
Peduli Pendidikan, Dirjen Perumahan Ground Breaking Rusun Di Kalimantan Barat
Kementerian PUPR melaksanakan ground breaking tiga Rumah susun (Rusun) untuk perguruan tinggi dan pondok pesantren di Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar).
Rusun tersebut, yakni Rusun Universitas Nahdhatul Ulama (UNU), Rusun Sekolah Tinggi Agama Islam Mampawah, dan Rusun Pondok Pesantren Darul Fadhilah Ketapang.
“Hari ini, kita laksanakan ground breaking tiga Rusun untuk perguruan tinggi dan pondok pesantren di Kubu Raya, Kalimantan Barat,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid saat melakukan Ground Breaking Pembangunan Rusun Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) Kalimantan Barat, Pembangunan Rusun Sekolah Tinggi Agama Islam Mampawah, Pembangunan Rusun Pondok Pesantren Darul Fadhilah Ketapang di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis (29/4).
Khalawi menerangkan, pelaksanaan pembangunan rusun ini merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah.
Berdasarkan arahan Pak Menteri PUPR, Direktorat Jenderal Perumahan siap membantu pembangunan rusun untuk asrama di perguruan tinggi maupun pondok pesantren guna menambah semangat mahasiswa dan santri untuk belajar dengan baik dan menarik minat generasi muda agar terbiasa tinggal di hunian vertikal.
“Kualitas pendidikan merupakan modal utama mencerdaskan bangsa. Adanya rusun mahasiswa dan santri akan di dukung oleh Pemda setempat. Selain rusun ponpes, rusun untuk seminari keuskupan, ASN TNI/Polri, masyarakat berpenghasilan rendah akan dibangun juga,” terangnya.
Dalam pindatonya, Khalawi meminta agar para pegawai dan pekerja di lapangan untuk bekerja dengan baik di bulan puasa ini dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Selain itu, pemda dan aparat penegak hukum juga harus mengawal proses pembangunan rusun agar berjalan sesuai rencana yang ditetapkan.
Sebagai informasi, pembangunan tiga rusun dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Kalimantan Barat Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kalimantan I Ditjen Perumahan Kementerian PUPR.
Rusun Unu Kalimantan Barat dibangun dengan anggaran Rp 13,98 miliar. Rusun ini dibangun setinggi tiga lantai dengan luas bangunan 38,25 x 11,74 meter persegi. Jumlah unit hunian sebanyak 43 unit tipe 24 dengan daya tampung 166 orang mahasiswa. Diperkirakan pekerjaan pembangunan dilaksanakan selama 240 hari kerja.
Sedangkan rusun STAI Mempawah dibangun dengan anggaran senilai Rp 14,17 miliar. Rusun STAI Mempawah dibangun setinggi tiga lantai dengan luas bangunan 38,25 x 11,74 meter persegi. Jumlah unit hunian sebanyak 43 unit tipe 24.
Sementara rusun ponpes Darul Fadhilah Ketapang dibangun dengan anggaran senilai Rp 4,5 miliar. Tipe rusunnya adalah rusun mini dengan jumlah lantai dua tingkat dengan jumlah unit hunian empat barak.
Rektor Unu Kalbar, Rachmat Sahputra menyampaikan rasa bersyukur bisa mendapatkan bantuan rusun.Menurutnya, bantuan rusun ini akan sangat bermanfaat sebagai tempat tinggal mahasiswa yang belajar di Kampus Unu Kalbar. Kampus UNU, imbuhnya, sudah berdiri sejak tahun 2015 dan memiliki empat fakultas yakni Pertanian, Ekonomi, Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Teknik. [MFA]
]]> Kementerian PUPR melaksanakan ground breaking tiga Rumah susun (Rusun) untuk perguruan tinggi dan pondok pesantren di Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar).
Rusun tersebut, yakni Rusun Universitas Nahdhatul Ulama (UNU), Rusun Sekolah Tinggi Agama Islam Mampawah, dan Rusun Pondok Pesantren Darul Fadhilah Ketapang.
“Hari ini, kita laksanakan ground breaking tiga Rusun untuk perguruan tinggi dan pondok pesantren di Kubu Raya, Kalimantan Barat,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid saat melakukan Ground Breaking Pembangunan Rusun Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) Kalimantan Barat, Pembangunan Rusun Sekolah Tinggi Agama Islam Mampawah, Pembangunan Rusun Pondok Pesantren Darul Fadhilah Ketapang di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis (29/4).
Khalawi menerangkan, pelaksanaan pembangunan rusun ini merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah.
Berdasarkan arahan Pak Menteri PUPR, Direktorat Jenderal Perumahan siap membantu pembangunan rusun untuk asrama di perguruan tinggi maupun pondok pesantren guna menambah semangat mahasiswa dan santri untuk belajar dengan baik dan menarik minat generasi muda agar terbiasa tinggal di hunian vertikal.
“Kualitas pendidikan merupakan modal utama mencerdaskan bangsa. Adanya rusun mahasiswa dan santri akan di dukung oleh Pemda setempat. Selain rusun ponpes, rusun untuk seminari keuskupan, ASN TNI/Polri, masyarakat berpenghasilan rendah akan dibangun juga,” terangnya.
Dalam pindatonya, Khalawi meminta agar para pegawai dan pekerja di lapangan untuk bekerja dengan baik di bulan puasa ini dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Selain itu, pemda dan aparat penegak hukum juga harus mengawal proses pembangunan rusun agar berjalan sesuai rencana yang ditetapkan.
Sebagai informasi, pembangunan tiga rusun dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Kalimantan Barat Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kalimantan I Ditjen Perumahan Kementerian PUPR.
Rusun Unu Kalimantan Barat dibangun dengan anggaran Rp 13,98 miliar. Rusun ini dibangun setinggi tiga lantai dengan luas bangunan 38,25 x 11,74 meter persegi. Jumlah unit hunian sebanyak 43 unit tipe 24 dengan daya tampung 166 orang mahasiswa. Diperkirakan pekerjaan pembangunan dilaksanakan selama 240 hari kerja.
Sedangkan rusun STAI Mempawah dibangun dengan anggaran senilai Rp 14,17 miliar. Rusun STAI Mempawah dibangun setinggi tiga lantai dengan luas bangunan 38,25 x 11,74 meter persegi. Jumlah unit hunian sebanyak 43 unit tipe 24.
Sementara rusun ponpes Darul Fadhilah Ketapang dibangun dengan anggaran senilai Rp 4,5 miliar. Tipe rusunnya adalah rusun mini dengan jumlah lantai dua tingkat dengan jumlah unit hunian empat barak.
Rektor Unu Kalbar, Rachmat Sahputra menyampaikan rasa bersyukur bisa mendapatkan bantuan rusun.Menurutnya, bantuan rusun ini akan sangat bermanfaat sebagai tempat tinggal mahasiswa yang belajar di Kampus Unu Kalbar. Kampus UNU, imbuhnya, sudah berdiri sejak tahun 2015 dan memiliki empat fakultas yakni Pertanian, Ekonomi, Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Teknik. [MFA]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .