Tiga Hari Dibuka, 2.580 Calon Penumpang Kereta Gunakan Layanan GeNose .

Alat deteksi Covid-19 buatan anak bangsa, GeNose-19 diminati calon penumpang kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat, sejak pertama kali dibuka pada Rabu (3/2), sebanyak 2.580 calon pengguna kereta api jarak jauh di Stasiun Pasar Senen telah menggunakan layanan GeNose C-19.

“Sementara hari ini, berdasarkan data masuk pukul 15.00 WIB, terdapat sekitar 700 calon penumpang yang menggunakan layanan ini di Stasiun Pasar Senen,” ujar Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa lewat siaran pers, Sabtu (6/2).

Melihat tingginya angka calon penumpang yang menggunakan layanan GeNose C-19, PT KAI menambah jumlah alat tes Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu sebanyak empat unit. Kini, Stasiun Pasar Senen memiliki 10 unit Genose C-19. “Penambahan dilakukan agar layanan berjalan kondusif dan tetap mengutamakan protokol pencegahan Covid-19,” imbuhnya. 

Selain menambah alat tes, PT KAI Daop 1 juga membagi alur pemeriksaan GeNose C-19 menjadi tiga zona. Ketiga zona itu adalah zona administrasi, zona pengambilan sampel/pengisian kantong udara, dan zona pemberian berkas hasil tes untuk calon penumpang. “Seluruh zona diatur dan dipisahkan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” tutur Eva.

Calon penumpang yang ingin menggunakan layanan GeNose di stasiun wajib menunjukkan tiket kereta api jarak jauh atau kode booking yang sudah dibayarkan lunas dan kartu identitas asli. Selain itu, calon penumpang yang akan melakukan pemeriksaan GeNose juga dianjurkan tidak makan, minum, dan merokok, 30 menit sebelum melakukan proses pengambilan sampel melalui embusan nafas ke kantong udara.

Jika ditemukan hasil tes positif pada calon penumpang, dia tidak boleh naik kereta api. Biaya tiket akan dikembalikan penuh. Calon penumpang yang positif itu akan ditangani petugas kesehatan di ruang isolasi sementara. Selanjutnya, akan diarahkan agar melakukan pemeriksaan lanjutan ke rumah sakit.

Selain berkas pemeriksaan Covid-19 dengan hasil negatif, untuk dapat menggunakan kereta jarak jauh, calon penumpang juga harus memenuhi syarat lainnya, yakni suhu tubuhnya maksimal 37,3 derajat celcius. Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan di stasiun saat akan berangkat dan secara berkala sepanjang perjalanan kereta api.

Selama perjalanan, penumpang juga diwajibkan menggunakan face shield hingga di stasiun tujuan, dan diimbau juga untuk memakai baju lengan panjang.

Upaya pencegahan Covid-19 juga dilakukan di rangkaian kereta api. Setiap kereta kini telah dilengkapi ruang isolasi sementara untuk digunakan sewaktu-waktu, jika dalam perjalanan ada penumpang dengan suhu tubuh 37,3 derajat celcius atau lebih. Penumpang itu akan diturunkan di stasiun terdekat yang memiliki pos kesehatan untuk penanganan lanjutan.

Evi juga membeberkan, PT KAI Daop 1 juga memastikan upaya pencegahan penyebaran virus Corona dari sisi pra sarana stasiun dan sarana kereta. Seluruh area dan perangkat yang rentan disentuh banyak orang dibersihkan menggunakan cairan desinfektan secara rutin setiap 30 menit sekali.

“Sementara kesiapan penyediaan perangkat pembersih tangan seperti cairan antiseptik dan perangkat cuci tangan yang dilengkapi sabun, dipastikan selalu tersedia dan berfungsi baik,” tutup Evi. [OKT]

]]> .
Alat deteksi Covid-19 buatan anak bangsa, GeNose-19 diminati calon penumpang kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat, sejak pertama kali dibuka pada Rabu (3/2), sebanyak 2.580 calon pengguna kereta api jarak jauh di Stasiun Pasar Senen telah menggunakan layanan GeNose C-19.

“Sementara hari ini, berdasarkan data masuk pukul 15.00 WIB, terdapat sekitar 700 calon penumpang yang menggunakan layanan ini di Stasiun Pasar Senen,” ujar Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa lewat siaran pers, Sabtu (6/2).

Melihat tingginya angka calon penumpang yang menggunakan layanan GeNose C-19, PT KAI menambah jumlah alat tes Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu sebanyak empat unit. Kini, Stasiun Pasar Senen memiliki 10 unit Genose C-19. “Penambahan dilakukan agar layanan berjalan kondusif dan tetap mengutamakan protokol pencegahan Covid-19,” imbuhnya. 

Selain menambah alat tes, PT KAI Daop 1 juga membagi alur pemeriksaan GeNose C-19 menjadi tiga zona. Ketiga zona itu adalah zona administrasi, zona pengambilan sampel/pengisian kantong udara, dan zona pemberian berkas hasil tes untuk calon penumpang. “Seluruh zona diatur dan dipisahkan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” tutur Eva.

Calon penumpang yang ingin menggunakan layanan GeNose di stasiun wajib menunjukkan tiket kereta api jarak jauh atau kode booking yang sudah dibayarkan lunas dan kartu identitas asli. Selain itu, calon penumpang yang akan melakukan pemeriksaan GeNose juga dianjurkan tidak makan, minum, dan merokok, 30 menit sebelum melakukan proses pengambilan sampel melalui embusan nafas ke kantong udara.

Jika ditemukan hasil tes positif pada calon penumpang, dia tidak boleh naik kereta api. Biaya tiket akan dikembalikan penuh. Calon penumpang yang positif itu akan ditangani petugas kesehatan di ruang isolasi sementara. Selanjutnya, akan diarahkan agar melakukan pemeriksaan lanjutan ke rumah sakit.

Selain berkas pemeriksaan Covid-19 dengan hasil negatif, untuk dapat menggunakan kereta jarak jauh, calon penumpang juga harus memenuhi syarat lainnya, yakni suhu tubuhnya maksimal 37,3 derajat celcius. Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan di stasiun saat akan berangkat dan secara berkala sepanjang perjalanan kereta api.

Selama perjalanan, penumpang juga diwajibkan menggunakan face shield hingga di stasiun tujuan, dan diimbau juga untuk memakai baju lengan panjang.

Upaya pencegahan Covid-19 juga dilakukan di rangkaian kereta api. Setiap kereta kini telah dilengkapi ruang isolasi sementara untuk digunakan sewaktu-waktu, jika dalam perjalanan ada penumpang dengan suhu tubuh 37,3 derajat celcius atau lebih. Penumpang itu akan diturunkan di stasiun terdekat yang memiliki pos kesehatan untuk penanganan lanjutan.

Evi juga membeberkan, PT KAI Daop 1 juga memastikan upaya pencegahan penyebaran virus Corona dari sisi pra sarana stasiun dan sarana kereta. Seluruh area dan perangkat yang rentan disentuh banyak orang dibersihkan menggunakan cairan desinfektan secara rutin setiap 30 menit sekali.

“Sementara kesiapan penyediaan perangkat pembersih tangan seperti cairan antiseptik dan perangkat cuci tangan yang dilengkapi sabun, dipastikan selalu tersedia dan berfungsi baik,” tutup Evi. [OKT]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories