Tidak Ada Reshuffle dalam waktu dekat Para Menteri Bisa Tidur Pulas

Presiden Jokowi memberikan kabar baik bagi para menteri di Kabinet Indonesia Maju. Dalam waktu dekat ini, Jokowi memastikan tidak akan melakukan reshuffle kabinet jilid II. Kalau sudah Presiden langsung yang ngomong, tentu para menteri sekarang bisa tidur dengan pulas. Tapi, jangan lupa tetap harus kerja keras ya!!!

Belum genap dua bulan Jokowi melakukan reshuffle, wacana bongkar pasang menteri mulai digoreng lagi. Isu ini awalnya dihembuskan Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer. Bahkan, dia mengklaim, reshuffle akan dilakukan dalam waktu dekat dan ada sejumlah menteri di kabinet yang bakal ditendang. “Reshuffle jilid II. Katanya sih dekat-dekat ini,” ungkap pria yang akrab disapa Noel, Rabu (3/2).

Meskipun tidak jelas kebenarannya, Ketua DPP PKB Faisol Riza malah membenarkan omongan Noel. Bedanya, Faisol menyebut, reshuffle jilid II tidak digelar sekarang ini, tapi masih beberapa bulan lagi.

Benarkah akan ada reshuffle? Kali ini bantahan langsung disampaikan oleh Jokowi. Presiden RI ke-7 ini menegaskan, sekarang ini tidak akan reshuffle kabinet. Para menteri, saat ini lagi sibuk urus pandemi dan kebangkitan ekonomi.

“Kita ngurus pandemi ini. Reshuffle ini siapa lagi itu, referensinya siapa? Ndak. Saya jawab tegas: ndak ada,” kata Jokowi dalam video yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presien, Sabtu (20/2).

Menanggapi pernyataan Jokowi, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani ikut lega. Dia lantas meminta pada semua pihak, baik politisi maupun relawan untuk tidak menggoreng-goreng lagi isu reshuffle. Pemerintah saat ini sedang sibuk urus Corona dan ekonomi, sehingga tidak perlu diganggu dulu.

“PPP mengajak semua pihak sebaiknya tidak usah mengembangkan isu reshuffle jilid II. Itu hal yang kalau Presiden Jokowi memandang perlu, akan dilakukan pada waktunya, dan sebaliknya kalau dipandang belum saatnya atau tidak perlu, maka ya tidak akan dilakukan,” kata Arsul, Sabtu (20/2).

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menilai, Jokowi tidak bohong soal reshuffle. Dia percaya, dalam waktu dekat ini, Jokowi tidak akan lagi merombak anak buahnya di kabinet.

Berkaca pada kepemimpinan Jokowi di periode pertama, jeda antara reshuffle jilid I dan jilid II berjarak sekitar 1 tahun. Sehingga kalau kemudian Jokowi ingin melakukan reshuffle lagi, maka hal itu akan dilakukan pada akhir tahun atau Tahun Baru 2022.

Menurut Qodari, saat ini Jokowi ingin memberi kesempatan kepada para pembantunya untuk memperbaiki kinerja. Pesan tegas yang disampaikan Jokowi soal reshuffle, kata dia, bukti kalau kepala negara ingin dinamika politik tidak mengganggu fokus pemerintah melawan Corona.

“Jadi, saya kira penegasan itu untuk membuat spekulasi politik yang punya dampak ekonomi dan dampak pecahnya konsentrasi menteri-menteri untuk tidak terjadi,” kata Qadari.

Pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menangkap dua pesan dari yang disampaikan Jokowi soal reshuffle jilid II. Pertama, meminta relawan maupun koalisi pendukung bersabar. Kedua, Jokowi ingin menterinya fokus bekerja dan bisa tidur dengan nyenyak.

“Dia ingin membuat beberapa menteri yang dikabarkan santer akan terkena reshuffle, fokus bekerja,” ulas pengamat yang kerap disapa Hensat kepada Rakyat Merdeka, Sabtu (20/2).

Soal tradisi yang pernah terjadi kepemimpinan Jokowi di periode pertama, kata dia, tidak bisa jadi acuan. Menurutnya, urusan reshuffle, Jokowi tipikal pemimpin yang sulit ditebak. “Jokowi sangat sigap. Saat dia pikir inilah saatnya reshuffle, maka saat itu juga dia akan reshuffle,” kata dosen di Universitas Paramadina ini. [MEN]

]]> Presiden Jokowi memberikan kabar baik bagi para menteri di Kabinet Indonesia Maju. Dalam waktu dekat ini, Jokowi memastikan tidak akan melakukan reshuffle kabinet jilid II. Kalau sudah Presiden langsung yang ngomong, tentu para menteri sekarang bisa tidur dengan pulas. Tapi, jangan lupa tetap harus kerja keras ya!!!

Belum genap dua bulan Jokowi melakukan reshuffle, wacana bongkar pasang menteri mulai digoreng lagi. Isu ini awalnya dihembuskan Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer. Bahkan, dia mengklaim, reshuffle akan dilakukan dalam waktu dekat dan ada sejumlah menteri di kabinet yang bakal ditendang. “Reshuffle jilid II. Katanya sih dekat-dekat ini,” ungkap pria yang akrab disapa Noel, Rabu (3/2).

Meskipun tidak jelas kebenarannya, Ketua DPP PKB Faisol Riza malah membenarkan omongan Noel. Bedanya, Faisol menyebut, reshuffle jilid II tidak digelar sekarang ini, tapi masih beberapa bulan lagi.

Benarkah akan ada reshuffle? Kali ini bantahan langsung disampaikan oleh Jokowi. Presiden RI ke-7 ini menegaskan, sekarang ini tidak akan reshuffle kabinet. Para menteri, saat ini lagi sibuk urus pandemi dan kebangkitan ekonomi.

“Kita ngurus pandemi ini. Reshuffle ini siapa lagi itu, referensinya siapa? Ndak. Saya jawab tegas: ndak ada,” kata Jokowi dalam video yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presien, Sabtu (20/2).

Menanggapi pernyataan Jokowi, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani ikut lega. Dia lantas meminta pada semua pihak, baik politisi maupun relawan untuk tidak menggoreng-goreng lagi isu reshuffle. Pemerintah saat ini sedang sibuk urus Corona dan ekonomi, sehingga tidak perlu diganggu dulu.

“PPP mengajak semua pihak sebaiknya tidak usah mengembangkan isu reshuffle jilid II. Itu hal yang kalau Presiden Jokowi memandang perlu, akan dilakukan pada waktunya, dan sebaliknya kalau dipandang belum saatnya atau tidak perlu, maka ya tidak akan dilakukan,” kata Arsul, Sabtu (20/2).

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menilai, Jokowi tidak bohong soal reshuffle. Dia percaya, dalam waktu dekat ini, Jokowi tidak akan lagi merombak anak buahnya di kabinet.

Berkaca pada kepemimpinan Jokowi di periode pertama, jeda antara reshuffle jilid I dan jilid II berjarak sekitar 1 tahun. Sehingga kalau kemudian Jokowi ingin melakukan reshuffle lagi, maka hal itu akan dilakukan pada akhir tahun atau Tahun Baru 2022.

Menurut Qodari, saat ini Jokowi ingin memberi kesempatan kepada para pembantunya untuk memperbaiki kinerja. Pesan tegas yang disampaikan Jokowi soal reshuffle, kata dia, bukti kalau kepala negara ingin dinamika politik tidak mengganggu fokus pemerintah melawan Corona.

“Jadi, saya kira penegasan itu untuk membuat spekulasi politik yang punya dampak ekonomi dan dampak pecahnya konsentrasi menteri-menteri untuk tidak terjadi,” kata Qadari.

Pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menangkap dua pesan dari yang disampaikan Jokowi soal reshuffle jilid II. Pertama, meminta relawan maupun koalisi pendukung bersabar. Kedua, Jokowi ingin menterinya fokus bekerja dan bisa tidur dengan nyenyak.

“Dia ingin membuat beberapa menteri yang dikabarkan santer akan terkena reshuffle, fokus bekerja,” ulas pengamat yang kerap disapa Hensat kepada Rakyat Merdeka, Sabtu (20/2).

Soal tradisi yang pernah terjadi kepemimpinan Jokowi di periode pertama, kata dia, tidak bisa jadi acuan. Menurutnya, urusan reshuffle, Jokowi tipikal pemimpin yang sulit ditebak. “Jokowi sangat sigap. Saat dia pikir inilah saatnya reshuffle, maka saat itu juga dia akan reshuffle,” kata dosen di Universitas Paramadina ini. [MEN]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories