
Pemerintah Gunakan Aplikasi Untuk Pelototin Rumah Subsidi MBR
Pemerintah terus kembangkan teknologi informasi dalam menyalurkan bantuan pembiayaan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Kali ini, Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan uji coba aplikasi Sistem Aktivasi QR Code (SiAki QC) di Perumahan Bumi Citra Indah, Cepedes, Paseh, Bandung, pada 9 Maret 2021.
Direktur Utama, Arief Sabaruddin menyampaikan, aplikasi SiAki QC bertujuan untuk memastikan tingkat keterhunian dan ketepatan sasaran terhadap rumah KPR Sejahtera yang difasilitasi dana FLPP.
“Melalui SiAki QC, pemerintah dapat memastikan penghuni dari rumah KPR sejahtera FLPP telah sesuai dengan data penerima. Aplikasi ini diperuntukkan bagi bank pelaksana untuk melaporkan informasi kepenghunian setiap debitur KPR Sejahtera,” kata Arief, Rabu (10/3).
Dalam rangka evaluasi pelaksanaan uji coba Aplikasi SiAki QC, PPDPP melakukan Rapat Koordinasi Implementasi SiAki QC bersama para stakeholder terkait.
“Hasil uji coba perdana aplikasi SiAki QC berjalan lancar tanpa kendala, namun masih membutuhkan beberapa masukan dari stakeholder untuk menyempurnakan aplikasi tersebut,” ujarnya.
Arief memastikan, bahwa setelah dilakukannya uji coba QR Code tersebut, akan dilakukan koordinasi berkelanjutan secara intensif bersama stakeholder agar tidak membebani semua pihak.
Menurut Arief, dengan adanya beragam pengembangan aplikasi, maka pemerintah dapat lebih mengontrol seluruh proses bisnis pembangunan rumah, terutama rumah bersubsidi.
“Saat ini kita sudah tidak berbicara ketersediaan hunian, karena sudah ada SiKasep (Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan). Kita tidak berbicara lagi kualitas, karena sudah ada SiPetruk (Sistem Pemantauan Konstruksi), dan tidak lagi berbicara tentang ketepatan sasaran hunian, karena sudah ada SiAki QC. Kita tidak hanya menargetkan membangun hunian semata, melainkan membangun kehidupan” ujar Arief.
Sebagai diketahui, pemerintah mengalokasikan dana bantuan pembiayaan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2021 sebesar Rp 19,1 triliun untuk 157,500 unit rumah. Realisasi penyaluran FLPP per 10 Maret 2021 sebesar Rp 454,95 miliar yang didistribusikan untuk 1.389 unit rumah, atau telah terealisasi sebesar 2,65% dari target yang ditetapkan. Sehingga total penyaluran FLPP dari tahun 2010 hingga 10 Maret 2021 mencapai Rp 56,05 triliun untuk 769.024 unit rumah. [MFA]
]]> Pemerintah terus kembangkan teknologi informasi dalam menyalurkan bantuan pembiayaan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Kali ini, Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan uji coba aplikasi Sistem Aktivasi QR Code (SiAki QC) di Perumahan Bumi Citra Indah, Cepedes, Paseh, Bandung, pada 9 Maret 2021.
Direktur Utama, Arief Sabaruddin menyampaikan, aplikasi SiAki QC bertujuan untuk memastikan tingkat keterhunian dan ketepatan sasaran terhadap rumah KPR Sejahtera yang difasilitasi dana FLPP.
“Melalui SiAki QC, pemerintah dapat memastikan penghuni dari rumah KPR sejahtera FLPP telah sesuai dengan data penerima. Aplikasi ini diperuntukkan bagi bank pelaksana untuk melaporkan informasi kepenghunian setiap debitur KPR Sejahtera,” kata Arief, Rabu (10/3).
Dalam rangka evaluasi pelaksanaan uji coba Aplikasi SiAki QC, PPDPP melakukan Rapat Koordinasi Implementasi SiAki QC bersama para stakeholder terkait.
“Hasil uji coba perdana aplikasi SiAki QC berjalan lancar tanpa kendala, namun masih membutuhkan beberapa masukan dari stakeholder untuk menyempurnakan aplikasi tersebut,” ujarnya.
Arief memastikan, bahwa setelah dilakukannya uji coba QR Code tersebut, akan dilakukan koordinasi berkelanjutan secara intensif bersama stakeholder agar tidak membebani semua pihak.
Menurut Arief, dengan adanya beragam pengembangan aplikasi, maka pemerintah dapat lebih mengontrol seluruh proses bisnis pembangunan rumah, terutama rumah bersubsidi.
“Saat ini kita sudah tidak berbicara ketersediaan hunian, karena sudah ada SiKasep (Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan). Kita tidak berbicara lagi kualitas, karena sudah ada SiPetruk (Sistem Pemantauan Konstruksi), dan tidak lagi berbicara tentang ketepatan sasaran hunian, karena sudah ada SiAki QC. Kita tidak hanya menargetkan membangun hunian semata, melainkan membangun kehidupan” ujar Arief.
Sebagai diketahui, pemerintah mengalokasikan dana bantuan pembiayaan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2021 sebesar Rp 19,1 triliun untuk 157,500 unit rumah. Realisasi penyaluran FLPP per 10 Maret 2021 sebesar Rp 454,95 miliar yang didistribusikan untuk 1.389 unit rumah, atau telah terealisasi sebesar 2,65% dari target yang ditetapkan. Sehingga total penyaluran FLPP dari tahun 2010 hingga 10 Maret 2021 mencapai Rp 56,05 triliun untuk 769.024 unit rumah. [MFA]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .