Sukur H Nababan, Ketua Bidang Keanggotaan Dan Organisasi DPP PDIP Daripada Mikir Survei, Mending Kerja Politik .

Hasil survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), menunjukkan, para pendukung setia Presiden Joko Widodo (Jokowi), cenderung mendukung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) 2024.

Survei SMRC ini juga menunjukkan, pemilih yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi, lebih banyak mendukung Ganjar. Sedangkan pemilih yang tidak puas dengan kinerja Jokowi, lebih banyak mendukung Anies. 

Bagaimana respons politisi PDI Perjuangan? Berikut wawancara dengan Ketua Keanggotaan dan Organisasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Sukur H Nababan kepada Rakyat Merdeka.

Hasil survei SMRC, 18,4 persen pemilih Jokowi pindah ke Ganjar. Apakah hasil survei itu akan menjadi dasar PDIP mengusung Ganjar? 

Kami tidak pernah mencalonkan seseorang karena lembaga survei. Daripada memikirkan survei, lebih baik kami melakukan kerja-kerja politik. 

Tapi, Ganjarist yakin, PDIP akan mengusung Ganjar dengan alasan hasil survei yang tinggi? 

Silakan saja. Namun bagi kami, tidak ada gunanya sekarang ini berkomentar tentang hasil survei. Tak ada gunanya berkomentar siapa calon presidennya. Nanti pada saatnya, Ketua Umum PDIP menyampaikan siapa calon presiden dari PDIP pada 2024. 

Kalau tidak berdasarkan survei, selama ini bagaimana? 

Tolong ingat sejarah, PDIP tidak pernah mencalonkan seseorang karena hasil survei yang sangat tinggi. Misalnya, Ganjar dimulai dari tiga persen saat melawan incumbent dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Kalau seperti itu pertanyaannya, berarti Ganjar tidak pernah jadi Gubernur. 

Pak Jokowi juga begitu saat kami calonkan menjadi Gubernur Jakarta, surveinya hanya lima persen. Itu point pertama, bahwa PDIP tidak pernah mencalonkan seseorang karena hasil survei. 

Jika tanpa survei, apa yang dilakukan PDIP supaya memenangi pemilihan? 

Kami selalu bergerak dalam kontestasi politik dengan kekuatan struktur kepartaian yang solid, bahu membahu. Apakah itu pengurus partai, eksekutif, legislatif yang kami sebut tiga pilar. Kekuatan tiga pilar itu bahu membahu untuk memenangi konstestasi politik. Simpatisan pun turut membantu. 

Saat ini, apa yang sedang dilakukan PDIP? 

PDIP sedang fokus mengkonsolidasi organisasi, memperkuat organisasi dan membangun kekompakan organisasi kepartaian hingga level paling bawah, yaitu level RT-RW atau yang kami sebut sebagai anak ranting. Sekarang ini, kami sedang berjalan. dengan rapat kerja cabang hingga rapat kerja daerah di tingkat kabupaten/kota, dan rapat kerja di tingkat provinsi. 

Prosesnya sudah sampai mana? 

Ini sedang berjalan. Saya sebagai Ketua Organisasi Keanggotaan, memimpin seluruh rapat kerja cabang di seluruh Indonesia, selain konsolidasi organisasi. 

Beberapa partai sudah menyebutkan calonnya. Bagaimana dengan PDIP? 

Siapa pun nanti calon presidennya, itu hak prerogatif Ketua Umum yang diberikan di Kongres. Jadi, kami tidak berpikir siapa capresnya. Tapi, partai harus menjalani kontestasi politik pada 2024. Makanya, seluruh kader sedang fokus membangun konsolidasi organisasi dan bekerja bersama rakyat. 

Tidak ada gunanya kita bicara a, b, c, d, namun partai keropos dan tidak disenangi rakyat. Kalau bicara survei, survei PDIP 25 persen. Itu tinggi sekali. Jadi, tidak ada gunanya bicara orang per orang. Bukan itu yang memenangkan partai. [NNM]
 

]]> .
Hasil survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), menunjukkan, para pendukung setia Presiden Joko Widodo (Jokowi), cenderung mendukung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) 2024.

Survei SMRC ini juga menunjukkan, pemilih yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi, lebih banyak mendukung Ganjar. Sedangkan pemilih yang tidak puas dengan kinerja Jokowi, lebih banyak mendukung Anies. 

Bagaimana respons politisi PDI Perjuangan? Berikut wawancara dengan Ketua Keanggotaan dan Organisasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Sukur H Nababan kepada Rakyat Merdeka.

Hasil survei SMRC, 18,4 persen pemilih Jokowi pindah ke Ganjar. Apakah hasil survei itu akan menjadi dasar PDIP mengusung Ganjar? 

Kami tidak pernah mencalonkan seseorang karena lembaga survei. Daripada memikirkan survei, lebih baik kami melakukan kerja-kerja politik. 

Tapi, Ganjarist yakin, PDIP akan mengusung Ganjar dengan alasan hasil survei yang tinggi? 

Silakan saja. Namun bagi kami, tidak ada gunanya sekarang ini berkomentar tentang hasil survei. Tak ada gunanya berkomentar siapa calon presidennya. Nanti pada saatnya, Ketua Umum PDIP menyampaikan siapa calon presiden dari PDIP pada 2024. 

Kalau tidak berdasarkan survei, selama ini bagaimana? 

Tolong ingat sejarah, PDIP tidak pernah mencalonkan seseorang karena hasil survei yang sangat tinggi. Misalnya, Ganjar dimulai dari tiga persen saat melawan incumbent dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah. Kalau seperti itu pertanyaannya, berarti Ganjar tidak pernah jadi Gubernur. 

Pak Jokowi juga begitu saat kami calonkan menjadi Gubernur Jakarta, surveinya hanya lima persen. Itu point pertama, bahwa PDIP tidak pernah mencalonkan seseorang karena hasil survei. 

Jika tanpa survei, apa yang dilakukan PDIP supaya memenangi pemilihan? 

Kami selalu bergerak dalam kontestasi politik dengan kekuatan struktur kepartaian yang solid, bahu membahu. Apakah itu pengurus partai, eksekutif, legislatif yang kami sebut tiga pilar. Kekuatan tiga pilar itu bahu membahu untuk memenangi konstestasi politik. Simpatisan pun turut membantu. 

Saat ini, apa yang sedang dilakukan PDIP? 

PDIP sedang fokus mengkonsolidasi organisasi, memperkuat organisasi dan membangun kekompakan organisasi kepartaian hingga level paling bawah, yaitu level RT-RW atau yang kami sebut sebagai anak ranting. Sekarang ini, kami sedang berjalan. dengan rapat kerja cabang hingga rapat kerja daerah di tingkat kabupaten/kota, dan rapat kerja di tingkat provinsi. 

Prosesnya sudah sampai mana? 

Ini sedang berjalan. Saya sebagai Ketua Organisasi Keanggotaan, memimpin seluruh rapat kerja cabang di seluruh Indonesia, selain konsolidasi organisasi. 

Beberapa partai sudah menyebutkan calonnya. Bagaimana dengan PDIP? 

Siapa pun nanti calon presidennya, itu hak prerogatif Ketua Umum yang diberikan di Kongres. Jadi, kami tidak berpikir siapa capresnya. Tapi, partai harus menjalani kontestasi politik pada 2024. Makanya, seluruh kader sedang fokus membangun konsolidasi organisasi dan bekerja bersama rakyat. 

Tidak ada gunanya kita bicara a, b, c, d, namun partai keropos dan tidak disenangi rakyat. Kalau bicara survei, survei PDIP 25 persen. Itu tinggi sekali. Jadi, tidak ada gunanya bicara orang per orang. Bukan itu yang memenangkan partai. [NNM]
 
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories