Pengurus RT RW Diminta Bantu Pendaftaran Vaksinasi Lansia
Keluarga dan pengurus RT/RW diingatkan untuk membantu para orang lanjut usia (lansia) dalam vaksinasi Covid-19. Soalnya, banyak lansia yang terlambat mendaftarkan diri untuk vaksinasi akibat kondisi fisik mereka.
Imbauan ini disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi. “Untuk vaksinasi lansia ini bisa dibantu oleh keluarganya, atau RT RW, membantu proses registrasinya,” ujar Nadia, saat diskusi virtual, kemarin.
Bantuan dari keluarga dan pengurus RT/RW, dapat mempercepat program vaksinasi pada lansia dengan target 21,5 juta orang.
Kemenkes telah melakukan sejumlah upaya untuk memudahkan program vaksinasi Covid-19. Mulai dari melakukan vaksinasi dengan metode drive thru, hingga menggandeng BUMN dan pihak swasta untuk program vaksinasi lansia. “Ini untuk memberikan akses lansia supaya lebih cepat,” tuturnya.
Nadia menambahkan, sejauh ini tidak ada laporan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berbahaya pada vaksinasi yang dilakukan pada lansia. Yang ada, cuma yang ringan, seperti pegal-pegal dan lelah. “Alhamdulillah mereka dalam kondisi sehat sampai sekarang,” imbuhnya.
Sementara Pemerintah Provinsi DK IJakarta menyediakan sebanyak 25 unit Bus Sekolah untuk mengantar kelompok lansia melakukan vaksinasi Covid-19 ke lokasi yang jauh dari tempat tinggal mereka. Hal ini dijelaskan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Lupito.
Pihaknya juga elah menyiapkan 55 personel untuk mengendarai bus tersebut. Bus akan ditempatkan masing-masing lima unit di 5 wilayah administrasi kota. “Operasionalnya akan mengikuti kebutuhan dari masing-masing wilayah administrasi kota,” tutur Syafrin. Armadanya juga akan ditambah jika kurang.
Sementara Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) DKI Jakarta, Ali Murtadho menerangkan, telah menyediakan bus dengan ukuran medium yang bisa mengangkut 22 orang, dan bus jenis mikro dengan kapasitas 20 orang. Bus sekolah akan mengangkut lansia berdasarkan titik jemput yang telah ditentukan.
Namun diingatkan Ali, lansia tidak bisa mengajukan perorangan, melainkan harus melalui Puskesmas setempat. Sebab sistem pengangkutannya sesuai titik jemput yang diajukan oleh Puskesmas atau kecamatan setempat. “Lansia kemudian akan diantarkan kembali ke titik jemput usai divaksinasi,” ungkapnya. [DIR]
]]> Keluarga dan pengurus RT/RW diingatkan untuk membantu para orang lanjut usia (lansia) dalam vaksinasi Covid-19. Soalnya, banyak lansia yang terlambat mendaftarkan diri untuk vaksinasi akibat kondisi fisik mereka.
Imbauan ini disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi. “Untuk vaksinasi lansia ini bisa dibantu oleh keluarganya, atau RT RW, membantu proses registrasinya,” ujar Nadia, saat diskusi virtual, kemarin.
Bantuan dari keluarga dan pengurus RT/RW, dapat mempercepat program vaksinasi pada lansia dengan target 21,5 juta orang.
Kemenkes telah melakukan sejumlah upaya untuk memudahkan program vaksinasi Covid-19. Mulai dari melakukan vaksinasi dengan metode drive thru, hingga menggandeng BUMN dan pihak swasta untuk program vaksinasi lansia. “Ini untuk memberikan akses lansia supaya lebih cepat,” tuturnya.
Nadia menambahkan, sejauh ini tidak ada laporan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berbahaya pada vaksinasi yang dilakukan pada lansia. Yang ada, cuma yang ringan, seperti pegal-pegal dan lelah. “Alhamdulillah mereka dalam kondisi sehat sampai sekarang,” imbuhnya.
Sementara Pemerintah Provinsi DK IJakarta menyediakan sebanyak 25 unit Bus Sekolah untuk mengantar kelompok lansia melakukan vaksinasi Covid-19 ke lokasi yang jauh dari tempat tinggal mereka. Hal ini dijelaskan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Lupito.
Pihaknya juga elah menyiapkan 55 personel untuk mengendarai bus tersebut. Bus akan ditempatkan masing-masing lima unit di 5 wilayah administrasi kota. “Operasionalnya akan mengikuti kebutuhan dari masing-masing wilayah administrasi kota,” tutur Syafrin. Armadanya juga akan ditambah jika kurang.
Sementara Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) DKI Jakarta, Ali Murtadho menerangkan, telah menyediakan bus dengan ukuran medium yang bisa mengangkut 22 orang, dan bus jenis mikro dengan kapasitas 20 orang. Bus sekolah akan mengangkut lansia berdasarkan titik jemput yang telah ditentukan.
Namun diingatkan Ali, lansia tidak bisa mengajukan perorangan, melainkan harus melalui Puskesmas setempat. Sebab sistem pengangkutannya sesuai titik jemput yang diajukan oleh Puskesmas atau kecamatan setempat. “Lansia kemudian akan diantarkan kembali ke titik jemput usai divaksinasi,” ungkapnya. [DIR]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .