Rebut Suara Sempalan, Partai Politik Baru Tebar Ancaman

Kehadiran partai baru mengancam eksistensi partai lama. Pada survei Y-Publica, elektabilitas Partai Ummat dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus merangkak. Bahkan, elektabilitas keduanya telah melewati perolehan suara Partai Amanat Nasional (PAN).

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, baik PSI maupun Ummat berhasil mengambil suara partai sempalan. Pemilih PDI Perjuangan mulai melirik PSI, sedangkan konstituen PAN balik kanan berlabuh ke partai Ummat.

“PSI naik ini bisa ambil suara PDIP. Curuk suaranya hampir sama. Karena PDI Perjuangan turun, PSI yang naik. Soal Partai Ummat yang bisa melewati PAN, bisa saja basis massa PAN diambil alih oleh Partai Ummat yang didirikan oleh pendiri PAN,” kata Ujang kepada RM.id, Jumat (26/2).

Meski demikian, menurut Ujang masih banyak kemungkinan untuk seluruh parpol merubah nasib elektabilitasnya. Karena masing-masing partai akan tancap gas setelah melihat dinamika politik saat ini.

“Pemilu masih lama. Jadi soal naik turunnya suara berdasarkan survey itu akan dinamis, akan berubah setiap waktu,” ujarnya.

Sebelumnya, survei Y-Publica menunjukkan dalam empat bulan terakhir elektabilitas PDIP anjlok. Sementara elektabilitas PSI menembus 5 persen. Untuk elektabilitas Partai Ummat mencapai 1,2 persen, unggul tipis dibanding PAN yang hanya 1,0 persen. [UMM]

]]> Kehadiran partai baru mengancam eksistensi partai lama. Pada survei Y-Publica, elektabilitas Partai Ummat dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus merangkak. Bahkan, elektabilitas keduanya telah melewati perolehan suara Partai Amanat Nasional (PAN).

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, baik PSI maupun Ummat berhasil mengambil suara partai sempalan. Pemilih PDI Perjuangan mulai melirik PSI, sedangkan konstituen PAN balik kanan berlabuh ke partai Ummat.

“PSI naik ini bisa ambil suara PDIP. Curuk suaranya hampir sama. Karena PDI Perjuangan turun, PSI yang naik. Soal Partai Ummat yang bisa melewati PAN, bisa saja basis massa PAN diambil alih oleh Partai Ummat yang didirikan oleh pendiri PAN,” kata Ujang kepada RM.id, Jumat (26/2).

Meski demikian, menurut Ujang masih banyak kemungkinan untuk seluruh parpol merubah nasib elektabilitasnya. Karena masing-masing partai akan tancap gas setelah melihat dinamika politik saat ini.

“Pemilu masih lama. Jadi soal naik turunnya suara berdasarkan survey itu akan dinamis, akan berubah setiap waktu,” ujarnya.

Sebelumnya, survei Y-Publica menunjukkan dalam empat bulan terakhir elektabilitas PDIP anjlok. Sementara elektabilitas PSI menembus 5 persen. Untuk elektabilitas Partai Ummat mencapai 1,2 persen, unggul tipis dibanding PAN yang hanya 1,0 persen. [UMM]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories