Petugas Vaksinasi Massal Covid-19 Dari PWI Bersikap Ramah, Bikin Insan Pers Nyaman
Vaksinasi massal Covid-19 khusus untuk awak media telah berlangsung di Hal A, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 25-27 Februari 2021.
Adapun jumlah peserta vaksinasi massal Covid-19 kali ini berjumlah 5.512 orang, sebanyak 1.989 orang di antaranya mendaftar melalui Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, dan panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2021. Yang lainnya mendaftar melalui 9 konstituen Dewan Pers dan Forum Pemred yang dikoordinasikan oleh Dewan Pers.
Pelaksanaannya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Kementarian Komunikasi dan Informatika RI, serta bantuan instansi kesehatan lainnya, seperti sejumlah rumah sakit, puskesmas, TNI dan Polri.
Petugas event organizer (EO) bersikap sopan dan ramah terhadap para calon penerima vaksin Covid-19 yang hadir, pendampingan tetap perlu dilakukan oleh petugas.
Semua dapat dilayani, kecuali mereka yang tidak hadir dan mempunyai penyakit yang tidak memungkinkan menerima vaksin. “Proses pelaksanaanya sangat tertib dan lancar,” ungkap tokoh pers Wina Armada yang turut hadir menerima vaksin.
Kedatangan peserta mulai pintu masuk, pendaftaran, screening, dan penyuntikan vaksin, hingga ruang observasi diatur tertib oleh event organizer (EO). Semua peserta sudah diarahkan petugas.
Untuk lebih memastikan kelancaran acara vaksinasi massal ini Pusat Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bersama PWI Peduli menurunkan tim untuk mendampingi peserta yang mendaftar melalui PWI.
“Pendampingan perlu dilakukan, ini akan diperlukan jika ada masalah dengan pendaftaran. Kami menjaga di pintu masuk, seperti penerima tamu. Tugas kami bukan hanya mengarahkan, tetapi juga menyambut sehingga membuat pikiran peserta merasa nyaman dan aman,” ujar Ketua PWI Peduli Pusat yang juga Ketua panitia Bakti Sosial HPN 2021 Mohammad Nasir. Ia mengatakan saat vaksinasi berlangsung dirinya turut menemui peserta yang baru tiba.
PWI Peduli adalah sayap sosial PWI yang telah menyebar luas hampir terbentuk di seluruh provinsi di Tanah Air. PWI Peduli hadir di GBK Senayan mendapat tugas dari Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari untuk membantu kelancaran vaksinasi massal bersama organisasi pers lainnya. Mulai proses pendaftaran hingga pelaksanaan vaksinasi.
Dari hasil pemantauan di lapangan, sebagian peserta memang mengaku dapat menjalani proses vaksinasi dengan mudah pelayanan yang istimewa. Bahkan sebagian peserta dikawal dan dipersilakan duduk layaknya tamu VIP.
Tanpa panduan khusus, banyak peserta yang sempat “blank” pikiran mereka begitu masuk tenda besar, tidak tahu arah harus kemana, meskipun sudah dipandu oleh para petugas EO yang santun dan ramah. Namun begitu ada rekannya yang dikenal bertugas di sana, dan melambaikan tangan dari jarak jauh, langsung peserta bereaksi dengan senyum lebar, penuh keyakinan, tidak akan ada kesulitan walau dalam antrean besar dan tertib
Di sinilah diperlukan pendampingan peserta supaya pikirannya tidak kacau memikirkan harus kemana. Karena kekacauan pikiran bisa menjadi penyumbang tekanan darah naik ketika diperiksa kesehatannya menjelang divaksin.
Pendampingan seperti itu juga dilakukan perwakilan organisasi pers konstituen Dewan Pers lainnya juga tampak sibuk menjemput para anggotanya yang baru masuk. Terlihat di seputar pendaftaran tim Dewan Pers yang dikomandani oleh anggota Dewan Pers Dr Agus Sudibyo, juga telihat perwakilan dari Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Delianur, Sekretaris PWI Peduli Pusat Elly Pujianti yang duduk di sudut Help Desk, yang selalu terbuka untuk memantau pergerakan para pendaftar yang melalui PWI.
Selain itu rekan dari Dewan Pers: Nadia, Steffi, dan rekan-rekannya juga selalu terbuka untuk memantau perubahan daftar peserta secara online dengan jaringan komputer yang digunakan untuk seluruh pelayanan di GBK tempat vaksinasi insan pers.
Mereka turut memberi solusi pendaftar, yang secara tidak langsung meredakan ketegangan pikiran peserta. Apalagi pada hari kedua kelancaran pelaksanaan vaksinasi Covid-19 digoyang oleh kabar bohong yang beredar di media sosial bahwa ada puluhan wartawan terkapar setelah disuntik vaksin Covid-19 dan dilarikan ke rumah sakit. Kabar hoax ini membuat kaget banyak orang.
Ketua Umum PWI Pusat yang juga penanggung jawab HPN 21, Atal S Depari langsung berkoordinasi dengan Ketua PWI Peduli M. Nasir yang berada di dalam GBK tentang berita tersebut. “Bagaimana kabar itu katanya ada puluhan wartawan terkapar setelah divaksin. Kalau itu hoax, segera dibantah,” kata Atal. Atal khawatir kabar bohong itu mempengaruhi niat ribuan wartawan yang sedang dan akan menerima suntikan vaksin.
Mendengar hal itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Nadia Wiweko langsung menyampaikan penjelasan melalui video singkatnya yang kemudian menyebar luas kemana-mana.
Nadia mengatakan hanya ada lima wartawan yang mengalami efek samping setelah menerima vaksin Covid-19. Kabar mengenai puluhan wartawan terkapar setelah divaksin itu hoax.
Setelah diobservasi kelima awak media tersebut diketahui tidak sarapan dan makan siang sebelum menerima vaksin. Dan, diketahui pula mereka kurang tidur pada malam hari sebelum divaksin. “Mereka sudah pulang semua,” kata Nadia.
Ini sekaligus menjadi peringatan bagi siapa saja yang akan disuntik vaksin Covid-19 harus sarapan terlebih dulu dan jangan begadang. “Ini penting, harus diperhatikan,” kata dr Nadia.
Meskipun digoyang hoax, minat para peserta untuk ikut vaksinasi tidak menyurut. Bahkan bertambah hingga menjelang tutup pelayanan pukul 16.00 hari Sabtu (27/2). Target dapat dibilang tercapai meskipun ada yang tidak hadir, sebagian tidak dapat disuntik vaksin karena peserta punya riwayat penyakit yang tidak memungkinkan disuntik vaksin.
Dari total jumlah peserta terdaftar 5.512 orang yang diberi vaksin 5.227 orang. Pada 25 Februari (registrasi 1.566, divaksinasi 1.506), 26 Februari (registrasi 1.870, divaksinasi 1.824), dan hari terakhir 27 Februari (registrasi 1.921, divaksinasi 1.897). Dari total yang registrasi 5.357 orang, sebanyak 5.227 orang disuntik vaksin.
Para peserta vaksinasi ini adalah para awak media yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, yakni Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok. Vaksinasi massal ini bagaikan reuni akbar insan pers. Mereka saling menyapa, berbagi kenangan masa lalu. Mereka berharap untuk vaksinasi lanjutan tahap dua, yang jadwalnya akan diumumkan oleh Dewan Pers. [SRI]
]]> Vaksinasi massal Covid-19 khusus untuk awak media telah berlangsung di Hal A, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 25-27 Februari 2021.
Adapun jumlah peserta vaksinasi massal Covid-19 kali ini berjumlah 5.512 orang, sebanyak 1.989 orang di antaranya mendaftar melalui Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, dan panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2021. Yang lainnya mendaftar melalui 9 konstituen Dewan Pers dan Forum Pemred yang dikoordinasikan oleh Dewan Pers.
Pelaksanaannya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Kementarian Komunikasi dan Informatika RI, serta bantuan instansi kesehatan lainnya, seperti sejumlah rumah sakit, puskesmas, TNI dan Polri.
Petugas event organizer (EO) bersikap sopan dan ramah terhadap para calon penerima vaksin Covid-19 yang hadir, pendampingan tetap perlu dilakukan oleh petugas.
Semua dapat dilayani, kecuali mereka yang tidak hadir dan mempunyai penyakit yang tidak memungkinkan menerima vaksin. “Proses pelaksanaanya sangat tertib dan lancar,” ungkap tokoh pers Wina Armada yang turut hadir menerima vaksin.
Kedatangan peserta mulai pintu masuk, pendaftaran, screening, dan penyuntikan vaksin, hingga ruang observasi diatur tertib oleh event organizer (EO). Semua peserta sudah diarahkan petugas.
Untuk lebih memastikan kelancaran acara vaksinasi massal ini Pusat Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bersama PWI Peduli menurunkan tim untuk mendampingi peserta yang mendaftar melalui PWI.
“Pendampingan perlu dilakukan, ini akan diperlukan jika ada masalah dengan pendaftaran. Kami menjaga di pintu masuk, seperti penerima tamu. Tugas kami bukan hanya mengarahkan, tetapi juga menyambut sehingga membuat pikiran peserta merasa nyaman dan aman,” ujar Ketua PWI Peduli Pusat yang juga Ketua panitia Bakti Sosial HPN 2021 Mohammad Nasir. Ia mengatakan saat vaksinasi berlangsung dirinya turut menemui peserta yang baru tiba.
PWI Peduli adalah sayap sosial PWI yang telah menyebar luas hampir terbentuk di seluruh provinsi di Tanah Air. PWI Peduli hadir di GBK Senayan mendapat tugas dari Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari untuk membantu kelancaran vaksinasi massal bersama organisasi pers lainnya. Mulai proses pendaftaran hingga pelaksanaan vaksinasi.
Dari hasil pemantauan di lapangan, sebagian peserta memang mengaku dapat menjalani proses vaksinasi dengan mudah pelayanan yang istimewa. Bahkan sebagian peserta dikawal dan dipersilakan duduk layaknya tamu VIP.
Tanpa panduan khusus, banyak peserta yang sempat “blank” pikiran mereka begitu masuk tenda besar, tidak tahu arah harus kemana, meskipun sudah dipandu oleh para petugas EO yang santun dan ramah. Namun begitu ada rekannya yang dikenal bertugas di sana, dan melambaikan tangan dari jarak jauh, langsung peserta bereaksi dengan senyum lebar, penuh keyakinan, tidak akan ada kesulitan walau dalam antrean besar dan tertib
Di sinilah diperlukan pendampingan peserta supaya pikirannya tidak kacau memikirkan harus kemana. Karena kekacauan pikiran bisa menjadi penyumbang tekanan darah naik ketika diperiksa kesehatannya menjelang divaksin.
Pendampingan seperti itu juga dilakukan perwakilan organisasi pers konstituen Dewan Pers lainnya juga tampak sibuk menjemput para anggotanya yang baru masuk. Terlihat di seputar pendaftaran tim Dewan Pers yang dikomandani oleh anggota Dewan Pers Dr Agus Sudibyo, juga telihat perwakilan dari Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Delianur, Sekretaris PWI Peduli Pusat Elly Pujianti yang duduk di sudut Help Desk, yang selalu terbuka untuk memantau pergerakan para pendaftar yang melalui PWI.
Selain itu rekan dari Dewan Pers: Nadia, Steffi, dan rekan-rekannya juga selalu terbuka untuk memantau perubahan daftar peserta secara online dengan jaringan komputer yang digunakan untuk seluruh pelayanan di GBK tempat vaksinasi insan pers.
Mereka turut memberi solusi pendaftar, yang secara tidak langsung meredakan ketegangan pikiran peserta. Apalagi pada hari kedua kelancaran pelaksanaan vaksinasi Covid-19 digoyang oleh kabar bohong yang beredar di media sosial bahwa ada puluhan wartawan terkapar setelah disuntik vaksin Covid-19 dan dilarikan ke rumah sakit. Kabar hoax ini membuat kaget banyak orang.
Ketua Umum PWI Pusat yang juga penanggung jawab HPN 21, Atal S Depari langsung berkoordinasi dengan Ketua PWI Peduli M. Nasir yang berada di dalam GBK tentang berita tersebut. “Bagaimana kabar itu katanya ada puluhan wartawan terkapar setelah divaksin. Kalau itu hoax, segera dibantah,” kata Atal. Atal khawatir kabar bohong itu mempengaruhi niat ribuan wartawan yang sedang dan akan menerima suntikan vaksin.
Mendengar hal itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Nadia Wiweko langsung menyampaikan penjelasan melalui video singkatnya yang kemudian menyebar luas kemana-mana.
Nadia mengatakan hanya ada lima wartawan yang mengalami efek samping setelah menerima vaksin Covid-19. Kabar mengenai puluhan wartawan terkapar setelah divaksin itu hoax.
Setelah diobservasi kelima awak media tersebut diketahui tidak sarapan dan makan siang sebelum menerima vaksin. Dan, diketahui pula mereka kurang tidur pada malam hari sebelum divaksin. “Mereka sudah pulang semua,” kata Nadia.
Ini sekaligus menjadi peringatan bagi siapa saja yang akan disuntik vaksin Covid-19 harus sarapan terlebih dulu dan jangan begadang. “Ini penting, harus diperhatikan,” kata dr Nadia.
Meskipun digoyang hoax, minat para peserta untuk ikut vaksinasi tidak menyurut. Bahkan bertambah hingga menjelang tutup pelayanan pukul 16.00 hari Sabtu (27/2). Target dapat dibilang tercapai meskipun ada yang tidak hadir, sebagian tidak dapat disuntik vaksin karena peserta punya riwayat penyakit yang tidak memungkinkan disuntik vaksin.
Dari total jumlah peserta terdaftar 5.512 orang yang diberi vaksin 5.227 orang. Pada 25 Februari (registrasi 1.566, divaksinasi 1.506), 26 Februari (registrasi 1.870, divaksinasi 1.824), dan hari terakhir 27 Februari (registrasi 1.921, divaksinasi 1.897). Dari total yang registrasi 5.357 orang, sebanyak 5.227 orang disuntik vaksin.
Para peserta vaksinasi ini adalah para awak media yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, yakni Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok. Vaksinasi massal ini bagaikan reuni akbar insan pers. Mereka saling menyapa, berbagi kenangan masa lalu. Mereka berharap untuk vaksinasi lanjutan tahap dua, yang jadwalnya akan diumumkan oleh Dewan Pers. [SRI]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .