Teken MoU, ICMI Buka Program Belajar Kampus Merdeka Di Kalbar
Majelis Perguruan Tinggi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (MPT ICMI) bersama 12 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kalimantan Barat (Kalbar) melakukan kerja sama untuk program “Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)”.
Penandatanganan kerja sama ini sebagai komitmen bersama para PTN di Kalbar dalam menjawab isu-isu human security dan kemajuan teknologi di perguruan tinggi. Kegiatan ini dilakukan secara luring dan daring melalui zoom di Universitas Tanjungpura (Untan) Senin (7/3).
Dalam sambutannya, Ketua Umum ICMI, Arif Satria menyatakan, mendukung penuh kolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi tersebut. Menurutnya, ICMI memiliki tugas utama antara lain mencerahkan, menginspirasi, menggerakkan pada sesuatu yang baru berkaitan dengan inovasi.
Maka dari itu, dia menekankan pentingnya inovasi sebagai penggerak techno-sociopreneurship.“Hal ini yang mendasari ICMI sekarang memiliki Majelis Perguruan Tinggi (MPT),” kata Arif Satria Selasa (8/7).
Arif menegaskan, salah satu faktor terpenting kemajuan suatu negara adalah inovasi dan talent sehingga dinilai perlu untuk mereform perguruan tinggi menjadi lebih maju.
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menyebutkan, pada kondisi sekarang ini ada tiga hal pokok untuk menghadapi New Normal yaitu karakter dan integritas, mindset, dan orientansi pada future practice.
Ia juga menilai perlunya me-reform metode perkuliahan, dan kegiatan kemahasiswaan dalam kurikulum sehingga menunjang outcome lulusan perguruan tinggi. “Best practice itu penting, namun seharusnya bukan untuk ditiru, tapi untuk dilampaui sehingga menjadi future practice,” ujarnya.
Arif mencontohkan beberapa perusahaan yang melakukan future practice seperti Gojek, Traveloka, Bukalapak, dan Youtube/Facebook. Ia menekankan pentingnya percaya diri agar bisa menjadi leader, bukan hanya follower.
“Tidak mengandalkan modal masa lalu, tapi bermodal kreatifitas sebagai modal masa depan,” ulasnya.
Dia menambahkan, ada empat kuandran antara prestasi akademik dan tingkat ekonomi mahasiswa. Dimana saat ini pemerintah berfokus pada kuandran 1 dan 2 yaitu mahasiswa dengan prestasi tinggi dengan ekonomi rendah, atau sebaliknya.
“Posisi ICMI akan masuk memberikan solusi bagi mahasiswa di kuandran 3 yaitu mahasiswa dengan prestasi akademik rendah dan tingkat ekonomi yang juga rendah,” jelasnya.
Senada dilontarkan Ketua MPT ICMI, Ganefri. Ditegaskannya, ICMI berperan penting dalam menghadapi kemajuan teknologi. Salah satunya, komitmen untuk memanfaatkan segala kekuatan PTN dan perguruan tinggi swasta (PTS) yang ada untuk membangun universitas baru berbasis digital. Misalnya, ICMI Digital University, dimana ICMI akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tentang peraturan pendirian perguruan tinggi baru.
“Universitas tersebut sepenuhnya akan memaksimalkan kemajuan teknologi. ICMI akan terus berkontribusi untuk meningkatkan APK yang saat ini masih rendah,” ucapnya.
Ia menegaskan, ICMI akan terus berusaha berada di posisi tengah atau penyeimbang.“Sejarah mencatat, peran perguruan tinggi akan dimulai dari Universitas Tanjungpura, dari sini kita gerakkan bagaimana perguruan tinggi berperan mempersiapkan SDM unggul melalui ICMI,” tukasnya. [KAL]
]]> Majelis Perguruan Tinggi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (MPT ICMI) bersama 12 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kalimantan Barat (Kalbar) melakukan kerja sama untuk program “Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)”.
Penandatanganan kerja sama ini sebagai komitmen bersama para PTN di Kalbar dalam menjawab isu-isu human security dan kemajuan teknologi di perguruan tinggi. Kegiatan ini dilakukan secara luring dan daring melalui zoom di Universitas Tanjungpura (Untan) Senin (7/3).
Dalam sambutannya, Ketua Umum ICMI, Arif Satria menyatakan, mendukung penuh kolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi tersebut. Menurutnya, ICMI memiliki tugas utama antara lain mencerahkan, menginspirasi, menggerakkan pada sesuatu yang baru berkaitan dengan inovasi.
Maka dari itu, dia menekankan pentingnya inovasi sebagai penggerak techno-sociopreneurship.“Hal ini yang mendasari ICMI sekarang memiliki Majelis Perguruan Tinggi (MPT),” kata Arif Satria Selasa (8/7).
Arif menegaskan, salah satu faktor terpenting kemajuan suatu negara adalah inovasi dan talent sehingga dinilai perlu untuk mereform perguruan tinggi menjadi lebih maju.
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menyebutkan, pada kondisi sekarang ini ada tiga hal pokok untuk menghadapi New Normal yaitu karakter dan integritas, mindset, dan orientansi pada future practice.
Ia juga menilai perlunya me-reform metode perkuliahan, dan kegiatan kemahasiswaan dalam kurikulum sehingga menunjang outcome lulusan perguruan tinggi. “Best practice itu penting, namun seharusnya bukan untuk ditiru, tapi untuk dilampaui sehingga menjadi future practice,” ujarnya.
Arif mencontohkan beberapa perusahaan yang melakukan future practice seperti Gojek, Traveloka, Bukalapak, dan Youtube/Facebook. Ia menekankan pentingnya percaya diri agar bisa menjadi leader, bukan hanya follower.
“Tidak mengandalkan modal masa lalu, tapi bermodal kreatifitas sebagai modal masa depan,” ulasnya.
Dia menambahkan, ada empat kuandran antara prestasi akademik dan tingkat ekonomi mahasiswa. Dimana saat ini pemerintah berfokus pada kuandran 1 dan 2 yaitu mahasiswa dengan prestasi tinggi dengan ekonomi rendah, atau sebaliknya.
“Posisi ICMI akan masuk memberikan solusi bagi mahasiswa di kuandran 3 yaitu mahasiswa dengan prestasi akademik rendah dan tingkat ekonomi yang juga rendah,” jelasnya.
Senada dilontarkan Ketua MPT ICMI, Ganefri. Ditegaskannya, ICMI berperan penting dalam menghadapi kemajuan teknologi. Salah satunya, komitmen untuk memanfaatkan segala kekuatan PTN dan perguruan tinggi swasta (PTS) yang ada untuk membangun universitas baru berbasis digital. Misalnya, ICMI Digital University, dimana ICMI akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tentang peraturan pendirian perguruan tinggi baru.
“Universitas tersebut sepenuhnya akan memaksimalkan kemajuan teknologi. ICMI akan terus berkontribusi untuk meningkatkan APK yang saat ini masih rendah,” ucapnya.
Ia menegaskan, ICMI akan terus berusaha berada di posisi tengah atau penyeimbang.“Sejarah mencatat, peran perguruan tinggi akan dimulai dari Universitas Tanjungpura, dari sini kita gerakkan bagaimana perguruan tinggi berperan mempersiapkan SDM unggul melalui ICMI,” tukasnya. [KAL]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .