PNM Raup Laba Rp 186 Miliar Hingga Kuartal I-2021
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM sukses meraup laba bersih sebesar Rp 186 miliar dengan pendapatan mencapai Rp 1,76 triliun hingga kuartal I’2021.
PNM juga sukses menyalurkan pinjaman sebanyak Rp 11,7 triliun dengan baki debet Rp 26,4 triliun. Raihan kinerja yang positif ini pun mendorong total aset hingga Rp 35,3 triliun atau naik Rp 3 triliun dibanding Desember 2020 lalu.
Selain itu PNM juga mencatat kenaikan jumlah nasabah aktif menjadi 9 juta, di mana angka ini naik signifikan sekitar 38 persen secara tahunan (year on year/yoy).
“Penyaluran yang naik fantasis ini sekitar 95,2 persen kontribusi dari program Mekaar dengan outstanding Rp 26,4 triliun atau tumbuh 46 persen yoy. NPL gross dr 1,6 persen 2020 menjadi 0,78 persen,” jelasnya EVP, Keuangan dan Operasional PNM, Sunar Basuki dalam Laporan Kinerja Pemberdayaan bertajuk Geliat UMKM Bersama PNM secara virtual, Selasa (20/4).
Sunar menegaskan hingga kini, kondisi perseroan tetap baik. Hal ini terbukti dari capaian kinerja PNM sejak awal tahun hingga kuartal I-2021. Bahkan dari sisi jumlah nasabah ia menargetkan mencapai 10 juta nasabah hingga akhir 2021.
“Kira-kira di Mei 2021, kami perkirakan nasabah capai 10 juta. Ini akan menjadi rekor kita. PNM jadi terbesar di dunia untuk pembiayaan kelompok. Saat ini posisi pertama di Bangladesh sebesar 9,3 juta,” ucapnya.
Ia juga merinci, total aset perusahaan sampai akhir Maret 2021 tercatat Rp 35,3 triliun dengan total liabilitas Rp 29,5 triliun. Total ekuitas Rp 5,8 triliun. Dari sisi sumber pendanaan, diakuinya mayoritas masih ditopang dari pasar modal yakni 61 persen, perbankan 28 persen dan pemerintah 11 persen.
Selain itu, jumlah karyawan PNM juga naik menjadi 56.012 orang. Naik 2 ribu orang dari tahun 2020. Mereka tersebar di 3.357 kantor yang ada di seluruh Indonesia. Ke depan lanjut Sunar, PNM juga bakal menerbitkan obligasi untuk memperkuat struktur pembiayaan.
Di antaranya pada kuartal II-2021 PNM akan menerbitkan obligasi Sukuk PUB I tahap I-2021 sebesar Rp 2 triliun, dan dilanjutkan dengan obligasi PUB IV tahap I-2021 sebesar Rp 3 triliun.
“Sukuk ini menjadi bagian dari sukuk yang sudah diterbitkan sebelumnya, dengan total nilai Rp 6 triliun. Mudah-mudahan akan diterbitkan pada Juni 2021 mendatang,” ujarnya. [DWI]
]]> PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM sukses meraup laba bersih sebesar Rp 186 miliar dengan pendapatan mencapai Rp 1,76 triliun hingga kuartal I’2021.
PNM juga sukses menyalurkan pinjaman sebanyak Rp 11,7 triliun dengan baki debet Rp 26,4 triliun. Raihan kinerja yang positif ini pun mendorong total aset hingga Rp 35,3 triliun atau naik Rp 3 triliun dibanding Desember 2020 lalu.
Selain itu PNM juga mencatat kenaikan jumlah nasabah aktif menjadi 9 juta, di mana angka ini naik signifikan sekitar 38 persen secara tahunan (year on year/yoy).
“Penyaluran yang naik fantasis ini sekitar 95,2 persen kontribusi dari program Mekaar dengan outstanding Rp 26,4 triliun atau tumbuh 46 persen yoy. NPL gross dr 1,6 persen 2020 menjadi 0,78 persen,” jelasnya EVP, Keuangan dan Operasional PNM, Sunar Basuki dalam Laporan Kinerja Pemberdayaan bertajuk Geliat UMKM Bersama PNM secara virtual, Selasa (20/4).
Sunar menegaskan hingga kini, kondisi perseroan tetap baik. Hal ini terbukti dari capaian kinerja PNM sejak awal tahun hingga kuartal I-2021. Bahkan dari sisi jumlah nasabah ia menargetkan mencapai 10 juta nasabah hingga akhir 2021.
“Kira-kira di Mei 2021, kami perkirakan nasabah capai 10 juta. Ini akan menjadi rekor kita. PNM jadi terbesar di dunia untuk pembiayaan kelompok. Saat ini posisi pertama di Bangladesh sebesar 9,3 juta,” ucapnya.
Ia juga merinci, total aset perusahaan sampai akhir Maret 2021 tercatat Rp 35,3 triliun dengan total liabilitas Rp 29,5 triliun. Total ekuitas Rp 5,8 triliun. Dari sisi sumber pendanaan, diakuinya mayoritas masih ditopang dari pasar modal yakni 61 persen, perbankan 28 persen dan pemerintah 11 persen.
Selain itu, jumlah karyawan PNM juga naik menjadi 56.012 orang. Naik 2 ribu orang dari tahun 2020. Mereka tersebar di 3.357 kantor yang ada di seluruh Indonesia. Ke depan lanjut Sunar, PNM juga bakal menerbitkan obligasi untuk memperkuat struktur pembiayaan.
Di antaranya pada kuartal II-2021 PNM akan menerbitkan obligasi Sukuk PUB I tahap I-2021 sebesar Rp 2 triliun, dan dilanjutkan dengan obligasi PUB IV tahap I-2021 sebesar Rp 3 triliun.
“Sukuk ini menjadi bagian dari sukuk yang sudah diterbitkan sebelumnya, dengan total nilai Rp 6 triliun. Mudah-mudahan akan diterbitkan pada Juni 2021 mendatang,” ujarnya. [DWI]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .