
Progresnya 87,11 Persen PAL Yakin Pembangkit Listrik Terapung Selesai Tepat Waktu .
PT PAL Indonesia (Persero) tengah mengerjakan proyek pembangunan Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara-1.
Chief Marketing Officer (CMO) PAL Indonesia Willgo Zainar mengatakan, BMPP merupakan pembangkit listrik terapung yang dikembangkan perseroan bersama PT Indonesia Power.
“Saat ini, progresnya sudah 87,11 persen. Meski ada beberapa kendala, tapi kami optimistis dapat menyelesaikan proyek dan melakukan delivery sesuai target dan memiliki jaminan mutu,” ujar Wilgo melalui siaran pers, Selasa (14/9).
Ia menjelaskan, BMPP menggunakan teknologi dual fuel dan disiapkan untuk 100 persen bahan bakar gas. Pembangkit listrik terapung yang dapat beroperasi dengan diesel (MFO/Marine Fuel Oil) dan LNG (Liquefied Natural Gas) ini memiliki beberapa keunggulan.
Antara lain, menggunakan proven & robust design, memiliki pemakaian lahan yang minimalis dengan draf kecil sehingga dapat dioperasikan di perairan dangkal dan daerah terpencil.
“Bahkan, BMPP ini bersifat mobile. Sehingga mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Termasuk bila dibutuhkan pada kondisi darurat saat kejadian bencana alam,” terangnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur utama PT Indonesia Power M Ahsin Sidiq mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan PT PAL sejak tahun 80-an. Karena itu, pihaknya yakin akan kualitas kerja perusahaan pelat merah tersebut.
“Awalnya, kami menjadi operator pembangkit, lalu mendapat tantangan dari PT PLN untuk membuat pembangkit secara mandiri,” tuturnya.
Berawal dari hal tersebut, terbentuklah proyek pembangunan Barge Mounted Power Plant berkapasitas total 150 MW, yang nantinya akan di tempatkan di Indonesia Timur.
“Melalui proyek BMPP ini lah, Indonesia Power bersama PAL Indonesia berkontribusi mewujudkan karya kebanggaan bangsa,” ucapnya. [IMA]
]]> .
PT PAL Indonesia (Persero) tengah mengerjakan proyek pembangunan Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara-1.
Chief Marketing Officer (CMO) PAL Indonesia Willgo Zainar mengatakan, BMPP merupakan pembangkit listrik terapung yang dikembangkan perseroan bersama PT Indonesia Power.
“Saat ini, progresnya sudah 87,11 persen. Meski ada beberapa kendala, tapi kami optimistis dapat menyelesaikan proyek dan melakukan delivery sesuai target dan memiliki jaminan mutu,” ujar Wilgo melalui siaran pers, Selasa (14/9).
Ia menjelaskan, BMPP menggunakan teknologi dual fuel dan disiapkan untuk 100 persen bahan bakar gas. Pembangkit listrik terapung yang dapat beroperasi dengan diesel (MFO/Marine Fuel Oil) dan LNG (Liquefied Natural Gas) ini memiliki beberapa keunggulan.
Antara lain, menggunakan proven & robust design, memiliki pemakaian lahan yang minimalis dengan draf kecil sehingga dapat dioperasikan di perairan dangkal dan daerah terpencil.
“Bahkan, BMPP ini bersifat mobile. Sehingga mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Termasuk bila dibutuhkan pada kondisi darurat saat kejadian bencana alam,” terangnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur utama PT Indonesia Power M Ahsin Sidiq mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan PT PAL sejak tahun 80-an. Karena itu, pihaknya yakin akan kualitas kerja perusahaan pelat merah tersebut.
“Awalnya, kami menjadi operator pembangkit, lalu mendapat tantangan dari PT PLN untuk membuat pembangkit secara mandiri,” tuturnya.
Berawal dari hal tersebut, terbentuklah proyek pembangunan Barge Mounted Power Plant berkapasitas total 150 MW, yang nantinya akan di tempatkan di Indonesia Timur.
“Melalui proyek BMPP ini lah, Indonesia Power bersama PAL Indonesia berkontribusi mewujudkan karya kebanggaan bangsa,” ucapnya. [IMA]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .