Belga, China, Pakistan, Kanada, Selandia Baru, Afrika Selatan, Filipina, India, Malaysia, Inggris, Brasil, Rusia, Serbia, Arab Saudi, Thailand, Prancis, dan Vietnam. Acara ini pun berpotensi mendapatkan rekor MURI sebagai peserta dari benua terbanyak.
Konferensi virtual ICPESS ke-6 ini mengangkat tema “Active Living Through Exercise and Sports Science: Future Trend For Global Creativity and Sustainability”. Dasar dari tema tersebut yaitu untuk mendukung 17 United Nation Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ketiga, yakni Health and Well-Being dan Quality Education.
Menpora Zainudin Amali sangat mendukung penyelenggaraan ICPESS ini. Hal itu tidak terlepas dari unsur penting olahraga sebagai instrumen menyehatkan kehidupan bermasyarakat.
“Olahraga juga merupakan produk sosial dan budaya yang memiliki makna nyata bagi individu, komunitas, dan masyarakat. Melalui olahraga, terbentuklah masyarakat sehat dan sportivitas,” ungkap Amali, dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis (10/6).
Amali juga menegaskan pentingnya sport science sebagai unsur penting dalam perkembangan olahraga. Hal itu juga akan memperkuat posisi prestasi Indonesia dalam kompetisi di dunia internasional. Ia juga mengharapkan pemikiran yang lahir dari penelitian para ahli dalam konferensi ini dapat memperkuat kebijakan pemerintah dalam bidang keolahragaan.
Rektor UNJ Prof Komarudin mengatakan, ICPESS memiliki kontribusi besar dalam mempersiapkan SDM unggul, terutama dalam menjawab tantangan masa depan. “Pendidikan di abad 21 bersandar pada empat elemen utama yaitu sikap kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas. Dengan begitu, pendidikan tidak hanya berbasis pengetahuan, tapi juga keterampilan. Konferensi ini melahirkan ide dan gagasan yang berkontribusi terhadap kemajuan Pendidikan di bidang keolahragaan dan sport science,” ungkapnya.
Direktur Program Pascasarjana UNJ Prof Nadiroh menambahkan, konferensi ini mempunyai tujuan penting tidak hanya penguatan fisik SDM, tetapi juga mental. Hal tersebut menjadi landasan untuk membangun SDM Indonesia yang kompeten, karena olahraga juga membangun jiwa kejujuran dan sportivitas. “Acara ini juga sangat bermanfaat karena menyatukan para sarjana akademis terkemuka, kelompok ilmuwan dan praktisi multi-disiplin dari seluruh dunia untuk mempresentasikan dan bertukar ide yang berkaitan dengan pendidikan jasmani dan ilmu olahraga,” ujarnya.
Founder ICPESS, Prof Ming-Kai sangat senang UNJ telah menerima undangan menjadi tuan rumah konferensi internasional ini di tengah pandemi Covid-19. “Pekerjaan perencanaan dan pengorganisasian berjalan dengan baik, dipandu oleh dan dibangun di atas keberhasilan konferensi sebelumnya dengan rata-rata kehadiran lebih dari 300 delegasi lokal dan internasional dari 30 negara,” ungkapnya. [KW]
]]> Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bekerja sama dengan Foundation for Global Community Health (GCH) mengadakan Virtual International Conference of Physical Education and Sports Science ke-6 (6th Virtual ICPESS 2021). Virtual ICPESS ke-6 ini diadakan selama empat hari, 10-13 Juni 2021, di Jakarta.
Tahun ini adalah kali kedua UNJ menjadi tuan rumah konferensi internasional ICPESS. Pada 2015, UNJ telah menyelenggarakan 4th ICPESS dengan tuan rumah Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) UNJ. Saat itu, ada 24 negara dari 3 benua yang hadir.
ICPESS ke-6 menghadirkan 76 pembicara terbaik dari 37 negara dari 5 benua. Antara lain dari Indonesia, AS, Singapura, Spanyol, Jerman, Turki, Belga, China, Pakistan, Kanada, Selandia Baru, Afrika Selatan, Filipina, India, Malaysia, Inggris, Brasil, Rusia, Serbia, Arab Saudi, Thailand, Prancis, dan Vietnam. Acara ini pun berpotensi mendapatkan rekor MURI sebagai peserta dari benua terbanyak.
Konferensi virtual ICPESS ke-6 ini mengangkat tema “Active Living Through Exercise and Sports Science: Future Trend For Global Creativity and Sustainability”. Dasar dari tema tersebut yaitu untuk mendukung 17 United Nation Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ketiga, yakni Health and Well-Being dan Quality Education.
Menpora Zainudin Amali sangat mendukung penyelenggaraan ICPESS ini. Hal itu tidak terlepas dari unsur penting olahraga sebagai instrumen menyehatkan kehidupan bermasyarakat.
“Olahraga juga merupakan produk sosial dan budaya yang memiliki makna nyata bagi individu, komunitas, dan masyarakat. Melalui olahraga, terbentuklah masyarakat sehat dan sportivitas,” ungkap Amali, dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis (10/6).
Amali juga menegaskan pentingnya sport science sebagai unsur penting dalam perkembangan olahraga. Hal itu juga akan memperkuat posisi prestasi Indonesia dalam kompetisi di dunia internasional. Ia juga mengharapkan pemikiran yang lahir dari penelitian para ahli dalam konferensi ini dapat memperkuat kebijakan pemerintah dalam bidang keolahragaan.
Rektor UNJ Prof Komarudin mengatakan, ICPESS memiliki kontribusi besar dalam mempersiapkan SDM unggul, terutama dalam menjawab tantangan masa depan. “Pendidikan di abad 21 bersandar pada empat elemen utama yaitu sikap kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas. Dengan begitu, pendidikan tidak hanya berbasis pengetahuan, tapi juga keterampilan. Konferensi ini melahirkan ide dan gagasan yang berkontribusi terhadap kemajuan Pendidikan di bidang keolahragaan dan sport science,” ungkapnya.
Direktur Program Pascasarjana UNJ Prof Nadiroh menambahkan, konferensi ini mempunyai tujuan penting tidak hanya penguatan fisik SDM, tetapi juga mental. Hal tersebut menjadi landasan untuk membangun SDM Indonesia yang kompeten, karena olahraga juga membangun jiwa kejujuran dan sportivitas. “Acara ini juga sangat bermanfaat karena menyatukan para sarjana akademis terkemuka, kelompok ilmuwan dan praktisi multi-disiplin dari seluruh dunia untuk mempresentasikan dan bertukar ide yang berkaitan dengan pendidikan jasmani dan ilmu olahraga,” ujarnya.
Founder ICPESS, Prof Ming-Kai sangat senang UNJ telah menerima undangan menjadi tuan rumah konferensi internasional ini di tengah pandemi Covid-19. “Pekerjaan perencanaan dan pengorganisasian berjalan dengan baik, dipandu oleh dan dibangun di atas keberhasilan konferensi sebelumnya dengan rata-rata kehadiran lebih dari 300 delegasi lokal dan internasional dari 30 negara,” ungkapnya. [KW]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .