
Poolnya Kebanjiran, 172 Bus Sekolah Ngungsi, Sementara Libur Evakuasi Pasien Covid-19
Banjir yang melanda Ibu Kota Jakarta menyebabkan jalanan dan permukiman warga terendam. Akses transportasi lumpuh. Sejumlah koridor bus Transjakarta tak beroperasi. Juga kereta api.
Tak hanya itu, bus sekolah untuk evakuasi pasien Covid-19 mandek beroperasi. Lantaran poolnya juga ikut terendam. Kantor Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dishub DKI Jakarta, tempat bus-bus sekolah berwarna oranye parkir, kebanjiran.
Markas bus sekolah yang berada di Jalan Raya Pondok Gede, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur terendam air lebih dari satu meter. Untungnya, ada early warning system. Sehingga, sebelum air masuk ke pool, sekitar 172 armada bus berhasil dievakuasi ke tempat aman. Evakuasi sudah mulai dilakukan sejak Sabtu (20/2) pukul 01.30 dini hari.
Setelah meninggalkan pool, barulah air luapan Kali Cipinang datang pukul 02.30. Hampir 180 meter. Nampak ruang kerja pegawai di lantai dasar dan mess Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) juga ikutan tergenang setinggi sekitar 50 sentimter. Akses jalan di depan pool, yakni Jalan Raya Pondok Gede juga terputus karena banjir setinggi satu meter imbas dari luapan Kali Cipinang.
Kepala Unit Pengelola Angkutan Bus Sekolah (UPAS) Ali Murtadho mengakui, pihaknya mempersiapkan evakuasi armada bus sekolah begitu BPBD DKI dan BMKG mengeluarkan early warning banjir akibat cuaca ekstrem.
“Banjir mulai masuk kantor dan pool sejak pukul 02.30 dinihari tadi akibat luapan Kali Cipinang. Untungnya, seluruh armada sudah kami evakuasi pukul 01.30. Kami kerahkan 150 personel untuk mengungsikan bus,” cerita Ali Murtadho kepada wartawan, Minggu (21/2).
Kemana bus-bus sekola ini dievakuasi? Kata dia, 172 armada itu dilarikan ke sejumlah area. Pertama, yang diungsikan ke kawasan obyek wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebanyak 80 unit.Selebihnya ngungsi ke emplasement SPBG yang berada di area kantornya, 92 unit. Emplasement bisa dipakai untuk pengungsian bus lantaran letaknya lebih tinggi dibanding kantor dan pool bus sekolah.
Karena ngungsi dan lagi banjir, pihaknya menghentikan sementara pelayanan evakuasi pasien Covid-19. Untuk sementara, layanan antar jemput tenaga kesehatan maupun evakuasi pasien terkonfirmasi Covid-19 menunggu air surut.
“Pemberitahuan layanan antar jemput nakes dan evakuasi pasien terkonfirmasi Covid-19 dihentikan sementara sudah disampaikan ke puskesmas,” ungkap Ali.
Untuk diketahui, sejak awal pandemi, pelayanan antar jemput nakes maupun evakuasi pasien Covid-19 oleh jajaran UPAS Dishub DKI tidak pernah terhenti. Bahkan saat libur hari raya keagamaan. [FAQ]
]]> Banjir yang melanda Ibu Kota Jakarta menyebabkan jalanan dan permukiman warga terendam. Akses transportasi lumpuh. Sejumlah koridor bus Transjakarta tak beroperasi. Juga kereta api.
Tak hanya itu, bus sekolah untuk evakuasi pasien Covid-19 mandek beroperasi. Lantaran poolnya juga ikut terendam. Kantor Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dishub DKI Jakarta, tempat bus-bus sekolah berwarna oranye parkir, kebanjiran.
Markas bus sekolah yang berada di Jalan Raya Pondok Gede, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur terendam air lebih dari satu meter. Untungnya, ada early warning system. Sehingga, sebelum air masuk ke pool, sekitar 172 armada bus berhasil dievakuasi ke tempat aman. Evakuasi sudah mulai dilakukan sejak Sabtu (20/2) pukul 01.30 dini hari.
Setelah meninggalkan pool, barulah air luapan Kali Cipinang datang pukul 02.30. Hampir 180 meter. Nampak ruang kerja pegawai di lantai dasar dan mess Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) juga ikutan tergenang setinggi sekitar 50 sentimter. Akses jalan di depan pool, yakni Jalan Raya Pondok Gede juga terputus karena banjir setinggi satu meter imbas dari luapan Kali Cipinang.
Kepala Unit Pengelola Angkutan Bus Sekolah (UPAS) Ali Murtadho mengakui, pihaknya mempersiapkan evakuasi armada bus sekolah begitu BPBD DKI dan BMKG mengeluarkan early warning banjir akibat cuaca ekstrem.
“Banjir mulai masuk kantor dan pool sejak pukul 02.30 dinihari tadi akibat luapan Kali Cipinang. Untungnya, seluruh armada sudah kami evakuasi pukul 01.30. Kami kerahkan 150 personel untuk mengungsikan bus,” cerita Ali Murtadho kepada wartawan, Minggu (21/2).
Kemana bus-bus sekola ini dievakuasi? Kata dia, 172 armada itu dilarikan ke sejumlah area. Pertama, yang diungsikan ke kawasan obyek wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebanyak 80 unit.Selebihnya ngungsi ke emplasement SPBG yang berada di area kantornya, 92 unit. Emplasement bisa dipakai untuk pengungsian bus lantaran letaknya lebih tinggi dibanding kantor dan pool bus sekolah.
Karena ngungsi dan lagi banjir, pihaknya menghentikan sementara pelayanan evakuasi pasien Covid-19. Untuk sementara, layanan antar jemput tenaga kesehatan maupun evakuasi pasien terkonfirmasi Covid-19 menunggu air surut.
“Pemberitahuan layanan antar jemput nakes dan evakuasi pasien terkonfirmasi Covid-19 dihentikan sementara sudah disampaikan ke puskesmas,” ungkap Ali.
Untuk diketahui, sejak awal pandemi, pelayanan antar jemput nakes maupun evakuasi pasien Covid-19 oleh jajaran UPAS Dishub DKI tidak pernah terhenti. Bahkan saat libur hari raya keagamaan. [FAQ]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .