Resep Dari Ayah Sang Presiden Ngawur Banget, Menkes Kyrgyzstan Promosikan Tonik Herbal Dari Akar Tanaman Beracun Untuk Obat Covid

Pejabat negara yang ngawur mempromosikan obat Covid, kembali mewarnai pemberitaan.

Menteri Kesehatan (Menkes) Kyrgyzstan Alymkadyr Beishenaliyev mempromosikan minuman tonik herbal yang terbuat dari akar tanaman aconitum soongaricum, untuk mengobati Covid-19. Setelah Presiden Sadyr Japarov memuji habis khasiat tonik tersebut.

Beishenaliyev bahkan mendemonstrasikan meminum langsung tonik tersebut dalam sebuah paparan online, untuk membuktikan obat tersebut aman.

“Yang bergejala ringan, sehari bisa sembuh. Yang bergejala berat, perlu 3-4 hari untuk penyembuhan,” jelasnya.

“Ini resep khusus yang diberikan ayahanda Presiden Japarov kepada para dokter. Mereka sudah mengkonsumsinya,” sambung Beishenaliyev.

Ahli Obat-obatan yang juga mantan Penasehat Menteri Kesehatan, Bermet Baryktabasova sangat menyesalkan promosi ngawur ini.

Ia bahkan menyebut aconitum sebagai tanaman paling beracun di Kyrgyzstan.

“Dosis terkecilnya bisa memiliki efek negatif terhadap tubuh. Minum obat itu, orang bisa cepat mati. Kami seperti kembali ke abad pertengahan,” jelas Baryktabasova.

Di tengah promosinya tentang khasiat aconitum, Presiden Japarov tetap meminta warganya untuk tetap memakai masker dan mendorong gerakan vaksinasi.

Saat ini, jumlah warga yang telah divaksin Covid di Kyrgyzstan baru mencapai angka 4.000, dari total penduduk 6 juta jiwa. Masyarakatnya benar-benar cuek.

Sementara total kasus positif Covid di Kyrgyzstan, kini telah melampaui angka 90 ribu, dengan lebih dari 1.500 angka kematian.

Banyak pemimpin negara, mengabaikan vaksinasi sebagai bagian penting penanganan Covid.

Mantan Presiden Tanzania John Magufuli yang tutup usia pada Maret lalu, mencela pengobatan dan program vaksinasi Covid, sebagai bagian dari konspirasi Barat untuk merebut kekayaan bangsa Afrika.

Ia bahkan mendukung penyuntikan cairan pemutih sebagai salah satu alternatif obat Covid. [HES]

]]> Pejabat negara yang ngawur mempromosikan obat Covid, kembali mewarnai pemberitaan.

Menteri Kesehatan (Menkes) Kyrgyzstan Alymkadyr Beishenaliyev mempromosikan minuman tonik herbal yang terbuat dari akar tanaman aconitum soongaricum, untuk mengobati Covid-19. Setelah Presiden Sadyr Japarov memuji habis khasiat tonik tersebut.

Beishenaliyev bahkan mendemonstrasikan meminum langsung tonik tersebut dalam sebuah paparan online, untuk membuktikan obat tersebut aman.

“Yang bergejala ringan, sehari bisa sembuh. Yang bergejala berat, perlu 3-4 hari untuk penyembuhan,” jelasnya.

“Ini resep khusus yang diberikan ayahanda Presiden Japarov kepada para dokter. Mereka sudah mengkonsumsinya,” sambung Beishenaliyev.

Ahli Obat-obatan yang juga mantan Penasehat Menteri Kesehatan, Bermet Baryktabasova sangat menyesalkan promosi ngawur ini.

Ia bahkan menyebut aconitum sebagai tanaman paling beracun di Kyrgyzstan.

“Dosis terkecilnya bisa memiliki efek negatif terhadap tubuh. Minum obat itu, orang bisa cepat mati. Kami seperti kembali ke abad pertengahan,” jelas Baryktabasova.

Di tengah promosinya tentang khasiat aconitum, Presiden Japarov tetap meminta warganya untuk tetap memakai masker dan mendorong gerakan vaksinasi.

Saat ini, jumlah warga yang telah divaksin Covid di Kyrgyzstan baru mencapai angka 4.000, dari total penduduk 6 juta jiwa. Masyarakatnya benar-benar cuek.

Sementara total kasus positif Covid di Kyrgyzstan, kini telah melampaui angka 90 ribu, dengan lebih dari 1.500 angka kematian.

Banyak pemimpin negara, mengabaikan vaksinasi sebagai bagian penting penanganan Covid.

Mantan Presiden Tanzania John Magufuli yang tutup usia pada Maret lalu, mencela pengobatan dan program vaksinasi Covid, sebagai bagian dari konspirasi Barat untuk merebut kekayaan bangsa Afrika.

Ia bahkan mendukung penyuntikan cairan pemutih sebagai salah satu alternatif obat Covid. [HES]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories