Takut Gempa Susulan, Warga Tojo Una-Una Bertahan Di Pengungsian

Masyarakat Tojo Una-Una Provinsi Sulawesi Tengah, masih bertahan di tempat pengungsian untuk menghindari dampak gempa susulan. 

Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una-Una, Rifai mengatakan, sebanyak 1050 warga Kabupaten Tojo Una-Una, terpantau mengungsi sementara waktu. 

Ia mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap tenang dan memantau informasi dari sumber resmi. Di samping itu, BPBD setempat juga telah mendirikan dapur umum untuk kebutuhan para pengungsi.

“Alhamdulillah, pengungsi ditangani dengan baik, termasuk pendirian dapur umum,” ujar Rifai dikutip melalui pesan singkat Sabtu (28/8).

Rifai menambahkan, bahwa Pemerintah Daerah sudah menerima sembilan koli masker bantuan BNPB untuk diberikan kepada para pengungsi.

“Saat ini sudah kami terima masker dari BNPB sebanyak sembilan koli dan kami bagikan ke warga di pengungsian supaya protokol kesehatan tetap terjaga,” ujar Rifai.

Selain itu, pihaknya dibantu dengan tim gabungan berupaya mendirikan tenda pengungsian serta rutin melakukan pemantuan pengungsian dilapangan untuk memastikan pemberian bantuan logistik terpenuhi.  

Hingga saat ini, sudah ada tiga pos pengungsian yang tersedia, antara lain eks Pemancar TVRI Desa Labuan dengan jumlah pengungsi sebanyak 112 kk atau 300 jiwa, Desa Padang Tumbuo sebanyak 139 kk atau 500 jiwa, dan Rumah Jabatan Bupati sebanyak 60 kk atau 250 jiwa.

BPBD juga mencatat total rumah rusak sebanyak 57 unit, dengan rincian rumah rusak berat 2 unit, rusak sedang 1 unit dan rusak ringan 55 unit. Kerusakan juga terjadi pada fasilitas umum berupa satu rumah sakit rusak ringan dan satu masjid rusak ringan  dan satu warga meninggal dunia akibat tertimpa bangunan yang roboh.[MFA]

]]> Masyarakat Tojo Una-Una Provinsi Sulawesi Tengah, masih bertahan di tempat pengungsian untuk menghindari dampak gempa susulan. 

Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una-Una, Rifai mengatakan, sebanyak 1050 warga Kabupaten Tojo Una-Una, terpantau mengungsi sementara waktu. 

Ia mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap tenang dan memantau informasi dari sumber resmi. Di samping itu, BPBD setempat juga telah mendirikan dapur umum untuk kebutuhan para pengungsi.

“Alhamdulillah, pengungsi ditangani dengan baik, termasuk pendirian dapur umum,” ujar Rifai dikutip melalui pesan singkat Sabtu (28/8).

Rifai menambahkan, bahwa Pemerintah Daerah sudah menerima sembilan koli masker bantuan BNPB untuk diberikan kepada para pengungsi.

“Saat ini sudah kami terima masker dari BNPB sebanyak sembilan koli dan kami bagikan ke warga di pengungsian supaya protokol kesehatan tetap terjaga,” ujar Rifai.

Selain itu, pihaknya dibantu dengan tim gabungan berupaya mendirikan tenda pengungsian serta rutin melakukan pemantuan pengungsian dilapangan untuk memastikan pemberian bantuan logistik terpenuhi.  

Hingga saat ini, sudah ada tiga pos pengungsian yang tersedia, antara lain eks Pemancar TVRI Desa Labuan dengan jumlah pengungsi sebanyak 112 kk atau 300 jiwa, Desa Padang Tumbuo sebanyak 139 kk atau 500 jiwa, dan Rumah Jabatan Bupati sebanyak 60 kk atau 250 jiwa.

BPBD juga mencatat total rumah rusak sebanyak 57 unit, dengan rincian rumah rusak berat 2 unit, rusak sedang 1 unit dan rusak ringan 55 unit. Kerusakan juga terjadi pada fasilitas umum berupa satu rumah sakit rusak ringan dan satu masjid rusak ringan  dan satu warga meninggal dunia akibat tertimpa bangunan yang roboh.[MFA]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

Generated by Feedzy