
Presiden Ingin Bandara Soedirman Tingkatkan Ekonomi Warga Jateng
Setelah meninjau LRT Jabodebek, Presien Jokowi melakukan peninjauan ke Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng)
Presiden bersama rombongan tiba sekitar pukul 08.45 WIB. Di sana, Jokowi mengitari sejumlah fasilitas bandara yang masih terus dikebut pembangunannya. Jokowi mengaku, cukup puas dengan keberadaan Bandara Jenderal Besar Soedirman ini.
Eks Walikota Solo ini mengungkapkan, bandara ini memiliki runway sepanjang 1.600 meter dan memiliki lebar 30 meter. Walaupun bandara ini sudah mulai beroperasi sejak 3 Juni lalu, namun secara keseluruhan pembangunan bandara ini masih berlangsung.
“Meskipun terminalnya belum selesai, tapi minggu yang lalu telah mulai dilakukan penerbangan dari Jakarta ke Purbalingga. Kemudian dari Purbalingga ke Surabaya. Citilink penumpangnya juga alhamdullilah lebih dari 70 persen,” kata Jokowi Jumat (11/6).
Jokowi berharap keberadaan bandara Soedirman mampu meningkatkan perekonomian di daerah sekitarnya. Artinya, tidak hanya di kabupaten Purbalingga, namun juga kabupaten lainnya seperti Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Wonosobo, dan juga Kebumen.
“Kita harapkan mobilitas orang, barang, dan logistik akan menjadi lebih baik sehingga akhirnya memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah bagian selatan ini,” jelasnya.
Jokowi senang dengan kehadiran bandara dibangun oleh PT Angkasa Pura II (Persero). “Ini bagus. Saya senang meskipun terminalnya masih terminal darurat. Belum selesai tapi airportnya sudah dipakai. Saya kira ini lebih produktif seperti itu, daripada kita harus menunggu terminalnya selesai baru dilakukan penerbangan,” ucapnya.
Saat ini, Bandara Jenderal Besar Soedirman yang dibangun senilai Rp 231 miliar ini memiliki fasilitas landasan pacu sepanjang 1.600 meter dengan lebar 30 meter.
Apronnya seluas 69×103 meter. Sesuai dengan luas landasan pacu dan apronnya, bandara tersebut bisa menampung pendaratan pesawat ATR-72 dan PKP-PK kategori lima.
Sementara itu, dari sisi terminal, Bandara Jenderal Besar Soedirman memiliki luas bangunan 20×20 meter.Pada 3 Juni lalu Bandara ini telah melayani penerbangan pesawat Citilink. Citilink mengoperasikan rute Surabaya-Purbalingga dan Jakarta (Halim Perdanakusuma)-Purbalingga dua kali seminggu pada Kamis dan Sabtu menggunakan ATR 72-600.
Turut hadir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, dan President Director Angkasa Pura ll Muhammad Awaluddin. [KPJ]
]]> Setelah meninjau LRT Jabodebek, Presien Jokowi melakukan peninjauan ke Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng)
Presiden bersama rombongan tiba sekitar pukul 08.45 WIB. Di sana, Jokowi mengitari sejumlah fasilitas bandara yang masih terus dikebut pembangunannya. Jokowi mengaku, cukup puas dengan keberadaan Bandara Jenderal Besar Soedirman ini.
Eks Walikota Solo ini mengungkapkan, bandara ini memiliki runway sepanjang 1.600 meter dan memiliki lebar 30 meter. Walaupun bandara ini sudah mulai beroperasi sejak 3 Juni lalu, namun secara keseluruhan pembangunan bandara ini masih berlangsung.
“Meskipun terminalnya belum selesai, tapi minggu yang lalu telah mulai dilakukan penerbangan dari Jakarta ke Purbalingga. Kemudian dari Purbalingga ke Surabaya. Citilink penumpangnya juga alhamdullilah lebih dari 70 persen,” kata Jokowi Jumat (11/6).
Jokowi berharap keberadaan bandara Soedirman mampu meningkatkan perekonomian di daerah sekitarnya. Artinya, tidak hanya di kabupaten Purbalingga, namun juga kabupaten lainnya seperti Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Wonosobo, dan juga Kebumen.
“Kita harapkan mobilitas orang, barang, dan logistik akan menjadi lebih baik sehingga akhirnya memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah bagian selatan ini,” jelasnya.
Jokowi senang dengan kehadiran bandara dibangun oleh PT Angkasa Pura II (Persero). “Ini bagus. Saya senang meskipun terminalnya masih terminal darurat. Belum selesai tapi airportnya sudah dipakai. Saya kira ini lebih produktif seperti itu, daripada kita harus menunggu terminalnya selesai baru dilakukan penerbangan,” ucapnya.
Saat ini, Bandara Jenderal Besar Soedirman yang dibangun senilai Rp 231 miliar ini memiliki fasilitas landasan pacu sepanjang 1.600 meter dengan lebar 30 meter.
Apronnya seluas 69×103 meter. Sesuai dengan luas landasan pacu dan apronnya, bandara tersebut bisa menampung pendaratan pesawat ATR-72 dan PKP-PK kategori lima.
Sementara itu, dari sisi terminal, Bandara Jenderal Besar Soedirman memiliki luas bangunan 20×20 meter.Pada 3 Juni lalu Bandara ini telah melayani penerbangan pesawat Citilink. Citilink mengoperasikan rute Surabaya-Purbalingga dan Jakarta (Halim Perdanakusuma)-Purbalingga dua kali seminggu pada Kamis dan Sabtu menggunakan ATR 72-600.
Turut hadir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, dan President Director Angkasa Pura ll Muhammad Awaluddin. [KPJ]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .