Setahun Nggak Sarapan Nasi Mega Dipuji Dan Dicandai

Megawati Soekarnoputri sedang menjalani pola hidup sehat. Sejak setahun lalu, Ketua Umum PDIP itu mengganti menu sarapan sehari-harinya dari nasi ke sumber karbohidrat lain.

Kebiasaan baru Mega tak makan nasi ini “dibocorkan” akun Twitter @PDI_Perjuangan, kemarin. Akun tersebut mengunggah foto menu sarapan Mega, yang berisi jagung dan pisang rebus, plus lumpia organik. 

“Ibu Megawati Soekarnoputri diam-diam mengurangi konsumsi beras. Sarapan pagi dengan pisang dan jagung,” demikian keterangan dalam foto tersebut.

Total, ada delapan cuitan soal menu sarapan Mega ini. Di dalamnya, ada kutipan ucapan Mega, kutipan ucapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, 

“Tidak hanya dalam politik, dalam urusan gerakan menanam tanaman pendamping beras pun, Ibu Mega sangat konsisten. Sejak satu tahun yang lalu, Ibu Mega ternyata telah mengubah menu makanan beliau dengan mengurangi nasi dan menggantinya dengan jagung, pisang, umbi, talas, sukun, dan lain-lain,” demikian kutipan pernyataan Hasto, dalam cuitan tersebut.

Dalam cuitan berikutnya disebutkan, Mega mengharapkan makanan lokal bisa semakin dinikmati masyarakat. 

Tak lupa, Mega juga menyisipkan kritik mengenai rencana pemerintah mengimpor 1 juta ton beras. Di dalam cuitan terakhir disebutkan, yang dilakukan Mega dengan gerakan menanam tanaman pendamping beras tidak lain agar Indonesia tidak perlu impor beras. “Jalan berdikari dalam pangan harus dibangun dengan penuh percaya diri,” demikian kutipannya.

Selain lewat cuitan, kebiasaan Mega tak makan nasi ini juga disebarkan Hasto melalui keterangan tertulisnya ke wartawan, kemarin. Dia memuji Mega yang sangat mengedepankan politik swasembada pangan. Lalu dia menyindir sikap Menteri Perdagangan, Muhammad Luthfi yang belum juga membatalkan rencana impor beras, meski sudah banyak dikritik. 

“Mestinya, Menteri Perdagangan itu membuat gebrakan agar Indonesia mampu melakukan ekspor. Bukan malah membuka keran impor,” ucapnya.

Hasto juga melaporkan ke Mega terkait pertemuannya dengan aktivis lingkungan sekaligus peraih Kalpataru Babeh Idin pada kegiatan penghijauan, Minggu (21/3), ketika diberi kesempatan menanam Porang. Secara spontan, kata Hasto, Megawati mengeluarkan stok makanan Jepang berupa beras Shirataki. 

“Ini beras Shirataki dari Jepang. Sengaja saya minta dibeli karena ini dari Porang. Kamu kirim gambar ini ke Pak Pratik (Mensesneg) dan minta UGM (Universitas Gadjah Mada), IPB (Institut Pertanian Bogor), dan perguruan tinggi lainnya, melakukan riset untuk membuat produk olahan dari makanan lokal seperti bagaimana mengolah porang dan lain-lain,” tulis Hasto, menirukan ucapan Mega. 

 

Mega juga menantang para peneliti dan kalangan perguruan tinggi untuk melakukan riset di dalam mengolah keanekaragaman makanan nusantara. “Saya selalu berharap para peneliti Indonesia menemukan benih unggul dan sekaligus kemampuan pengembangan teknologi proses untuk makanan nusantara yang luar biasa jenisnya. Bahkan saya mau ikut berikan insentif sebagai daya dorong bagi peneliti Indonesia,” katanya. 

Kebiasaan baru Mega tak makan nasi ini ramai diperbincangkan di dunia maya. Ada yang memuji, ada juga mencandai.

Akun @PartaiSocmed menjadi salah satu yang mendukung kebiasaan Mega itu. Bahkan, dia berharap, masyarakat bisa meniru langkah tersebut.

“Kali ini kami sangat setuju dengan Bu Megawati. Rakyat Indonesia harusnya tidak bergantung pada nasi sebagai sumber karbohidrat. Ada sagu, jagung, singkong, sorgum, dan lain=lain. “Berasisasi” adalah sumber dari kegagalan ketahanan pangan kita,” tulisnya.

Sedangkan yang mencandai, salah satunya akun @CarolineSarah5. “Sarapan mah baiknya bukan nasi harusnya. Pas makan siang Ibu Megawati masih makan nasi gak?” tulisnya.

Dia menduga, Mega memang sedang diet karbohidrat. Sehingga makanannya diganti dengan rebus-rebusan. “Intinya melindungi petani saat panen raya Ibu Mega harus tegas tolak impor beras. Nggak nyambung keberagaman makanan pokok tuk krisis pangan,” tutupnya. [QAR]

]]> Megawati Soekarnoputri sedang menjalani pola hidup sehat. Sejak setahun lalu, Ketua Umum PDIP itu mengganti menu sarapan sehari-harinya dari nasi ke sumber karbohidrat lain.

Kebiasaan baru Mega tak makan nasi ini “dibocorkan” akun Twitter @PDI_Perjuangan, kemarin. Akun tersebut mengunggah foto menu sarapan Mega, yang berisi jagung dan pisang rebus, plus lumpia organik. 

“Ibu Megawati Soekarnoputri diam-diam mengurangi konsumsi beras. Sarapan pagi dengan pisang dan jagung,” demikian keterangan dalam foto tersebut.

Total, ada delapan cuitan soal menu sarapan Mega ini. Di dalamnya, ada kutipan ucapan Mega, kutipan ucapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, 

“Tidak hanya dalam politik, dalam urusan gerakan menanam tanaman pendamping beras pun, Ibu Mega sangat konsisten. Sejak satu tahun yang lalu, Ibu Mega ternyata telah mengubah menu makanan beliau dengan mengurangi nasi dan menggantinya dengan jagung, pisang, umbi, talas, sukun, dan lain-lain,” demikian kutipan pernyataan Hasto, dalam cuitan tersebut.

Dalam cuitan berikutnya disebutkan, Mega mengharapkan makanan lokal bisa semakin dinikmati masyarakat. 

Tak lupa, Mega juga menyisipkan kritik mengenai rencana pemerintah mengimpor 1 juta ton beras. Di dalam cuitan terakhir disebutkan, yang dilakukan Mega dengan gerakan menanam tanaman pendamping beras tidak lain agar Indonesia tidak perlu impor beras. “Jalan berdikari dalam pangan harus dibangun dengan penuh percaya diri,” demikian kutipannya.

Selain lewat cuitan, kebiasaan Mega tak makan nasi ini juga disebarkan Hasto melalui keterangan tertulisnya ke wartawan, kemarin. Dia memuji Mega yang sangat mengedepankan politik swasembada pangan. Lalu dia menyindir sikap Menteri Perdagangan, Muhammad Luthfi yang belum juga membatalkan rencana impor beras, meski sudah banyak dikritik. 

“Mestinya, Menteri Perdagangan itu membuat gebrakan agar Indonesia mampu melakukan ekspor. Bukan malah membuka keran impor,” ucapnya.

Hasto juga melaporkan ke Mega terkait pertemuannya dengan aktivis lingkungan sekaligus peraih Kalpataru Babeh Idin pada kegiatan penghijauan, Minggu (21/3), ketika diberi kesempatan menanam Porang. Secara spontan, kata Hasto, Megawati mengeluarkan stok makanan Jepang berupa beras Shirataki. 

“Ini beras Shirataki dari Jepang. Sengaja saya minta dibeli karena ini dari Porang. Kamu kirim gambar ini ke Pak Pratik (Mensesneg) dan minta UGM (Universitas Gadjah Mada), IPB (Institut Pertanian Bogor), dan perguruan tinggi lainnya, melakukan riset untuk membuat produk olahan dari makanan lokal seperti bagaimana mengolah porang dan lain-lain,” tulis Hasto, menirukan ucapan Mega. 

 

Mega juga menantang para peneliti dan kalangan perguruan tinggi untuk melakukan riset di dalam mengolah keanekaragaman makanan nusantara. “Saya selalu berharap para peneliti Indonesia menemukan benih unggul dan sekaligus kemampuan pengembangan teknologi proses untuk makanan nusantara yang luar biasa jenisnya. Bahkan saya mau ikut berikan insentif sebagai daya dorong bagi peneliti Indonesia,” katanya. 

Kebiasaan baru Mega tak makan nasi ini ramai diperbincangkan di dunia maya. Ada yang memuji, ada juga mencandai.

Akun @PartaiSocmed menjadi salah satu yang mendukung kebiasaan Mega itu. Bahkan, dia berharap, masyarakat bisa meniru langkah tersebut.

“Kali ini kami sangat setuju dengan Bu Megawati. Rakyat Indonesia harusnya tidak bergantung pada nasi sebagai sumber karbohidrat. Ada sagu, jagung, singkong, sorgum, dan lain=lain. “Berasisasi” adalah sumber dari kegagalan ketahanan pangan kita,” tulisnya.

Sedangkan yang mencandai, salah satunya akun @CarolineSarah5. “Sarapan mah baiknya bukan nasi harusnya. Pas makan siang Ibu Megawati masih makan nasi gak?” tulisnya.

Dia menduga, Mega memang sedang diet karbohidrat. Sehingga makanannya diganti dengan rebus-rebusan. “Intinya melindungi petani saat panen raya Ibu Mega harus tegas tolak impor beras. Nggak nyambung keberagaman makanan pokok tuk krisis pangan,” tutupnya. [QAR]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories