
Pesantren Tahfidz Wahdah Islamiyah Cibinong Gelar Wisuda Hafidz .
Pesantren Tahfidz Wahdah Islamiyah Cibinong Bogor menggelar Wisuda Hafalan dan Penamatan Santri, Senin (26/4/2021).
Kegiatan ini dilaksanakan di Pesantren Tahfidz Wahdah Islamiyah Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sementara para walisantri menyimak prosesi wisuda secara daring, melalui aplikasi Zoom Meeting.
Wisuda ditujukan untuk santri kelas 9 dan 12 yang telah menyelesaikan masa belajar. Pada kesempatan ini sebanyak 23 santri diwisuda dengan hafalan Alquran sebanyak 4 juz hingga 30 juz.
Ketua Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah Indonesia (YPWI), Ir H Nursalam Siradjudiin pada sambutannya berpesan, agar para santri yang sudah lulus mampu menjaga hafalannya. “Jangan mengecewakan para orangtua,” ingatnya.
Bagi para santri yang ingin melanjutkan pendidikan, Nursalam meminta agar para orangtua mencarikan lembaga pendidikan yang mendukung menghafal Alquran. “Carilah sekolah yang mendukung untuk menjaga Alquran. Ada empat kategori, 4T dalam memilih sekolah. Yakni tauhid, tahsin (memperbaiki cara membaca), tahfidz (hafalan) dan tadabbur (merenungi makna),” ungkapnya.
Lebih lanjut Nursalam menyampaikan, saat ini YPWI bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, berupa beasiswa penuh jalur tahfidz 30 juz. Jadi, santri dipersilakan memanfaatkan kesempatan ini.
Menurutnya, menjadi penghafal Alquran adalah dambaan setiap muslim. Para orang tua pun mendambakaan anak-anaknya menjadi penghafal Alquran. Untuk itu, YPWI memberikan beasiswa terutama kepada anak-anak dhuafa.
“Kita beri beasiswa kepada anak-anak yang tak mampu. Karena anak-anak punya semangat tapi tidak memiliki kemampuan ekonomi. Syaratnya, berakhlak baik. Kami tidak ingin menjadi bengkel,” jelas Nursalam.
Sementara Mudir Pesantren Tahfidz Wahdah Islamiyah Cibinong, Dr Syamsuddin mengatakan, menjadi penghafal Alquran merupakan nikmat, sekaligus menjadi sesuatu yang harus selalu disyukuri. Karena itu, kepada para santri, ia berpesan agar selalu menjadi hafidz sejati.
“Hafidz itu artinya menjaga. Hafidz Alquran artinya menjaga Alquran. Menjaga hafalan adalah kerjaan seumur hidup. Menjaga hafalan tidak pernah tamat,” dia mengingatkan.
Bagi santri yang belum hafal 30 juz, Syamsuddin meminta agar terus bersemangat menambah jumlah hafalan. Sementara bagi yang sudah hafal 30 juz, maka harus dipertahankan. “Kemudian kembangkan dengan ilmu tajwid, ilmu-ilmu Islam lainnya,” tutupnya. [RSM]
]]> .
Pesantren Tahfidz Wahdah Islamiyah Cibinong Bogor menggelar Wisuda Hafalan dan Penamatan Santri, Senin (26/4/2021).
Kegiatan ini dilaksanakan di Pesantren Tahfidz Wahdah Islamiyah Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sementara para walisantri menyimak prosesi wisuda secara daring, melalui aplikasi Zoom Meeting.
Wisuda ditujukan untuk santri kelas 9 dan 12 yang telah menyelesaikan masa belajar. Pada kesempatan ini sebanyak 23 santri diwisuda dengan hafalan Alquran sebanyak 4 juz hingga 30 juz.
Ketua Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah Indonesia (YPWI), Ir H Nursalam Siradjudiin pada sambutannya berpesan, agar para santri yang sudah lulus mampu menjaga hafalannya. “Jangan mengecewakan para orangtua,” ingatnya.
Bagi para santri yang ingin melanjutkan pendidikan, Nursalam meminta agar para orangtua mencarikan lembaga pendidikan yang mendukung menghafal Alquran. “Carilah sekolah yang mendukung untuk menjaga Alquran. Ada empat kategori, 4T dalam memilih sekolah. Yakni tauhid, tahsin (memperbaiki cara membaca), tahfidz (hafalan) dan tadabbur (merenungi makna),” ungkapnya.
Lebih lanjut Nursalam menyampaikan, saat ini YPWI bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, berupa beasiswa penuh jalur tahfidz 30 juz. Jadi, santri dipersilakan memanfaatkan kesempatan ini.
Menurutnya, menjadi penghafal Alquran adalah dambaan setiap muslim. Para orang tua pun mendambakaan anak-anaknya menjadi penghafal Alquran. Untuk itu, YPWI memberikan beasiswa terutama kepada anak-anak dhuafa.
“Kita beri beasiswa kepada anak-anak yang tak mampu. Karena anak-anak punya semangat tapi tidak memiliki kemampuan ekonomi. Syaratnya, berakhlak baik. Kami tidak ingin menjadi bengkel,” jelas Nursalam.
Sementara Mudir Pesantren Tahfidz Wahdah Islamiyah Cibinong, Dr Syamsuddin mengatakan, menjadi penghafal Alquran merupakan nikmat, sekaligus menjadi sesuatu yang harus selalu disyukuri. Karena itu, kepada para santri, ia berpesan agar selalu menjadi hafidz sejati.
“Hafidz itu artinya menjaga. Hafidz Alquran artinya menjaga Alquran. Menjaga hafalan adalah kerjaan seumur hidup. Menjaga hafalan tidak pernah tamat,” dia mengingatkan.
Bagi santri yang belum hafal 30 juz, Syamsuddin meminta agar terus bersemangat menambah jumlah hafalan. Sementara bagi yang sudah hafal 30 juz, maka harus dipertahankan. “Kemudian kembangkan dengan ilmu tajwid, ilmu-ilmu Islam lainnya,” tutupnya. [RSM]
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .