Sukseskan Program Kedaulatan Pangan Ketua DPD Ingin Pembangunan Bendungan Kupang Dipercepat .

Ketua DPD AA La Nyalla Mattalitti meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat pembangunan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bendungan tersebut sangat dibutuhkan untuk memperkuat program Pemerintah dalam bidang ketahanan pangan.

“Percepatan pembangunan bendungan ini diproyeksikan memenuhi kebutuhan pengairan lahan pertanian di Kupang. Ini dalam rangka mensukseskan program kedaulatan pangan dan ketahanan air di NTT,” kata LaNyalla di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

LaNyalla bilang, pembangunan bendungan di Kupang sangat tepat karena daerah NTT memiliki curah hujan yang sedang bila dibandingkan dengan daerah lain. Adanya Bendungan Manikin ditargetkan dapat mengairi sawah dan lahan pertanian lainnya.

“Bendungan ini dapat memenuhi kebutuhan hingga mencapai 310 hektare dan menjadi sumber air baku, pembangkit tenaga listrik dan berpotensi menjadi destinasi wisata,” terang Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Jawa Timur itu.

LaNyalla melanjutkan, selain Bendungan Manikin dibangun pula bendungan di Kabupaten Sikka, Nagekeo dan Belu.

“Ini langkah strategis Pemerintah dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemerataan pembangunan menuju masyarakat yang berdaulat di segala bidang,” tutur Senator asal Jawa Timur ini.

Diketahui, pembangunan Bendungan Manikin terus digenjot dan diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan irigasi pertanian di Kabupaten Kupang Konstruksi Bendungan Manikin mulai dikerjakan pada 2019 melalui 2 paket pekerjaan senilai Rp 2 triliun.

Untuk paket I progres konstruksinya hingga 31 Januari 2021 mencapai 19 persen. Kontraktor pelaksananya, yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Adhi Karya (Persero) Tbk-PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan nilai kontrak Rp 1,02 triliun.

Sementara untuk Paket II senilai Rp 905,2 miliar dilaksanakan oleh kontraktor PT PP (Persero) TbkPT Ashfri Putralora-PT Minarta Dutahutama (KSO) dengan ­progres fisik 26,46 persen atau lebih cepat dari rencana 25,2 persen.  [ONI]

]]> .
Ketua DPD AA La Nyalla Mattalitti meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat pembangunan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bendungan tersebut sangat dibutuhkan untuk memperkuat program Pemerintah dalam bidang ketahanan pangan.

“Percepatan pembangunan bendungan ini diproyeksikan memenuhi kebutuhan pengairan lahan pertanian di Kupang. Ini dalam rangka mensukseskan program kedaulatan pangan dan ketahanan air di NTT,” kata LaNyalla di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

LaNyalla bilang, pembangunan bendungan di Kupang sangat tepat karena daerah NTT memiliki curah hujan yang sedang bila dibandingkan dengan daerah lain. Adanya Bendungan Manikin ditargetkan dapat mengairi sawah dan lahan pertanian lainnya.

“Bendungan ini dapat memenuhi kebutuhan hingga mencapai 310 hektare dan menjadi sumber air baku, pembangkit tenaga listrik dan berpotensi menjadi destinasi wisata,” terang Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Jawa Timur itu.

LaNyalla melanjutkan, selain Bendungan Manikin dibangun pula bendungan di Kabupaten Sikka, Nagekeo dan Belu.

“Ini langkah strategis Pemerintah dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemerataan pembangunan menuju masyarakat yang berdaulat di segala bidang,” tutur Senator asal Jawa Timur ini.

Diketahui, pembangunan Bendungan Manikin terus digenjot dan diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan irigasi pertanian di Kabupaten Kupang Konstruksi Bendungan Manikin mulai dikerjakan pada 2019 melalui 2 paket pekerjaan senilai Rp 2 triliun.

Untuk paket I progres konstruksinya hingga 31 Januari 2021 mencapai 19 persen. Kontraktor pelaksananya, yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Adhi Karya (Persero) Tbk-PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan nilai kontrak Rp 1,02 triliun.

Sementara untuk Paket II senilai Rp 905,2 miliar dilaksanakan oleh kontraktor PT PP (Persero) TbkPT Ashfri Putralora-PT Minarta Dutahutama (KSO) dengan ­progres fisik 26,46 persen atau lebih cepat dari rencana 25,2 persen.  [ONI]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

Generated by Feedzy