Resmi, Bengkel Pesawat Lion Didaulat Jadi KEK

Batam Aero Technic (BAT) sebagai pusat perawatan dan pengerjaan pesawat udara (maintenance, repair, overhaul/MRO) yang berada di Bandara Hang Nadim, Batam resmi ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang M. Prihantoro mengatakan, persetujuan tersebut tertuang dalam ketetapan Peraturan Pemerintah (PP) No. 67 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Batam Aero Technic.

“Kawasan industri BAT telah terbangun sejalan pada lahan tahap 1 dan 2 seluas 6 hektar. Saat ini dalam pembangunan tahap 3,” katanya dalam keterangan resminya, Minggu (13/6).

Danang menjelaskan, pada pembangunan hanggar tahap 3, BAT berencana membangun delapan unit hanggar yang dapat menampung 24 pesawat udara tipe Boeing 737 dan Airbus 320. Delapan unit hanggar ini diharapkan dapat meningkatkan serapan perawatan pesawat secara nasional dan internasional serta meminimalisir jumlah pekerjaan yang dikirim ke luar negeri.

Danang mengungkapkan, nilai investasi mencapai Rp 7,29 triliun serta dapat menyerap tenaga kerja berkisar 9.976 orang pada 2030. Kehadiran KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 65-70 persen dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri.

Dalam jangka menengah, kata Danang, diharapkan mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang diprediksi memiliki rata-rata 12.000 unit pesawat udara dan nilai bisnis sebesar 100 miliar dolar AS pada 2025.

Sekedar informasi, BAT ini mulai beroperasi pada 2014 yang merupakan perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat. Didirikan dengan tujuan untuk merawat dan memperbaiki pesawat-pesawat yang dioperasikan oleh perusahaan penerbangan yang tergabung dalam Lion Air Group seperti Lion Air, Wings Air, Batik Air, Lion Bizjet, Malindo Air, Thai Lion Air serta Angkasa Aviation Academy (sekolah pilot).

Kapabilitas yang dimiliki oleh BAT saat ini adalah perawatan Airbus 320, Boeing 737 series, Airbus A330, Hawker 800/ 900 XP, ATR 72 500/ 600 serta memperkerjakan kurang lebih 2.000 personel (sumber daya manusia) dengan jumlah investasi yang sudah tertanam Rp1 triliun.

“Kami menyampaikan rasa terima kasih atas terbentuknya sebagai KEK di Batam dalam upaya melakukan pengembangan usaha dengan tujuan sinergi positif sektor aviasi. Iklim usaha yang diciptakan oleh pemerintah sangat mendukung pertumbuhan dan pengembangan di Indonesia,” ujarnya. [KPJ]

]]> Batam Aero Technic (BAT) sebagai pusat perawatan dan pengerjaan pesawat udara (maintenance, repair, overhaul/MRO) yang berada di Bandara Hang Nadim, Batam resmi ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang M. Prihantoro mengatakan, persetujuan tersebut tertuang dalam ketetapan Peraturan Pemerintah (PP) No. 67 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Batam Aero Technic.

“Kawasan industri BAT telah terbangun sejalan pada lahan tahap 1 dan 2 seluas 6 hektar. Saat ini dalam pembangunan tahap 3,” katanya dalam keterangan resminya, Minggu (13/6).

Danang menjelaskan, pada pembangunan hanggar tahap 3, BAT berencana membangun delapan unit hanggar yang dapat menampung 24 pesawat udara tipe Boeing 737 dan Airbus 320. Delapan unit hanggar ini diharapkan dapat meningkatkan serapan perawatan pesawat secara nasional dan internasional serta meminimalisir jumlah pekerjaan yang dikirim ke luar negeri.

Danang mengungkapkan, nilai investasi mencapai Rp 7,29 triliun serta dapat menyerap tenaga kerja berkisar 9.976 orang pada 2030. Kehadiran KEK ini diharapkan dapat menghemat devisa 65-70 persen dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri.

Dalam jangka menengah, kata Danang, diharapkan mampu menangkap peluang dari pasar Asia Pasifik yang diprediksi memiliki rata-rata 12.000 unit pesawat udara dan nilai bisnis sebesar 100 miliar dolar AS pada 2025.

Sekedar informasi, BAT ini mulai beroperasi pada 2014 yang merupakan perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat. Didirikan dengan tujuan untuk merawat dan memperbaiki pesawat-pesawat yang dioperasikan oleh perusahaan penerbangan yang tergabung dalam Lion Air Group seperti Lion Air, Wings Air, Batik Air, Lion Bizjet, Malindo Air, Thai Lion Air serta Angkasa Aviation Academy (sekolah pilot).

Kapabilitas yang dimiliki oleh BAT saat ini adalah perawatan Airbus 320, Boeing 737 series, Airbus A330, Hawker 800/ 900 XP, ATR 72 500/ 600 serta memperkerjakan kurang lebih 2.000 personel (sumber daya manusia) dengan jumlah investasi yang sudah tertanam Rp1 triliun.

“Kami menyampaikan rasa terima kasih atas terbentuknya sebagai KEK di Batam dalam upaya melakukan pengembangan usaha dengan tujuan sinergi positif sektor aviasi. Iklim usaha yang diciptakan oleh pemerintah sangat mendukung pertumbuhan dan pengembangan di Indonesia,” ujarnya. [KPJ]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories