
Satu Kasus Terdeteksi, Selandia Baru Langsung Lockdown Level 4 .
Pemerintah Selandia Baru langsung memutuskan lockdown, setelah satu kasus positif terdeteksi di Coromandel, Auckland.
Korbannya seorang pria berusia 58 tahun, yang telah terinfeksi sejak Kamis (12/8).
Kasus positif pertama di seantero Selandia Baru dalam 6 bulan terakhir ini, diduga merupakan kasus varian Delta.
Seperti halnya Coromandel, kota pesisir yang disinggahi pasien Covid-19, Auckland dikunci selama seminggu. Sementara negara bagian lainnya, menjalani lockdown selama 3 hari.
Sekadar info, jumlah warga Auckland yang telah divaksin penuh, baru mencapai 20 persen.
Merespon situasi ini, Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan, pihaknya akan menerapkan lockdown level 4 dengan menutup sekolah, kantor, dan semua kegiatan bisnis. Hanya layanan yang bersifat esensial, yang diperkenankan beroperasi.
“Saya ingin meyakinkan masyarakat Selandia Baru, bahwa kami telah merencanakan kemungkinan ini. Bekerja keras sejak awal terbukti efektif dalam menangani Covid-19,” ujar Ardern seperti dikutip BBC, Selasa (17/8).
Pihak berwenang menegaskan, penanganan kasus ini membutuhkan respon cepat dan kuat, mengingat penyebaran varian Delta yang begitu masif.
Harus ditelusuri pula, keterkaitan kasus tersebut dengan wilayah perbatasan atau fasilitas karantina.
“Kita hanya punya satu kesempatan. Jangan sampai gagal. Varian Delta adalah game changer,” tegas Ardern dalam sebuah siaran TV.
Sejauh ini, New Zealand dikenal sukses menangani pandemi Covid-19 dengan memperketat wilayah perbatasan. Hingga saat ini, sebagian besar wilayah perbatasannya pun masih ditutup.
Namun, cakupan vaksinasi di Negeri Kiwi masih tergolong rendah. Menurut Our World in Data, jumlah orang yang telah divaksin penuh, baru mencapai 20 persen. Sedangkan jumlah orang yang menerima 1 dosis vaksin, masih di angka 33 persen. [HES]
]]> .
Pemerintah Selandia Baru langsung memutuskan lockdown, setelah satu kasus positif terdeteksi di Coromandel, Auckland.
Korbannya seorang pria berusia 58 tahun, yang telah terinfeksi sejak Kamis (12/8).
Kasus positif pertama di seantero Selandia Baru dalam 6 bulan terakhir ini, diduga merupakan kasus varian Delta.
Seperti halnya Coromandel, kota pesisir yang disinggahi pasien Covid-19, Auckland dikunci selama seminggu. Sementara negara bagian lainnya, menjalani lockdown selama 3 hari.
Sekadar info, jumlah warga Auckland yang telah divaksin penuh, baru mencapai 20 persen.
Merespon situasi ini, Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan, pihaknya akan menerapkan lockdown level 4 dengan menutup sekolah, kantor, dan semua kegiatan bisnis. Hanya layanan yang bersifat esensial, yang diperkenankan beroperasi.
“Saya ingin meyakinkan masyarakat Selandia Baru, bahwa kami telah merencanakan kemungkinan ini. Bekerja keras sejak awal terbukti efektif dalam menangani Covid-19,” ujar Ardern seperti dikutip BBC, Selasa (17/8).
Pihak berwenang menegaskan, penanganan kasus ini membutuhkan respon cepat dan kuat, mengingat penyebaran varian Delta yang begitu masif.
Harus ditelusuri pula, keterkaitan kasus tersebut dengan wilayah perbatasan atau fasilitas karantina.
“Kita hanya punya satu kesempatan. Jangan sampai gagal. Varian Delta adalah game changer,” tegas Ardern dalam sebuah siaran TV.
Sejauh ini, New Zealand dikenal sukses menangani pandemi Covid-19 dengan memperketat wilayah perbatasan. Hingga saat ini, sebagian besar wilayah perbatasannya pun masih ditutup.
Namun, cakupan vaksinasi di Negeri Kiwi masih tergolong rendah. Menurut Our World in Data, jumlah orang yang telah divaksin penuh, baru mencapai 20 persen. Sedangkan jumlah orang yang menerima 1 dosis vaksin, masih di angka 33 persen. [HES]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .