
Potensi Hujan Lebat Sampai 25 Februari 2021 BMKG: Waspada Potensi Longsor 23-24 Februari 2021 .
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, seluruh wilayah Jakarta masih berpotensi hujan dengan intensitas lebat hingga sepekan ke depan (25 Februari 2021).
Intensitas hujan cenderung melemah hingga 22 Februari, namun meningkat pada tanggal 23–24 Februari 2021.
“Waspadai dampak hujan lebat, yang berpotensi menyebabkan banjir dan longsor di wilayah Jakarta pada tanggal 23–24 Februari 2021,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya, Sabtu (20/2) malam.
BMKG juga sudah mengeluarkan peringatan dini mengenai predikisi hujan dengan intensitas lebat di wilayah Jabodetabek pada 18-19 Februari 2021, dengan curah hujan antara 100-150 mm.
Curah hujan tertinggi terjadi di Pasar Minggu mencapai 226 mm/hari, kemudian di Sunter Hulu 197 mm/hari, Lebak Bulus 154 mm/hari dan Halim 176 mm/hari.
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menjabarkan, kondisi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek disebabkan oleh sejumlah faktor. Seperti adanya seruakan udara dari Asia, dan terpantau adanya aktivitas gangguan atmosfer di zona equator, yang mengakibatkan adanya perlambatan dan pertemuan angin dari arah utara membelok, tepat melewati Jabodetabek. Sehingga terjadi peningkatan intensitas pembentukan awan-awan hujan.
Juga adanya tingkat labilitas dan kebasahan udara di sebagian besar wilayah Jawa bagian barat yang cukup tinggi, yang menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jabodetabek.
“Selain curah hujan yang tinggi di wilayah Jabodetabek, banjir Jakarta juga dipengaruhi oleh pasang surut air laut, dan daya dukung lingkungan,” kata Guswanto.
Dalam sepekan ke depan, seluruh wilayah Indonesia masih terjadi potensi hujan dengan intensitas lebat disertai kilat petir dan angin kencang di wilayah : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, Jakarta, pulau Kalimantan dan Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan gelombang tinggi. Serta terus memantau informasi yang dikeluarkan oleh BMKG melalui berbagai platform. [HES]
]]> .
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, seluruh wilayah Jakarta masih berpotensi hujan dengan intensitas lebat hingga sepekan ke depan (25 Februari 2021).
Intensitas hujan cenderung melemah hingga 22 Februari, namun meningkat pada tanggal 23–24 Februari 2021.
“Waspadai dampak hujan lebat, yang berpotensi menyebabkan banjir dan longsor di wilayah Jakarta pada tanggal 23–24 Februari 2021,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya, Sabtu (20/2) malam.
BMKG juga sudah mengeluarkan peringatan dini mengenai predikisi hujan dengan intensitas lebat di wilayah Jabodetabek pada 18-19 Februari 2021, dengan curah hujan antara 100-150 mm.
Curah hujan tertinggi terjadi di Pasar Minggu mencapai 226 mm/hari, kemudian di Sunter Hulu 197 mm/hari, Lebak Bulus 154 mm/hari dan Halim 176 mm/hari.
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menjabarkan, kondisi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek disebabkan oleh sejumlah faktor. Seperti adanya seruakan udara dari Asia, dan terpantau adanya aktivitas gangguan atmosfer di zona equator, yang mengakibatkan adanya perlambatan dan pertemuan angin dari arah utara membelok, tepat melewati Jabodetabek. Sehingga terjadi peningkatan intensitas pembentukan awan-awan hujan.
Juga adanya tingkat labilitas dan kebasahan udara di sebagian besar wilayah Jawa bagian barat yang cukup tinggi, yang menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jabodetabek.
“Selain curah hujan yang tinggi di wilayah Jabodetabek, banjir Jakarta juga dipengaruhi oleh pasang surut air laut, dan daya dukung lingkungan,” kata Guswanto.
Dalam sepekan ke depan, seluruh wilayah Indonesia masih terjadi potensi hujan dengan intensitas lebat disertai kilat petir dan angin kencang di wilayah : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, Jakarta, pulau Kalimantan dan Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan gelombang tinggi. Serta terus memantau informasi yang dikeluarkan oleh BMKG melalui berbagai platform. [HES]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .