
Regina Art Bakal Kembali Pentaskan Dua Monolog 5 Negara di Eropa
<p>Setelah sukses dengan pementasan di Indonesia, Kota Meksiko dan Amerika Serikat, Regina Art secara resmi menginformasikan pertunjukan dua monolog (Regina Art Monologue Project) akan dipentaskan di lima negara Eropa (Jerman, Swedia, Norwegia, Belanda, dan Prancis).</p>
<p>Hal ini disampaikan pada konferensi pers dan diskusi di Flix, Ashta District 8, Jakarta, Senin (25/9).</p>
<p>Selain mengangkat nilai-nilai kehidupan dan edukasi penting untuk isu nasionalisme dan perempuan, pentas ini diharapkan menjadi pementasan yang kaya akan nilai kehidupan, budaya, dan keindahan seni.</p>
<p>Dua judul pementasan monolog Regina Art yang akan dipentaskan adalah monolog “Besok Atau Tidak Sama Sekali” yang ditampilkan Wawan Sofwan tentang perjuangan batin Soekarno – sang Proklamator, sesaat sebelum proklamasi.</p>
<p>Serta monolog “Cotton Candy” karya E.D.Jenura, yang ditampilkan oleh Joane Win tentang perjuangan korban kekerasan seksual dalam mengatasi traumanya.</p>
<p>Joane Win selaku produser dan pemain dalam Regina Art Monologue Project mengatakan, dengan pementasan ini diharapkan penonton dapat mengambil nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.</p>
<p>Pertunjukan dua monolog (Regina Art Monologue Project) menyasar penonton Diaspora Indonesia yang ada di kota-kota tempat pertunjukan berlangsung, juga untuk masyarakat lokal yang tertarik pada tema yang diangkat dalam monolog, maupun pada seni pertunjukan teater itu sendiri.</p>
<div style=”page-break-after: always”><span style=”display: none;”> </span></div>
<p>“Regina Art Monologue Project dipentaskan di berbagai kota di luar negeri itu sebagai misi budaya dan sejarah dari Regina Art," ujar sutradara dan pemain dalam Regina Art Monologue Project, Wawan Sofwan.</p>
<p>Bagi Wawan, langkah yang luar biasa. Semoga dua monolog ini bisa dipentaskan ke Negara lainnya, yang ingin mengenal sejarah Indonesia secara lebih lengkap.</p>
<p>Beberapa KBRI dan Atase Pendidikan dan Budaya Indonesia di beberapa negara siap mendukung Regina Art Monologue Project, baik dari sisi teknis pertunjukan dan juga mempromosikan acara ini kepada diaspora Indonesia yang ada di negara-negara tersebut.</p>
<p>“Kami siap mendukung pertunjukan ini. Dan kami sangat terbuka menyambut kehadiran tim Regina Art Monologue Project”, ujar Agus Setiabudi, Atase Pendidikan dan Budaya Indonesia di Belanda, melalui panggilan video saat rapat koordinasi dengan Regina Art.</p>
<p>Konferensi pers Regina Art juga dihadiri perwakilan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prijadi Santoso, Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan Pekerja dan TPPO, serta, Olin Monteiro, seorang aktivis perempuan dan produser film dokumenter.</p>
<p>Meski tidak hadir saat konferensi pers secara langsung, Veryanto Sitohang selaku Komisioner Komnas Perempuan dan I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI mengirimkan video dukungan atas pertunjukan ini.</p>
<p>“Semoga pementasan dua monolog ini di mancanegara dapat lebih menyadarkan kita, bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama untuk memperoleh kebebasan, keadilan, perlindungan, dan perdamaian. Teruslah berkarya untuk Indonesia”, ujar Menteri Bintang melalui video.</p> <p>Setelah sukses dengan pementasan di Indonesia, Kota Meksiko dan Amerika Serikat, Regina Art secara resmi menginformasikan pertunjukan dua monolog (Regina Art Monologue Project) akan dipentaskan di lima negara Eropa (Jerman, Swedia, Norwegia, Belanda, dan Prancis).</p>
<p>Hal ini disampaikan pada konferensi pers dan diskusi di Flix, Ashta District 8, Jakarta, Senin (25/9).</p>
<p>Selain mengangkat nilai-nilai kehidupan dan edukasi penting untuk isu nasionalisme dan perempuan, pentas ini diharapkan menjadi pementasan yang kaya akan nilai kehidupan, budaya, dan keindahan seni.</p>
<p>Dua judul pementasan monolog Regina Art yang akan dipentaskan adalah monolog “Besok Atau Tidak Sama Sekali” yang ditampilkan Wawan Sofwan tentang perjuangan batin Soekarno – sang Proklamator, sesaat sebelum proklamasi.</p>
<p>Serta monolog “Cotton Candy” karya E.D.Jenura, yang ditampilkan oleh Joane Win tentang perjuangan korban kekerasan seksual dalam mengatasi traumanya.</p>
<p>Joane Win selaku produser dan pemain dalam Regina Art Monologue Project mengatakan, dengan pementasan ini diharapkan penonton dapat mengambil nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.</p>
<p>Pertunjukan dua monolog (Regina Art Monologue Project) menyasar penonton Diaspora Indonesia yang ada di kota-kota tempat pertunjukan berlangsung, juga untuk masyarakat lokal yang tertarik pada tema yang diangkat dalam monolog, maupun pada seni pertunjukan teater itu sendiri.</p>
<div style=”page-break-after: always”><span style=”display: none;”> </span></div>
<p>“Regina Art Monologue Project dipentaskan di berbagai kota di luar negeri itu sebagai misi budaya dan sejarah dari Regina Art," ujar sutradara dan pemain dalam Regina Art Monologue Project, Wawan Sofwan.</p>
<p>Bagi Wawan, langkah yang luar biasa. Semoga dua monolog ini bisa dipentaskan ke Negara lainnya, yang ingin mengenal sejarah Indonesia secara lebih lengkap.</p>
<p>Beberapa KBRI dan Atase Pendidikan dan Budaya Indonesia di beberapa negara siap mendukung Regina Art Monologue Project, baik dari sisi teknis pertunjukan dan juga mempromosikan acara ini kepada diaspora Indonesia yang ada di negara-negara tersebut.</p>
<p>“Kami siap mendukung pertunjukan ini. Dan kami sangat terbuka menyambut kehadiran tim Regina Art Monologue Project”, ujar Agus Setiabudi, Atase Pendidikan dan Budaya Indonesia di Belanda, melalui panggilan video saat rapat koordinasi dengan Regina Art.</p>
<p>Konferensi pers Regina Art juga dihadiri perwakilan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prijadi Santoso, Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan Pekerja dan TPPO, serta, Olin Monteiro, seorang aktivis perempuan dan produser film dokumenter.</p>
<p>Meski tidak hadir saat konferensi pers secara langsung, Veryanto Sitohang selaku Komisioner Komnas Perempuan dan I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI mengirimkan video dukungan atas pertunjukan ini.</p>
<p>“Semoga pementasan dua monolog ini di mancanegara dapat lebih menyadarkan kita, bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama untuk memperoleh kebebasan, keadilan, perlindungan, dan perdamaian. Teruslah berkarya untuk Indonesia”, ujar Menteri Bintang melalui video.</p> . Sumber : Berita Gosip Artis Terkini .