Sayang Lansia, Kang Emil Gagas Mobil Vaksin Covid

Sadar akan keterbatasan fisik lansia, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menggagas mobil vaksin Covid-19. Mobil ini akan fokus mengunjungi lansia, yang menjadi sasaran penyuntikan vaksin Covid-19, dan menjangkau daerah-daerah terpencil di Jabar.

“Untuk lansia, tentu ada keterbatasan fisik. Itu menjadi atensi kami. Alhamdulillah, kami diizinkan oleh Bapak Presiden untuk menggunakan inovasi mobil vaksin”, kata Kang Emil di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (22/2/).

“Jadi, nanti jangan kaget kalau ada mobil vaksin Jabar muter-muter di daerah yang sulit, atau menjemput lansia yang mungkin secara fisik kerepotan menunggu antrean,” imbuhnya.

Program vaksinasi Covid tahap II di Jabar akan menjangkau 6,6 juta orang. Rinciannya, 4.403.983 lansia dan 2.195.215 petugas publik. 

Kang Emil menjelaskan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi lansia, sebelum menjalani vaksinasi Covid-19. “Tidak semua lansia disuntik. Hanya yang memenuhi syarat. Yang tentunya kita harapkan proporsional,” tuturnya.

Sepertti diketahui, lansia yang hendak disuntik vaksin Covid, akan menjalani proses skrining khusus dan berbagai pertanyaan tambahan untuk memastikan kondisinya sebelum divaksin. Lansia harus dipastikan tidak mengalami kesulitan naik 10 anak tangga, sering merasa lelah memiliki 4 dari 11 penyakit komorbid (hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke, dan penyakit ginjal, mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100-200 meter, dan mengalami penurunan berat badan yang signifikan dalam setahun terakhir.

Dalam rekomendasi terbaru per tanggal 9 Februari 2021, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) menyebutkan, kelayakan vaksinasi Covid untuk lansia berusia 59 tahun ke atas ditentukan oleh kondisi frailty (kerapuhan) yang diperoleh dari kuesioner RAPUH (keterangan di bawah). Jika nilai yang diperoleh di atas 2, maka individu yang bersangkutan belum layak mendapat vaksin Covid. [HES]

 

]]> Sadar akan keterbatasan fisik lansia, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menggagas mobil vaksin Covid-19. Mobil ini akan fokus mengunjungi lansia, yang menjadi sasaran penyuntikan vaksin Covid-19, dan menjangkau daerah-daerah terpencil di Jabar.

“Untuk lansia, tentu ada keterbatasan fisik. Itu menjadi atensi kami. Alhamdulillah, kami diizinkan oleh Bapak Presiden untuk menggunakan inovasi mobil vaksin”, kata Kang Emil di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (22/2/).

“Jadi, nanti jangan kaget kalau ada mobil vaksin Jabar muter-muter di daerah yang sulit, atau menjemput lansia yang mungkin secara fisik kerepotan menunggu antrean,” imbuhnya.

Program vaksinasi Covid tahap II di Jabar akan menjangkau 6,6 juta orang. Rinciannya, 4.403.983 lansia dan 2.195.215 petugas publik. 

Kang Emil menjelaskan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi lansia, sebelum menjalani vaksinasi Covid-19. “Tidak semua lansia disuntik. Hanya yang memenuhi syarat. Yang tentunya kita harapkan proporsional,” tuturnya.

Sepertti diketahui, lansia yang hendak disuntik vaksin Covid, akan menjalani proses skrining khusus dan berbagai pertanyaan tambahan untuk memastikan kondisinya sebelum divaksin. Lansia harus dipastikan tidak mengalami kesulitan naik 10 anak tangga, sering merasa lelah memiliki 4 dari 11 penyakit komorbid (hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke, dan penyakit ginjal, mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100-200 meter, dan mengalami penurunan berat badan yang signifikan dalam setahun terakhir.

Dalam rekomendasi terbaru per tanggal 9 Februari 2021, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) menyebutkan, kelayakan vaksinasi Covid untuk lansia berusia 59 tahun ke atas ditentukan oleh kondisi frailty (kerapuhan) yang diperoleh dari kuesioner RAPUH (keterangan di bawah). Jika nilai yang diperoleh di atas 2, maka individu yang bersangkutan belum layak mendapat vaksin Covid. [HES]

 
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories