Setelah 4 Negara, Rumania Stop Sementara Vaksinasi AstraZeneca
Pemerintah Rumania untuk sementara menghentikan vaksinasi menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca sebagai “pencegahan ekstrem” saat kematian di Italia masih dalam penyelidikan. Demikian menurut lembaga kesehatan Rumania, Kamis (11/3/2021) seperti dikutip Reuters.
Namun, Rumania masih menggunakan vaksin dari produsen lain. Sebelumnya, Italia memerintahkan penarikan slot vaksin hasil kerjasama farmasi asal Inggris, bekerjasama dengan Oxford University itu. Hal ini menyusul dua korban meninggal di Sisilia yang baru saja disuntik vaksin.
Rumania mengatakan menangguhkan penggunaan dosis dari slot yang sama, yang dipertanyakan di Italia. Padahal, Rumania telah menerima 81.600 dosis pada awal Februari dan telah menggunakan 77.949 dosis hingga saat ini. Penangguhan ini berlangsung sampai Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) merampungkan penyelidikan.
“Keputusan ini dibuat sebagai langkah pencegahan ekstrem tanpa adanya argumen ilmiah di Rumania untuk membenarkan hal itu. Keputusan menahan slot masing-masing dilakukan secara eksklusif berdasarkan kejadian yang dilaporkan di Italia,” kata Komite Nasional Vaksinasi Covid-19 Rumania melalui pernyataan.
Secara terpisah, otoritas kesehatan di Denmark, Norwegia dan Islandia pada Kamis, juga menunda penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca, setelah adanya laporan telah terjadi pembekuan darah pada sejumlah penerima vaksin. Austria juga melakukan hal serupa, sambil menyelidiki satu kematian.
Pejabat Rumania mengatakan, negaranya tidak menerima dosis dari slot vaksin yang ditangguhkan di Denmark dan negara lainnya.
Rumania melaporkan 5.236 kasus baru Covid-19 pada Kamis, sebagai angka tertinggi sepanjang tahun ini. Lebih dari 1,1 juta warga Rumania telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin Pfizer-BioNTech, Moderna dan AstraZeneca.
Vaksin Astrazeneca juga tiba di Indonesia pada Senin (8/3/2021) sore, sekitar pukul 17.45 WIB di Bandara Udara Soekarno-Hatta, Tangerang dengan jumlah sebanyak 1.113.600 vaksin, dengan total berat 4,1 ton. [RSM]
]]> Pemerintah Rumania untuk sementara menghentikan vaksinasi menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca sebagai “pencegahan ekstrem” saat kematian di Italia masih dalam penyelidikan. Demikian menurut lembaga kesehatan Rumania, Kamis (11/3/2021) seperti dikutip Reuters.
Namun, Rumania masih menggunakan vaksin dari produsen lain. Sebelumnya, Italia memerintahkan penarikan slot vaksin hasil kerjasama farmasi asal Inggris, bekerjasama dengan Oxford University itu. Hal ini menyusul dua korban meninggal di Sisilia yang baru saja disuntik vaksin.
Rumania mengatakan menangguhkan penggunaan dosis dari slot yang sama, yang dipertanyakan di Italia. Padahal, Rumania telah menerima 81.600 dosis pada awal Februari dan telah menggunakan 77.949 dosis hingga saat ini. Penangguhan ini berlangsung sampai Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) merampungkan penyelidikan.
“Keputusan ini dibuat sebagai langkah pencegahan ekstrem tanpa adanya argumen ilmiah di Rumania untuk membenarkan hal itu. Keputusan menahan slot masing-masing dilakukan secara eksklusif berdasarkan kejadian yang dilaporkan di Italia,” kata Komite Nasional Vaksinasi Covid-19 Rumania melalui pernyataan.
Secara terpisah, otoritas kesehatan di Denmark, Norwegia dan Islandia pada Kamis, juga menunda penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca, setelah adanya laporan telah terjadi pembekuan darah pada sejumlah penerima vaksin. Austria juga melakukan hal serupa, sambil menyelidiki satu kematian.
Pejabat Rumania mengatakan, negaranya tidak menerima dosis dari slot vaksin yang ditangguhkan di Denmark dan negara lainnya.
Rumania melaporkan 5.236 kasus baru Covid-19 pada Kamis, sebagai angka tertinggi sepanjang tahun ini. Lebih dari 1,1 juta warga Rumania telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin Pfizer-BioNTech, Moderna dan AstraZeneca.
Vaksin Astrazeneca juga tiba di Indonesia pada Senin (8/3/2021) sore, sekitar pukul 17.45 WIB di Bandara Udara Soekarno-Hatta, Tangerang dengan jumlah sebanyak 1.113.600 vaksin, dengan total berat 4,1 ton. [RSM]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .