Sabam Sirait Ajak Semua Pihak Saling Bantu Tanggulangi Banjir .
Akhir pekan kemarin, Jakarta kembali dilanda banjir setelah diguyur hujan lebat pada Jumat malam-Sabtu. Musibah Banjir ini merendam puluhan RW serta lebih dari seribu warga harus mengungsi.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ada sekitar 1.380 warga Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang harus dievakuasi. Di beberapa titik di wilayah ini, ketinggian air mencapai 1,8 meter.
Akibat musibah banjir, lima orang warga Jakarta meninggal dunia. Di antara mereka adalah anak berusia 7-12 tahun. Korban meninggal akibat terbawa arus banjir
Atas kondisi ini, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari daerah pemilihan DKI Jakarta, Sabam Sirait, mengajak semua pihak untuk bahu-membahu, bergotong royong, dan saling membantu korban bencana banjir.
Gotong royong, ungkap anggota MPR paling senior ini, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah. Namun juga oleh semua elemen masyarakat. Gotong royong ini juga tidak hanya dilakukan saat banjir tiba, sebab hingga saat ini korban masih merasakan dampaknya.
“Mari kita saling membantu. Lebih-lebih pada mereka yang terkena banjir,” kata penerima Bintang Mahaputera Utama ini, Senin (22/2).
Politisi yang kerap berbagi bantuan dengan warga Jakarta ini menilai, curah Indonesia cukup tinggi, meski bukan yang tertinggi di dunia. Karena itu, kesiapsiagaan semua elemen juga penting dalam mengantisipasi banjir sebagaimana terjadi di awal tahun ini.
“Kita harus bersama-sama. Bukan hanya pemerintah. Masyarakat juga,” ungkap pria yang berpolitik sejak zaman Bung Karno hingga Presiden Jokowi ini.
Mantan anggota DPR dan mantan anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) ini juga menekankan, persoalan banjir tidak bisa diantisipasi dengan metode sepotong-sepotong. Metodenya harus menyeluruh dengan membongkar akar persoalan dari hulu hingga ke hilirnya. [USU]
]]> .
Akhir pekan kemarin, Jakarta kembali dilanda banjir setelah diguyur hujan lebat pada Jumat malam-Sabtu. Musibah Banjir ini merendam puluhan RW serta lebih dari seribu warga harus mengungsi.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ada sekitar 1.380 warga Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang harus dievakuasi. Di beberapa titik di wilayah ini, ketinggian air mencapai 1,8 meter.
Akibat musibah banjir, lima orang warga Jakarta meninggal dunia. Di antara mereka adalah anak berusia 7-12 tahun. Korban meninggal akibat terbawa arus banjir
Atas kondisi ini, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari daerah pemilihan DKI Jakarta, Sabam Sirait, mengajak semua pihak untuk bahu-membahu, bergotong royong, dan saling membantu korban bencana banjir.
Gotong royong, ungkap anggota MPR paling senior ini, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah. Namun juga oleh semua elemen masyarakat. Gotong royong ini juga tidak hanya dilakukan saat banjir tiba, sebab hingga saat ini korban masih merasakan dampaknya.
“Mari kita saling membantu. Lebih-lebih pada mereka yang terkena banjir,” kata penerima Bintang Mahaputera Utama ini, Senin (22/2).
Politisi yang kerap berbagi bantuan dengan warga Jakarta ini menilai, curah Indonesia cukup tinggi, meski bukan yang tertinggi di dunia. Karena itu, kesiapsiagaan semua elemen juga penting dalam mengantisipasi banjir sebagaimana terjadi di awal tahun ini.
“Kita harus bersama-sama. Bukan hanya pemerintah. Masyarakat juga,” ungkap pria yang berpolitik sejak zaman Bung Karno hingga Presiden Jokowi ini.
Mantan anggota DPR dan mantan anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) ini juga menekankan, persoalan banjir tidak bisa diantisipasi dengan metode sepotong-sepotong. Metodenya harus menyeluruh dengan membongkar akar persoalan dari hulu hingga ke hilirnya. [USU]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .