Soal Penunjukan Yusril, Kubu KLB Deli Serdang Bantah Keterlibatan Moeldoko

Mantan Ketua DPC PD Ngawi, Isnaini Widodo membantah gosip yang menyebut keterlibatan Kepala Staf Presiden Moeldoko  dalam penunjukkan Yusril Ihza Mahendra, terkait judicial review atau uji materi terhadap AD/ART Demokrat.

“Penunjukkan itu murni inisiatif mantan Ketua DPC Demokrat yang kini merapat ke kubu KLB Deli Serdang. Yakni saya sendiri, Hasyim Husein, Adjrin Duwila, dan Ayu Palaretins. Kami menunjuk Yusril karena tak paham tata cara beracara di Mahkamah Agung,” kata Isnaini dalam jumpa pers di Rumah Makan Kapau, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (2/10).

“Itu adalah murni pemikiran kami, di luar Pak Moeldoko,” tegasnya.

Isnaini juga menepis isu kubu KLB Demokrat membayar Rp 100 miliar kepada Yusril, atas jasa mengurus upaya uji materi.

“Kami menunjuk Yusril, karena komitmennya jelas. Nggak ada itu yang namanya Rp 100 miliar. Angkanya masih wajar. Nggak sampai segitu. Kan saya bicara langsung ke Prof. Yusril,” papar Isnaini. 

Dalam kesempatan yang sama, mantan Ketua DPC PD Tegal Ayu Palaretins menuturkan, penunjukkan Yusril murni karena unsur pertemanan.

“Saya dari akademisi, kebetulan juga dosen. Saya kebetulan banyak teman-teman alumni dari Undip (Universitas Diponegoro). Kebetulan saya S3, doktor. Saya luas berteman dengan Pak Yusril,” beber Ayu. [UMM]

]]> Mantan Ketua DPC PD Ngawi, Isnaini Widodo membantah gosip yang menyebut keterlibatan Kepala Staf Presiden Moeldoko  dalam penunjukkan Yusril Ihza Mahendra, terkait judicial review atau uji materi terhadap AD/ART Demokrat.

“Penunjukkan itu murni inisiatif mantan Ketua DPC Demokrat yang kini merapat ke kubu KLB Deli Serdang. Yakni saya sendiri, Hasyim Husein, Adjrin Duwila, dan Ayu Palaretins. Kami menunjuk Yusril karena tak paham tata cara beracara di Mahkamah Agung,” kata Isnaini dalam jumpa pers di Rumah Makan Kapau, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (2/10).

“Itu adalah murni pemikiran kami, di luar Pak Moeldoko,” tegasnya.

Isnaini juga menepis isu kubu KLB Demokrat membayar Rp 100 miliar kepada Yusril, atas jasa mengurus upaya uji materi.

“Kami menunjuk Yusril, karena komitmennya jelas. Nggak ada itu yang namanya Rp 100 miliar. Angkanya masih wajar. Nggak sampai segitu. Kan saya bicara langsung ke Prof. Yusril,” papar Isnaini. 

Dalam kesempatan yang sama, mantan Ketua DPC PD Tegal Ayu Palaretins menuturkan, penunjukkan Yusril murni karena unsur pertemanan.

“Saya dari akademisi, kebetulan juga dosen. Saya kebetulan banyak teman-teman alumni dari Undip (Universitas Diponegoro). Kebetulan saya S3, doktor. Saya luas berteman dengan Pak Yusril,” beber Ayu. [UMM]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories