Suntik 181,5 Juta Rakyat Indonesia Menkes Butuh Bantuan Swasta

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan, gerakan vaksinasi Covid-19 di Indonesia membutuhkan modal sosial yang besar. Peran swasta dibutuhkan untuk menyukseskannya.

Budi mengatakan hal itu saat mengunjungi pusat vak­sinasi Shopee di Kiara Artha Park Jalan Banten, Kota Bandung, kemarin. Menggunakan mobil Alphard hi­tam bernomor polisi RI 28, Budi tiba di lokasi sekitar pukul 10 pagi.

Turun dari mobil, Budi yang mengenakan kemeja dan masker putih plus celana hitam, tak langsung disambut oleh pejabat daerah dan bos Shopee. Langkahnya yang baru terhitung tiga “dihen­tikan” petugas pengamanan berbadan kekar.

Kepala Menkes “ditodong” thermo gun pengu­kur suhu oleh para petugas itu. Lolos pemeriksaan, baru dia disambut Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Handhika Jahja. Tak lama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berlari kecil dengan setengah menun­dukkan badan, mengham­piri Budi dan Handhika. Lalu, Walikota Bandung Oded M. Danial menyusul. Keempatnya memantau proses vaksinasi.

Dalam sambutannya, Budi menyatakan merasa terbantu dengan banyaknya perusa­haan swasta yang ikut mem­bangun sentra vaksinasi. Soalnya, tak gampang bagi pemerintah menyuntikkan vaksin kepada 70 persen populasi penduduk Tanah Air, atau 181,5 juta orang.

“Harus dilakukan bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa. Saya merasa, modal sosial vaksi­nasi di Indonesia ini sangat besar sekali,” aku eks Direktur PT Inalum (Persero) ini.

Kegiatan vaksinasi yang dijalankan Shopee ini, kata dia, adalah salah satu contoh di mana pihak swasta bisa berinisiasi. Budi berharap, kerja sama inklusif antara swasta benar-benar bisa membangun gerakan vak­sinasi di Indonesia. “Ingat, gerakan inilah yang sangat membantu menyelesaikan pandemi ini,” tandasnya.

Sementara Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handhika Jahja menyebut, 20 ribu dosis vaksin akan disuntikkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pelayan publik, ter­masuk petugas di bidang perhubungan, petugas ke­bersihan, tenaga pengajar, dan para pekerja sektor pariwisata.

Mereka ini, merupakan garda terdepan dan peme­gang peranan penting dalam menggerakkan roda per­ekonomian Jabar. Suntikan dosis pertama berlangsung antara 5 hingga 10 April dan suntikan kedua pada 3 hingga 8 Mei 2021.

“Kami harap dapat me­layani banyak calon pe­serta vaksinasi agar mem­percepat distribusi vaksin di Indonesia dan memu­tus rantai penularan serta mewujudkan Indonesia be­bas Covid-19,” tuturnya.

Untuk yang ingin disuntik vaksin di sentra vaksinasi ini, diharuskan men-download aplikasi Shopee. Sebab, pendaftaran dilakukan lewat aplikasi tersebut. [JAR]

]]> Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan, gerakan vaksinasi Covid-19 di Indonesia membutuhkan modal sosial yang besar. Peran swasta dibutuhkan untuk menyukseskannya.

Budi mengatakan hal itu saat mengunjungi pusat vak­sinasi Shopee di Kiara Artha Park Jalan Banten, Kota Bandung, kemarin. Menggunakan mobil Alphard hi­tam bernomor polisi RI 28, Budi tiba di lokasi sekitar pukul 10 pagi.

Turun dari mobil, Budi yang mengenakan kemeja dan masker putih plus celana hitam, tak langsung disambut oleh pejabat daerah dan bos Shopee. Langkahnya yang baru terhitung tiga “dihen­tikan” petugas pengamanan berbadan kekar.

Kepala Menkes “ditodong” thermo gun pengu­kur suhu oleh para petugas itu. Lolos pemeriksaan, baru dia disambut Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Handhika Jahja. Tak lama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berlari kecil dengan setengah menun­dukkan badan, mengham­piri Budi dan Handhika. Lalu, Walikota Bandung Oded M. Danial menyusul. Keempatnya memantau proses vaksinasi.

Dalam sambutannya, Budi menyatakan merasa terbantu dengan banyaknya perusa­haan swasta yang ikut mem­bangun sentra vaksinasi. Soalnya, tak gampang bagi pemerintah menyuntikkan vaksin kepada 70 persen populasi penduduk Tanah Air, atau 181,5 juta orang.

“Harus dilakukan bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa. Saya merasa, modal sosial vaksi­nasi di Indonesia ini sangat besar sekali,” aku eks Direktur PT Inalum (Persero) ini.

Kegiatan vaksinasi yang dijalankan Shopee ini, kata dia, adalah salah satu contoh di mana pihak swasta bisa berinisiasi. Budi berharap, kerja sama inklusif antara swasta benar-benar bisa membangun gerakan vak­sinasi di Indonesia. “Ingat, gerakan inilah yang sangat membantu menyelesaikan pandemi ini,” tandasnya.

Sementara Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handhika Jahja menyebut, 20 ribu dosis vaksin akan disuntikkan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pelayan publik, ter­masuk petugas di bidang perhubungan, petugas ke­bersihan, tenaga pengajar, dan para pekerja sektor pariwisata.

Mereka ini, merupakan garda terdepan dan peme­gang peranan penting dalam menggerakkan roda per­ekonomian Jabar. Suntikan dosis pertama berlangsung antara 5 hingga 10 April dan suntikan kedua pada 3 hingga 8 Mei 2021.

“Kami harap dapat me­layani banyak calon pe­serta vaksinasi agar mem­percepat distribusi vaksin di Indonesia dan memu­tus rantai penularan serta mewujudkan Indonesia be­bas Covid-19,” tuturnya.

Untuk yang ingin disuntik vaksin di sentra vaksinasi ini, diharuskan men-download aplikasi Shopee. Sebab, pendaftaran dilakukan lewat aplikasi tersebut. [JAR]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories