Pastikan Operasional Tepat Waktu, Kiai Said Tinjau LRT Jabodebek

KH Said Aqil Siroj yang ditunjuk menjadi Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PT Kereta Api Indonesia (Persero) pada awal bulan ini, turun langsung ke lapangan pada Rabu (10/3). Meninjau progres pengerjaan LRT Jabodebek di Stasiun LRT Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur.

Kiai Said hadir untuk memastikan Proyek Strategis Nasional ini selesai tepat waktu, meski berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

Kegiatan ini juga diikuti Dewan Komisaris KAI, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo beserta jajaran direksi, PPK Pembangunan Prasarana LRT Jabodebek Ditjenka Kemenhub Ferdian Suryo Adhi, Direktur Operasi PT Inka I Gede Agus Prayatna, dan Deputy Project Manager Adhi Karya Sudaryono.

“Alhamdulillah, sampai saat ini saya tidak melihat ada kekurangan pada pengerjaan LRT Jabodebek. Semua berjalan dengan baik. Seluruh pihak terus bekerja keras baik dari Kemenhub, KAI, Adhi Karya, Inka, dan LEN. Saya harap, proyek ini dapat dioperasikan tepat waktu, pada Juli 2022,” ujar Kiai Said.

Hadirnya LRT Jabodebek, diyakini mampu memberikan dampak yang sangat signifikan bagi masyarakat. Tak hanya mengurangi kemacetan lalu lintas, tetapi juga meningkatkan ekonomi masyarakat.

Kiai Said melihat, pelayanan yang diberikan KAI sudah bagus. Di masa pandemi, KAI secara konsisten menerapkan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan perkeretaapian.

Ia pun mengapresiasi kinerja KAI yang mempu bertahan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang sangat berat ini.

“Kami terus bekerja keras, agar seluruh proyek yang sedang berlangsung,.termasuk LRT Jabodebek selesai pada target yang telah ditentukan. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan jajaran Direksi untuk menjadikan KAI sebagai BUMN yang lebih baik lagi. Serta dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat,” papar Kiai Said.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, proyek LRT Jabodebek merupakan Proyek Strategis Nasional yang menjadi salah satu tugas penyelesaian kepada KAI.

Ia melanjutkan, LRT Jabodebek merupakan proyek kerja sama sinergi BUMN yang dikoordinir oleh Satker LRT Jabodebek di Kementerian Perhubungan.

“Mari kita sama-sama berdoa dan berniat untuk menyelesaikan proyek ini. Harapannya, proyek ini dapat selesai dengan tepat waktu dan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang ada di Jabodebek, untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan kualitas hidup dengan transportasi massal yang lebih baik dari waktu ke waktu,” kata Didiek.

Dalam rangkaian tinjauannya tersebut, Kiai Said bersama rombongan mengecek stasiun LRT, ruang kendali uji coba sistem persinyalan atau backup operating control center (BOCC), serta memastikan keandalan sarana LRT Jabodebek dengan menaiki transportasi baru ini dari Stasiun Harjamukti ke Stasiun TMII.

Per 5 Maret 2021, progres pembangunan fase 1 LRT Jabodebek telah mencapai 83,37 persen dengan rincian Lintas Pelayanan I Cawang-Cibubur sebesar 93,67 persen, Lintas Pelayanan II Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 82,44 persen, serta Lintas Pelayanan III Cawang-Bekasi Timur sebesar 76,94 persen.

Fase 1 LRT Jabodebek ditargetkan dapat dioperasikan pada Juli 2022, dengan 18 stasiun pemberhentian.

Pengoperasiannya akan dilakukan secara otomatis tanpa masinis, dengan sistem persinyalan CBTC grade of automation level 3.

Saat ini, KAI masih melakukan uji coba dinamis dengan menjalankan kereta LRT di jalurnya. Sebagian kereta yang telah lulus uji selanjutnya, akan dilakukan pengujian komunikasi dengan sistem persinyalan.

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2017, KAI ditugaskan untuk melakukan penyelenggaraan Sarana dan Prasarana LRT termasuk pendanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek.

KAI nantinya juga akan memanfaatkan, mengelola, dan mengusahakan kawasan TOD (Transit Oriented Development) yang ada di sekitar jalur LRT Jabodebek. [HES]

]]> KH Said Aqil Siroj yang ditunjuk menjadi Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PT Kereta Api Indonesia (Persero) pada awal bulan ini, turun langsung ke lapangan pada Rabu (10/3). Meninjau progres pengerjaan LRT Jabodebek di Stasiun LRT Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur.

Kiai Said hadir untuk memastikan Proyek Strategis Nasional ini selesai tepat waktu, meski berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

Kegiatan ini juga diikuti Dewan Komisaris KAI, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo beserta jajaran direksi, PPK Pembangunan Prasarana LRT Jabodebek Ditjenka Kemenhub Ferdian Suryo Adhi, Direktur Operasi PT Inka I Gede Agus Prayatna, dan Deputy Project Manager Adhi Karya Sudaryono.

“Alhamdulillah, sampai saat ini saya tidak melihat ada kekurangan pada pengerjaan LRT Jabodebek. Semua berjalan dengan baik. Seluruh pihak terus bekerja keras baik dari Kemenhub, KAI, Adhi Karya, Inka, dan LEN. Saya harap, proyek ini dapat dioperasikan tepat waktu, pada Juli 2022,” ujar Kiai Said.

Hadirnya LRT Jabodebek, diyakini mampu memberikan dampak yang sangat signifikan bagi masyarakat. Tak hanya mengurangi kemacetan lalu lintas, tetapi juga meningkatkan ekonomi masyarakat.

Kiai Said melihat, pelayanan yang diberikan KAI sudah bagus. Di masa pandemi, KAI secara konsisten menerapkan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan perkeretaapian.

Ia pun mengapresiasi kinerja KAI yang mempu bertahan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang sangat berat ini.

“Kami terus bekerja keras, agar seluruh proyek yang sedang berlangsung,.termasuk LRT Jabodebek selesai pada target yang telah ditentukan. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan jajaran Direksi untuk menjadikan KAI sebagai BUMN yang lebih baik lagi. Serta dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat,” papar Kiai Said.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, proyek LRT Jabodebek merupakan Proyek Strategis Nasional yang menjadi salah satu tugas penyelesaian kepada KAI.

Ia melanjutkan, LRT Jabodebek merupakan proyek kerja sama sinergi BUMN yang dikoordinir oleh Satker LRT Jabodebek di Kementerian Perhubungan.

“Mari kita sama-sama berdoa dan berniat untuk menyelesaikan proyek ini. Harapannya, proyek ini dapat selesai dengan tepat waktu dan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang ada di Jabodebek, untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan kualitas hidup dengan transportasi massal yang lebih baik dari waktu ke waktu,” kata Didiek.

Dalam rangkaian tinjauannya tersebut, Kiai Said bersama rombongan mengecek stasiun LRT, ruang kendali uji coba sistem persinyalan atau backup operating control center (BOCC), serta memastikan keandalan sarana LRT Jabodebek dengan menaiki transportasi baru ini dari Stasiun Harjamukti ke Stasiun TMII.

Per 5 Maret 2021, progres pembangunan fase 1 LRT Jabodebek telah mencapai 83,37 persen dengan rincian Lintas Pelayanan I Cawang-Cibubur sebesar 93,67 persen, Lintas Pelayanan II Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 82,44 persen, serta Lintas Pelayanan III Cawang-Bekasi Timur sebesar 76,94 persen.

Fase 1 LRT Jabodebek ditargetkan dapat dioperasikan pada Juli 2022, dengan 18 stasiun pemberhentian.

Pengoperasiannya akan dilakukan secara otomatis tanpa masinis, dengan sistem persinyalan CBTC grade of automation level 3.

Saat ini, KAI masih melakukan uji coba dinamis dengan menjalankan kereta LRT di jalurnya. Sebagian kereta yang telah lulus uji selanjutnya, akan dilakukan pengujian komunikasi dengan sistem persinyalan.

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2017, KAI ditugaskan untuk melakukan penyelenggaraan Sarana dan Prasarana LRT termasuk pendanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek.

KAI nantinya juga akan memanfaatkan, mengelola, dan mengusahakan kawasan TOD (Transit Oriented Development) yang ada di sekitar jalur LRT Jabodebek. [HES]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories