Peserta Seleksi ASN PPPK Kemdikbud Diminta Waspadai Praktik Calo .

Seluruh peserta seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) diiimbau mewaspadai dan menghindari praktik calo dan penipuan. Himbauan ini disampaikan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Iwan Syahril.

Dia mengaku prihatin dengan peredaran informasi calo dan uang pelicin yang meresahkan guru honorer ini. Karena itu, ujar Iwan, mewakili Kemdikbud dia mengimbau, khususnya kepada para guru calon peserta seleksi PPPK. “Jangan terbujuk modus-modus penipuan semacam ini, yang justru akan merugikan calon peserta sendiri,” kata Iwan, dalam keterangan tertulis, Minggu (14/3/2021).

Kemdikbud menekankan, praktik calo dan uang pelicin untuk mempermudah kelulusan seleksi ASN tersebut melanggar hukum dan bukan merupakan tindakan terpuji, di tengah upaya pemerintah melaksanakan tata kelola seleksi dengan jujur dan transparan.

Seperti ditegaskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebelumnya, PPPK memang tetap harus melalui proses seleksi berdasarkan amanah undang-undang dan demi menjaga kualitas guru. Namun bagi para guru honorer yang belum dinyatakan lulus seleksi 2021, diminta untuk tidak berkecil hati. Karena para guru diberikan kesempatan hingga tiga kali mengikuti tes PPPK.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemdikbud juga telah memperkenalkan Program Guru Belajar dan Berbagi – Seri Belajar Mandiri Calon Guru ASN PPPK. Program ini dirancang sebagai solusi untuk meningkatkan kompetensi pedagogi dan profesional para peserta, dengan mengedepankan konsep ruang kolaborasi dan komunitas pembelajaran.

Seri Belajar Mandiri itu dapat diakses dalam jaringan (daring) dan bebas biaya melalui laman https://gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id.

Para guru honorer dan lulusan pendidikan profesi guru juga diimbau untuk dapat memanfaatkan program pembelajaran yang ada di Seri Belajar Mandiri, sebagai usaha penguatan kapasitas pribadi sebelum mengikuti tes seleksi ASN PPPK. “Mari kita semua membuktikan integritas diri melalui seleksi yang adil, bersih, dan demokratis,” ujar Iwan.

Terkait keberadaan praktik calo seleksi ASN PPPK itu, Kemdikbud akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan investigasi lebih lanjut, dan menindak oknum yang terbukti melakukan.

Kepada masyarakat yang mengetahui informasi tentang praktik calo, juga dapat menyampaikan laporan melalui Layanan Informasi dan Pengaduan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Layanan ini dapat diakses pada laman resmi Unit Layanan Terpadu (ULT) Kemendikbud, yakni ult.kemdikbud.go.id atau https://kemdikbud.lapor.go.id. [RSM]

]]> .
Seluruh peserta seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) diiimbau mewaspadai dan menghindari praktik calo dan penipuan. Himbauan ini disampaikan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Iwan Syahril.

Dia mengaku prihatin dengan peredaran informasi calo dan uang pelicin yang meresahkan guru honorer ini. Karena itu, ujar Iwan, mewakili Kemdikbud dia mengimbau, khususnya kepada para guru calon peserta seleksi PPPK. “Jangan terbujuk modus-modus penipuan semacam ini, yang justru akan merugikan calon peserta sendiri,” kata Iwan, dalam keterangan tertulis, Minggu (14/3/2021).

Kemdikbud menekankan, praktik calo dan uang pelicin untuk mempermudah kelulusan seleksi ASN tersebut melanggar hukum dan bukan merupakan tindakan terpuji, di tengah upaya pemerintah melaksanakan tata kelola seleksi dengan jujur dan transparan.

Seperti ditegaskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebelumnya, PPPK memang tetap harus melalui proses seleksi berdasarkan amanah undang-undang dan demi menjaga kualitas guru. Namun bagi para guru honorer yang belum dinyatakan lulus seleksi 2021, diminta untuk tidak berkecil hati. Karena para guru diberikan kesempatan hingga tiga kali mengikuti tes PPPK.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemdikbud juga telah memperkenalkan Program Guru Belajar dan Berbagi – Seri Belajar Mandiri Calon Guru ASN PPPK. Program ini dirancang sebagai solusi untuk meningkatkan kompetensi pedagogi dan profesional para peserta, dengan mengedepankan konsep ruang kolaborasi dan komunitas pembelajaran.

Seri Belajar Mandiri itu dapat diakses dalam jaringan (daring) dan bebas biaya melalui laman https://gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id.

Para guru honorer dan lulusan pendidikan profesi guru juga diimbau untuk dapat memanfaatkan program pembelajaran yang ada di Seri Belajar Mandiri, sebagai usaha penguatan kapasitas pribadi sebelum mengikuti tes seleksi ASN PPPK. “Mari kita semua membuktikan integritas diri melalui seleksi yang adil, bersih, dan demokratis,” ujar Iwan.

Terkait keberadaan praktik calo seleksi ASN PPPK itu, Kemdikbud akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan investigasi lebih lanjut, dan menindak oknum yang terbukti melakukan.

Kepada masyarakat yang mengetahui informasi tentang praktik calo, juga dapat menyampaikan laporan melalui Layanan Informasi dan Pengaduan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Layanan ini dapat diakses pada laman resmi Unit Layanan Terpadu (ULT) Kemendikbud, yakni ult.kemdikbud.go.id atau https://kemdikbud.lapor.go.id. [RSM]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories