Sama-sama Untung, Erick Ajak Masyarakat Move On Dari LPG Ke Listrik

Transformasi yang dicanangkan di Kementerian BUMN tidak hanya menyasar ketahanan energi. Tetapi juga ketahanan pangan dan kesehatan.

Hal tersebut disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir dalam pesan video bertajuk Sinergi PLN Dengan BUMN dan Kementerian PUPR, Rabu (31/3).

“Untuk membangun ketahanan energi, kita terus melakukan langkah-langkah inovasi dan lompatan-lompatan yang harus kita lakukan. Kalau dulu kita bisa mengubah minyak tanah ke LPG, bukannya tidak mungkin kita bisa mengubah elpiji ke listrik,” papar Erick.

Konversi itu, lanjutnya, dapat menjadi langkah penghematan luar biasa, yang saat ini hampir Rp 60 triliun bisa digunakan untuk kesejahteraan rakyat yang lebih bermanfaat. 

“Bismillah. Kami di kementerian berharap dukungan lebih besar lagi dari seluruh masyarakat. Karena toh rakyat diuntungkan, dari semula rata-rata biaya memasak di rumah dengan LPG Rp 147 ribu per bulan, menjadi Rp 118 ribu dengan kompor listrik. Hemat 20 persen,” tutur Erick.

“Jadi, sama-sama untung. Pemerintah untung, rakyat untung. Ini manfaat nyata untuk kita semua, demi ketahanan energi,” tegasnya. [HES]

 

]]> Transformasi yang dicanangkan di Kementerian BUMN tidak hanya menyasar ketahanan energi. Tetapi juga ketahanan pangan dan kesehatan.

Hal tersebut disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir dalam pesan video bertajuk Sinergi PLN Dengan BUMN dan Kementerian PUPR, Rabu (31/3).

“Untuk membangun ketahanan energi, kita terus melakukan langkah-langkah inovasi dan lompatan-lompatan yang harus kita lakukan. Kalau dulu kita bisa mengubah minyak tanah ke LPG, bukannya tidak mungkin kita bisa mengubah elpiji ke listrik,” papar Erick.

Konversi itu, lanjutnya, dapat menjadi langkah penghematan luar biasa, yang saat ini hampir Rp 60 triliun bisa digunakan untuk kesejahteraan rakyat yang lebih bermanfaat. 

“Bismillah. Kami di kementerian berharap dukungan lebih besar lagi dari seluruh masyarakat. Karena toh rakyat diuntungkan, dari semula rata-rata biaya memasak di rumah dengan LPG Rp 147 ribu per bulan, menjadi Rp 118 ribu dengan kompor listrik. Hemat 20 persen,” tutur Erick.

“Jadi, sama-sama untung. Pemerintah untung, rakyat untung. Ini manfaat nyata untuk kita semua, demi ketahanan energi,” tegasnya. [HES]

 
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories