Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Dede Yusuf: Asal Sesuai Prokes Dan Izin Pemda .

Sekolah di beberapa daerah sudah mulai uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hal ini dilakukan sebagai langkah awal persiapan penerapan PTM.

Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf mendukung langkah beberapa pemerintah daerah (Pemda) yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka tersebut. Menurutnya, memang sudah sejak lama seharusnya dilakukan.

“Ya bagus kalau demikian. Karena sejak Januari kan sudah ada imbauan untuk membuka,” ujar Dede kepada Rakyat Merdeka, Senin (22/3).

Meski begitu, Politisi Partai Demokrat ini menegaskan, kebijakan sekolah tatap muka harus tetap mengutamakan aspek keselamatan dan kesehatan.

Selain itu, penilaian dan izin dari Pemda menjadi hal yang utama. “Asal dengan prokes yang tepat dan izin Pemda,” tegasnya.

Dia pun mengingatkan, supaya pengawasan terhadap sekolah yang melalukan PTM dimaksimalkan. Apabila ditemukan kasus baru, maka pihak terkait harus segera menindaklanjuti.

“Yang penting kontrolnya, harus selalu ada pengawasan. Jika ada klaster baru harus segera ditutup sementara,” jelas Dede.

Dia yakin, PTM bisa dilakukan di seluruh wilayah. Asalkan, persiapan belajar mengajar sudah disiapkan dengan baik dan seluruh guru sudah divaksin. 

Seperti diketahui, ada beberapa wilayah yang sudah melakukan uji PTM. Seperti di Kota Bekasi, Jawa Barat. Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengizinkan 110 sekolah menggelar PTM dengan mengikuti pedoman protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19. 

“Pembelajaran dimulai tiga rombongan belajar setiap sekolah, lalu ditambah hingga 50 persen jumlah ruang kelas yang ada,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah di Bekasi.

Menurut dia, PTM sebetulnya hanya persiapan. Pasalnya, pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih menjadi pilihan utama, sehingga persiapan tatap muka kali ini tidak melibatkan semua sekolah. 

“Jadi dibagi dalam tiga rombongan belajar (rombel) di setiap satu sekolah. Untuk satu rombel, hanya 18 murid. Sehingga tiga rombel dalam satu sekolah maka yang bisa menggelar tatap muka sebanyak 54 murid,” katanya.

Selain Bekasi, beberapa wilayah juga sudah melakukan PTM. Seperti di Banjarmasin, Kalimatan Selatan dan Blitar, Jawa Timur. [NNM]

]]> .
Sekolah di beberapa daerah sudah mulai uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hal ini dilakukan sebagai langkah awal persiapan penerapan PTM.

Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf mendukung langkah beberapa pemerintah daerah (Pemda) yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka tersebut. Menurutnya, memang sudah sejak lama seharusnya dilakukan.

“Ya bagus kalau demikian. Karena sejak Januari kan sudah ada imbauan untuk membuka,” ujar Dede kepada Rakyat Merdeka, Senin (22/3).

Meski begitu, Politisi Partai Demokrat ini menegaskan, kebijakan sekolah tatap muka harus tetap mengutamakan aspek keselamatan dan kesehatan.

Selain itu, penilaian dan izin dari Pemda menjadi hal yang utama. “Asal dengan prokes yang tepat dan izin Pemda,” tegasnya.

Dia pun mengingatkan, supaya pengawasan terhadap sekolah yang melalukan PTM dimaksimalkan. Apabila ditemukan kasus baru, maka pihak terkait harus segera menindaklanjuti.

“Yang penting kontrolnya, harus selalu ada pengawasan. Jika ada klaster baru harus segera ditutup sementara,” jelas Dede.

Dia yakin, PTM bisa dilakukan di seluruh wilayah. Asalkan, persiapan belajar mengajar sudah disiapkan dengan baik dan seluruh guru sudah divaksin. 

Seperti diketahui, ada beberapa wilayah yang sudah melakukan uji PTM. Seperti di Kota Bekasi, Jawa Barat. Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengizinkan 110 sekolah menggelar PTM dengan mengikuti pedoman protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19. 

“Pembelajaran dimulai tiga rombongan belajar setiap sekolah, lalu ditambah hingga 50 persen jumlah ruang kelas yang ada,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah di Bekasi.

Menurut dia, PTM sebetulnya hanya persiapan. Pasalnya, pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih menjadi pilihan utama, sehingga persiapan tatap muka kali ini tidak melibatkan semua sekolah. 

“Jadi dibagi dalam tiga rombongan belajar (rombel) di setiap satu sekolah. Untuk satu rombel, hanya 18 murid. Sehingga tiga rombel dalam satu sekolah maka yang bisa menggelar tatap muka sebanyak 54 murid,” katanya.

Selain Bekasi, beberapa wilayah juga sudah melakukan PTM. Seperti di Banjarmasin, Kalimatan Selatan dan Blitar, Jawa Timur. [NNM]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories