Post Title
Pengamat Politik yang juga Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Muhammad A.S Hikam menilai, sudah tepat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memilih Menko Polhukam Mahfud MD sebagai salah satu dari 9 tokoh penerus Presiden Jokowi versi partai ini.
Mahfud MD, kata Hikam, punya sejumlah hal yang tidak dimiliki oleh tokoh-tokoh yang disebut-sebut dalam bursa kepemimpinan nasional saat ini. Khususnya sikap kejujuran, keberanian, serta ketegasan.
Diungkapkan Hikam, Mahfud MD sampai kini terbukti menjadi salah satu tokoh nasional yang terpercaya dan bersih. “Beliau sederhana. Semua masyarakat Indonesia di setiap level bisa merasa dekat dan terkait dengan beliau,” kata mantan Menteri Riset dan Teknologi era Presiden Gus Dur ini saat diskusi Rembug Rakyat bertajuk Mengupas Sosok Mahfud MD yang dipandu Tim Kampanye DPP PSI Navyla Widjanarko dan ditanyangkan Channel Youtube Partai Solidaritas Indonesia (PSI) seperti dilihat Minggu (5/6).
Selama berkiprah baik sebagai pejabat publik dan akademisi, lanjut Hikam, Mahfud senantiasa mengutamakan kejujuran. “Kata Gus Dur, kejujuran amat langka di level elite pemimpin. Kejujuran variabel utama yang harus ada pada pemimpin. Ini yang dimiliki Mahfud MD,” ujarnya.
Mahfud juga punya pengalaman segudang. Bahkan, menurutnya, dalam kabinet Jokowi saat ini, Mahfud satu dari sedikit menteri yang sarat pengalaman panjang di bidang hukum, ketatanegaraan, politik, dan akademis.
Yang terakhir, bangsa Indonesia saat ini haus akan pemimpin yang dapat mengayomi seluruh rakyat dan memperbaiki keadaan dengan ketegasan.
“Pak Mahfud dengan pengalamannya, saya kira mampu memperbaiki Indonesia yang saat ini lagi tidak baik-baik saja,” tuturnya.
Jubir PSI Andre Vincent Wenas menyatakan, figur Mahfud MD sudah lulus dari kualifikasi calon pemimpin versi PSI.
“Pak Mahfud itu representasi dari politik kesejahteraan, keterbukaan atau bersih, kejujuran, dan ketegasan. Saya yakin Pak Mahfud akan lebih mewarnai kepemimpinan Indonesia ke depan,” ungkap Vincent.
Dia setuju dengan Hikam, bahwa PSI memang melihat nilai yang diusung dan melekat pada Mahfud MD. Yakni kesederhanaan, kejujuran, serta keberanian dan ketegasan. “Serta loyalitas. Sebenarnya kan profil ini yang dipilih Jokowi dulu untuk mendampinginya. Meski karena ada pertimbangan politik praktis, sehingga tidak di-Wapreskan, tapi di-Menkopolhukamkan,” ujar Vincent.
Dikatakannya, Mahfud secara chemistry dekat sekali dengan Jokowi. Dia telah lulus kualifikasi sehingga terus dipercaya sebagai pembantunya dalam kabinet. Maka, Mahfud sangat cocok menjadi penerusnya. Selain itu, latar bekalang Mahfud sangat lengkap. Sebagai profesional, politisi, akademisi, praktisi dan pernah duduk di tiga lembaga negara, legislatif, yudikatif, dan eksekutif.
Mahfud sebagai sosok yang inklusif dan berpengatahuan luas serta tegas, lanjut Vincent, dibutuhkan untuk tantangan keberagaman, intoleransi, dan kondisi keutuhan NKRI ke depan.
“Kemampuannya komprehensif. Dan yang paling penting untuk pemimpin selain kejujuran, adalah keberanian. Pak Mahfud kurang berani apa? Jujur tapi nggak berani buat apa. Beliau bubarin HTI. Beliau garda terdepan mengambil keputusan berani ini,” ungkapnya memberi contoh.
Hikam menambahkan, Mahfud memang sosok yang thinking dan acting out of the box serta memutuskan sesuatu dengan terobosan atau distruptive.
Untuk melakukan itu, modal Mahfud adalah keberanian. Berani mengambil sikap dan kebijakan yang sensitif, namun tetap di jalur konstitusi. Dan berani tidak populis.
“Meski tidak frontal, action dan kata-kata beliau seringkali kejutan. Misalnya di pemberantasan korupsi, BLBI, penyerobot atau mafia tanah, beliau kan aksinya nyata dan berani,” contohnya lagi.
Termasuk untuk mengakui ada masalah di republik ini. Orang dengan kualitas sekelas Mahfud lah yang berani mengatakan berlandaskan kejujuran. Sesuatu yang biasanya disembunyikan oleh tokoh lain untuk menghindari serangan publik atau sentimen negatif.
“Pak Mahfud itu inklusif. Siapapun yang salah, tidak melihat apapun di belakangnya, ya dibabat saja,” tuturnya.
Mahfud, tambah Hikam, juga memegang erat prinsip politik kewarganegaraan. Ini warisan dari ayah Ideologisnya, Gus Dur. Yang mementingkan kohesi dan multikulturalisme bangsa Indonesia. ■
]]> Pengamat Politik yang juga Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Muhammad A.S Hikam menilai, sudah tepat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memilih Menko Polhukam Mahfud MD sebagai salah satu dari 9 tokoh penerus Presiden Jokowi versi partai ini.
Mahfud MD, kata Hikam, punya sejumlah hal yang tidak dimiliki oleh tokoh-tokoh yang disebut-sebut dalam bursa kepemimpinan nasional saat ini. Khususnya sikap kejujuran, keberanian, serta ketegasan.
Diungkapkan Hikam, Mahfud MD sampai kini terbukti menjadi salah satu tokoh nasional yang terpercaya dan bersih. “Beliau sederhana. Semua masyarakat Indonesia di setiap level bisa merasa dekat dan terkait dengan beliau,” kata mantan Menteri Riset dan Teknologi era Presiden Gus Dur ini saat diskusi Rembug Rakyat bertajuk Mengupas Sosok Mahfud MD yang dipandu Tim Kampanye DPP PSI Navyla Widjanarko dan ditanyangkan Channel Youtube Partai Solidaritas Indonesia (PSI) seperti dilihat Minggu (5/6).
Selama berkiprah baik sebagai pejabat publik dan akademisi, lanjut Hikam, Mahfud senantiasa mengutamakan kejujuran. “Kata Gus Dur, kejujuran amat langka di level elite pemimpin. Kejujuran variabel utama yang harus ada pada pemimpin. Ini yang dimiliki Mahfud MD,” ujarnya.
Mahfud juga punya pengalaman segudang. Bahkan, menurutnya, dalam kabinet Jokowi saat ini, Mahfud satu dari sedikit menteri yang sarat pengalaman panjang di bidang hukum, ketatanegaraan, politik, dan akademis.
Yang terakhir, bangsa Indonesia saat ini haus akan pemimpin yang dapat mengayomi seluruh rakyat dan memperbaiki keadaan dengan ketegasan.
“Pak Mahfud dengan pengalamannya, saya kira mampu memperbaiki Indonesia yang saat ini lagi tidak baik-baik saja,” tuturnya.
Jubir PSI Andre Vincent Wenas menyatakan, figur Mahfud MD sudah lulus dari kualifikasi calon pemimpin versi PSI.
“Pak Mahfud itu representasi dari politik kesejahteraan, keterbukaan atau bersih, kejujuran, dan ketegasan. Saya yakin Pak Mahfud akan lebih mewarnai kepemimpinan Indonesia ke depan,” ungkap Vincent.
Dia setuju dengan Hikam, bahwa PSI memang melihat nilai yang diusung dan melekat pada Mahfud MD. Yakni kesederhanaan, kejujuran, serta keberanian dan ketegasan. “Serta loyalitas. Sebenarnya kan profil ini yang dipilih Jokowi dulu untuk mendampinginya. Meski karena ada pertimbangan politik praktis, sehingga tidak di-Wapreskan, tapi di-Menkopolhukamkan,” ujar Vincent.
Dikatakannya, Mahfud secara chemistry dekat sekali dengan Jokowi. Dia telah lulus kualifikasi sehingga terus dipercaya sebagai pembantunya dalam kabinet. Maka, Mahfud sangat cocok menjadi penerusnya. Selain itu, latar bekalang Mahfud sangat lengkap. Sebagai profesional, politisi, akademisi, praktisi dan pernah duduk di tiga lembaga negara, legislatif, yudikatif, dan eksekutif.
Mahfud sebagai sosok yang inklusif dan berpengatahuan luas serta tegas, lanjut Vincent, dibutuhkan untuk tantangan keberagaman, intoleransi, dan kondisi keutuhan NKRI ke depan.
“Kemampuannya komprehensif. Dan yang paling penting untuk pemimpin selain kejujuran, adalah keberanian. Pak Mahfud kurang berani apa? Jujur tapi nggak berani buat apa. Beliau bubarin HTI. Beliau garda terdepan mengambil keputusan berani ini,” ungkapnya memberi contoh.
Hikam menambahkan, Mahfud memang sosok yang thinking dan acting out of the box serta memutuskan sesuatu dengan terobosan atau distruptive.
Untuk melakukan itu, modal Mahfud adalah keberanian. Berani mengambil sikap dan kebijakan yang sensitif, namun tetap di jalur konstitusi. Dan berani tidak populis.
“Meski tidak frontal, action dan kata-kata beliau seringkali kejutan. Misalnya di pemberantasan korupsi, BLBI, penyerobot atau mafia tanah, beliau kan aksinya nyata dan berani,” contohnya lagi.
Termasuk untuk mengakui ada masalah di republik ini. Orang dengan kualitas sekelas Mahfud lah yang berani mengatakan berlandaskan kejujuran. Sesuatu yang biasanya disembunyikan oleh tokoh lain untuk menghindari serangan publik atau sentimen negatif.
“Pak Mahfud itu inklusif. Siapapun yang salah, tidak melihat apapun di belakangnya, ya dibabat saja,” tuturnya.
Mahfud, tambah Hikam, juga memegang erat prinsip politik kewarganegaraan. Ini warisan dari ayah Ideologisnya, Gus Dur. Yang mementingkan kohesi dan multikulturalisme bangsa Indonesia. ■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .