Tingkatkan Ketahanan Pangan Dan Air Di Jateng, Pemerintah Genjot Pembangunan Bendungan Jragung
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menggenjot pembangunan Bendungan Jragung yang diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan irigasi pertanian masyarakat di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Pembangunan bendungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kedaulatan pangan dan ketahanan air.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir.
“Pembangunan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” ujar Basuki, dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Rabu (12/1).
Pengerjaan pembangunan Bendungan Jragung dimulai akhir tahun lalu dan ditargetkan selesai akhir 2023. Bendungan ini diproyeksikan memiliki kapasitas tampung sebesar 90 juta meter kubik dan luas genangan 503,1 hektare. Bendungan ini akan menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 4.528 hektare di Kabupaten Semarang.
Selain dimanfaatkan sebagai penyedia air irigasi pertanian, Bendungan Jragung juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku sebesar satu meter kubik per detik untuk menyuplai wilayah Semarang, Demak, dan Grobogan.
Bendungan ini juga bermanfaat untuk mereduksi banjir sebesar 45 persen, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 1.400 kilowatt, serta destinasi wisata air dan argowisata. [SRI]
]]> Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menggenjot pembangunan Bendungan Jragung yang diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan irigasi pertanian masyarakat di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Pembangunan bendungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kedaulatan pangan dan ketahanan air.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir.
“Pembangunan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” ujar Basuki, dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Rabu (12/1).
Pengerjaan pembangunan Bendungan Jragung dimulai akhir tahun lalu dan ditargetkan selesai akhir 2023. Bendungan ini diproyeksikan memiliki kapasitas tampung sebesar 90 juta meter kubik dan luas genangan 503,1 hektare. Bendungan ini akan menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 4.528 hektare di Kabupaten Semarang.
Selain dimanfaatkan sebagai penyedia air irigasi pertanian, Bendungan Jragung juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku sebesar satu meter kubik per detik untuk menyuplai wilayah Semarang, Demak, dan Grobogan.
Bendungan ini juga bermanfaat untuk mereduksi banjir sebesar 45 persen, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 1.400 kilowatt, serta destinasi wisata air dan argowisata. [SRI]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .