
Perkuat Relasi Di Era Teknologi Informasi, Untar-TAR UC Malaysia Bikin 2 Konferensi Internasional
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Tarumanagara (Untar) bekerja sama dengan Tunku Abdul Rahman University College (TAR UC) Malaysia menyelenggarakan dua konferensi internasional secara bersamaan. Konferensi diselenggarakan selama dua hari, Rabu-Kamis, 17-18 Februari 2021.
Konferensi tersebut adalah International Conference on Economics, Business, Social, and Humanities (ICEBSH) 2021 dengan tema “Shaping Healthy Relationship and Thinking Skill in the Era of Information Technology” dan International Conference on Applied Science and Engineering (ICASTE) 2021 dengan tema “Development and Utilization of Technology to Support Human Life in the New Adaption Era”. Konferensi diadakan secara hybrid dengan menggunakan metode daring (online) untuk semua peserta dan secara luring (offline) dari Kampus I Untar, Jalan S Parman, Jakarta, yang dihadiri panitia dalam jumlah terbatas.
ICEBSH 2021 menghadirkan pembicara kunci Prof Nan Bahr dari Southern Cross University, Australia, dan Riris Loisa, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, Untar. Sedangkan ICASTE 2021 menghadirkan pembicara kunci Prof Ng Swee Chin, dari Tunku Abdul Rahman University College, Malaysia, dan Harto Tanudjaya, Dekan Fakultas Teknik Untar.
Ketua Panitia ICASTE-ICEBSH 2021 Titin Fatimah mengatakan, konferensi ini bertujuan menghimpun berbagai pemikiran positif tentang topik-topik yang relevan. Konferensi diharapkan menjadi wadah bagi para praktisi, pemerintah, akademisi, dan pakar untuk berbagi dan bertukar pemikiran dan pengalaman terkait topik yang dibahas. Dengan demikian, konferensi ini dapat memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyumbangkan ide-ide berharga serta mempererat jejaring antar-peserta dari berbagai tempat asal, latar belakang, dan ketertarikan.
Ketua LPPM Untar Jap Tji Beng mengatakan, pandemi Covid-19 telah memaksa semua pihak cepat beradaptasi dengan perubahan yang tak terhindarkan. Penemuan kembali dan pengembangan teknologi informasi merupakan faktor kunci yang perlu difokuskan untuk mencapai tujuan ini. “Untuk dapat memperoleh hasil yang terbaik, kita perlu secara kolektif memperluas pengetahuan dan pengalaman tentang teknologi informasi. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi,” ucapnya.
Rektor Untar Prof Agustinus Purna Irawan mengatakan, tujuan acara ini adalah memberikan wadah dan memfasilitasi pertukaran ilmu dan pengalaman baik praktisi maupun sivitas akademika di bidang masing-masing. Yaitu ilmu sosial, humaniora, teknologi, dan teknik.
“ICASTE dan ICEBSH juga merupakan peluang besar untuk membahas bagaimana ilmu sosial dan teknologi sehingga dapat berkontribusi untuk menyelesaikan masalah yang muncul selama pandemi Covid-19, yang mempengaruhi beragam sektor kehidupan,” ucapnya.
Konferensi ini mendapat sambutan positif dari kalangan akademik, baik dalam maupun luar negeri. Hal ini terlihat dari terkumpulnya 243 makalah di ICEBSH yang berasal dari 30 institusi di 7 negara. Yaitu Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Thailand, Timor Leste, Amerika Serikat. Sedangkan di ICASTE terkumpul 179 makalah dari 63 institusi di 9 negara. Yaitu Australia, Ceko, Jerman, Indonesia, Jepang, Malaysia, Swedia, Inggris, dan Timor Leste. [KW]
]]> Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Tarumanagara (Untar) bekerja sama dengan Tunku Abdul Rahman University College (TAR UC) Malaysia menyelenggarakan dua konferensi internasional secara bersamaan. Konferensi diselenggarakan selama dua hari, Rabu-Kamis, 17-18 Februari 2021.
Konferensi tersebut adalah International Conference on Economics, Business, Social, and Humanities (ICEBSH) 2021 dengan tema “Shaping Healthy Relationship and Thinking Skill in the Era of Information Technology” dan International Conference on Applied Science and Engineering (ICASTE) 2021 dengan tema “Development and Utilization of Technology to Support Human Life in the New Adaption Era”. Konferensi diadakan secara hybrid dengan menggunakan metode daring (online) untuk semua peserta dan secara luring (offline) dari Kampus I Untar, Jalan S Parman, Jakarta, yang dihadiri panitia dalam jumlah terbatas.
ICEBSH 2021 menghadirkan pembicara kunci Prof Nan Bahr dari Southern Cross University, Australia, dan Riris Loisa, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, Untar. Sedangkan ICASTE 2021 menghadirkan pembicara kunci Prof Ng Swee Chin, dari Tunku Abdul Rahman University College, Malaysia, dan Harto Tanudjaya, Dekan Fakultas Teknik Untar.
Ketua Panitia ICASTE-ICEBSH 2021 Titin Fatimah mengatakan, konferensi ini bertujuan menghimpun berbagai pemikiran positif tentang topik-topik yang relevan. Konferensi diharapkan menjadi wadah bagi para praktisi, pemerintah, akademisi, dan pakar untuk berbagi dan bertukar pemikiran dan pengalaman terkait topik yang dibahas. Dengan demikian, konferensi ini dapat memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyumbangkan ide-ide berharga serta mempererat jejaring antar-peserta dari berbagai tempat asal, latar belakang, dan ketertarikan.
Ketua LPPM Untar Jap Tji Beng mengatakan, pandemi Covid-19 telah memaksa semua pihak cepat beradaptasi dengan perubahan yang tak terhindarkan. Penemuan kembali dan pengembangan teknologi informasi merupakan faktor kunci yang perlu difokuskan untuk mencapai tujuan ini. “Untuk dapat memperoleh hasil yang terbaik, kita perlu secara kolektif memperluas pengetahuan dan pengalaman tentang teknologi informasi. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi,” ucapnya.
Rektor Untar Prof Agustinus Purna Irawan mengatakan, tujuan acara ini adalah memberikan wadah dan memfasilitasi pertukaran ilmu dan pengalaman baik praktisi maupun sivitas akademika di bidang masing-masing. Yaitu ilmu sosial, humaniora, teknologi, dan teknik.
“ICASTE dan ICEBSH juga merupakan peluang besar untuk membahas bagaimana ilmu sosial dan teknologi sehingga dapat berkontribusi untuk menyelesaikan masalah yang muncul selama pandemi Covid-19, yang mempengaruhi beragam sektor kehidupan,” ucapnya.
Konferensi ini mendapat sambutan positif dari kalangan akademik, baik dalam maupun luar negeri. Hal ini terlihat dari terkumpulnya 243 makalah di ICEBSH yang berasal dari 30 institusi di 7 negara. Yaitu Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Thailand, Timor Leste, Amerika Serikat. Sedangkan di ICASTE terkumpul 179 makalah dari 63 institusi di 9 negara. Yaitu Australia, Ceko, Jerman, Indonesia, Jepang, Malaysia, Swedia, Inggris, dan Timor Leste. [KW]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .