
Pesan Dokter: Jangan Reuni Bareng Sahabat Dan Kerabat Saat Lebaran
Kondisi Lebaran tahun ini masih sama seperti tahun lalu, di tengah intaian Covid-19. Tapi, ada sebagian masyarakat mulai jenuh sehingga tidak peduli dengan kondisi pandemi ini.
Dokter sekaligus tim penanganan Covid-19 dr Falla Adinda berpesan kepada masyarakat agar jangan dulu berkumpul bersama kerabat ataupun sahabat. Potensi penularan selalu terjadi dalam kerumunan atau berkumpul.
“Ini adalah Ramadan dan Lebaran kedua di tengah pandemi. Yang perlu kita ingat adalah pandemi masih ada dan bahayanya masih mengancam,” ujar Falla dalam diskusi virtual yang digelar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (11/5).
Dia memperkirakan, masih ada masyarakat yang bingung untuk menolak reuni atau pun silaturahmi. Banyak pertimbangan, seperti tidak enak jika tidak ikut. Tapi Falla mengingatkan, kesehatan adalah prioritas utama.
“Reuni dan silaturahmi bukan hanya tatap muka dan berkumpul di semua tempat atau di semua orang. Masih banyak media lain seperti WhatsApp grup bisa Instagram, Twitter dan lain sebagainya,” tegas Falla.
Relawan Covid-19 Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet ini mengajak masyarakat mencoba menggunakan teknologi untuk reuni serta silaturahmi. Dengan cara virtual, ikatan perasaan bisa tetap terjaga dengan baik tanpa perlu adanya tatap muka.
Sekalipun terpaksa, misalnya ada sahabat atau siapa pun yang datang berkunjung ke rumah, tetap terapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Begitu juga saat berada di tempat umum pakailah masker jaga jarak dan menjaga kebersihan, misalnya mencuci tangan,” pesan Falla. [JAR]
]]> Kondisi Lebaran tahun ini masih sama seperti tahun lalu, di tengah intaian Covid-19. Tapi, ada sebagian masyarakat mulai jenuh sehingga tidak peduli dengan kondisi pandemi ini.
Dokter sekaligus tim penanganan Covid-19 dr Falla Adinda berpesan kepada masyarakat agar jangan dulu berkumpul bersama kerabat ataupun sahabat. Potensi penularan selalu terjadi dalam kerumunan atau berkumpul.
“Ini adalah Ramadan dan Lebaran kedua di tengah pandemi. Yang perlu kita ingat adalah pandemi masih ada dan bahayanya masih mengancam,” ujar Falla dalam diskusi virtual yang digelar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (11/5).
Dia memperkirakan, masih ada masyarakat yang bingung untuk menolak reuni atau pun silaturahmi. Banyak pertimbangan, seperti tidak enak jika tidak ikut. Tapi Falla mengingatkan, kesehatan adalah prioritas utama.
“Reuni dan silaturahmi bukan hanya tatap muka dan berkumpul di semua tempat atau di semua orang. Masih banyak media lain seperti WhatsApp grup bisa Instagram, Twitter dan lain sebagainya,” tegas Falla.
Relawan Covid-19 Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet ini mengajak masyarakat mencoba menggunakan teknologi untuk reuni serta silaturahmi. Dengan cara virtual, ikatan perasaan bisa tetap terjaga dengan baik tanpa perlu adanya tatap muka.
Sekalipun terpaksa, misalnya ada sahabat atau siapa pun yang datang berkunjung ke rumah, tetap terapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Begitu juga saat berada di tempat umum pakailah masker jaga jarak dan menjaga kebersihan, misalnya mencuci tangan,” pesan Falla. [JAR]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .